Laju Pertumbuhan GDP per Kapita Negara Laju Pertumbuhan GDP per Kapita Negara

42

BAB IV GAMBARAN UMUM

4.1. Laju Pertumbuhan GDP per Kapita Negara

High Income 1981-2008 Kelompok negara high income merupakan kelompok negara yang telah melewati tahapan pertumbuhan ekonomi hingga pada akhirnya mencapai kondisi mapan. Secara keseluruhan negara high income memiliki laju pertumbuhan GDP per kapita bernilai positif meskipun terdapat fluktuas dalam data tahunan. Hal tersebut menunjukan bahwa setiap tahunnya terjadi fluktuasi pendapatan namun secara keseluruhan untuk jangka waktu tahun 1981-2008 pendapatan negara high income mengalami peningkatan. Sumber: World Development Indicator, diolah Gambar 4.1. Laju Pertumbuhan Ekonomi Negara High Income, 1981-2008 Berdasarkan Gambar 4.1, rata-rata keseluruhan negara high income memiliki pertumbuhan ekonomi konstan dengan pertumbuhan GDP per kapita rata-rata per tahun sebesar 1,8 persen. Negara-negara high income memiliki 5000 10000 15000 20000 25000 30000 35000 40000 45000 1981 1983 1985 1987 1989 1991 1993 1995 1997 1999 2001 2003 2005 2007 GDP per kapita US Inggris Amerika Serikat Jepang Italia Perancis 43 pertumbuhan perekonomian yang cenderung stabil apabila dibandingkan dengan kelompok negara lainnya. Jepang merupakan negara dengan GDP per kapita tertinggi untuk kelompok negara high income kemudian disusul oleh Amerika. Jepang merupakan negara produsen otomotif maupun elektronik dunia. Negara dengan tingkat industrialisasi yang tinggi yang berhasil mendongkrak perekonomiannya setelah terpuruk pasca Perang Dunia ke II. Sedangkan Amerika merupakan raksasa ekonomi yang sangat berpengaruh terhadap perekonomian global. Negara high income lainnya seperti Inggris, Perancis, dan Italia secara berurutan menempati posisi ke tiga, empat, dan kelima.

4.2. Laju Pertumbuhan GDP per Kapita Negara

Upper Middle Income 1981-2008 Kelompok negara upper-mid income merupakkan negara berpendapatan menegah yang sedang mengalami pertumbuhan ekonomi signifikan. Negara- negara tersebut sedang mengakselerasi pertumbuhan ekonominya untuk menjadi negara berpendapatan tinggi atau high income sedangkan lower-mid income merupakan negara dengan pendapatan menengah yang setingkat lebih tinggi dari negara berpendapatan rendah atau low income. Negara upper middle income yang terpilih menjadi contoh dalam penelitian ini adalah Cina, Brazil, Afrika Selatan, Malaysia, dan Argentina. Sedangkan untuk negara lower middle income yaitu India, Indonesia, Pilipina, Nigeria, dan Tonga. Gambar 4.2 menunjukan laju GDP per kapita untuk kelompok negara upper middle income dan lower middle income pada tahun 1981 sampai dengan 2008. 44 Sumber: World Development Indicator, diolah Gambar 4.2. Laju Pertumbuhan Ekonomi Negara Middle Income, 1981-2008 Berdasarkan Gambar 4.2, dapat terlihat negara-negara upper-mid income seperti Brazil, Afrika Selatan, Malaysia, dan Argentina memiliki tingkat GDP per kapita yang lebih tinggi dari GDP per kapita negara lower-mid income, hanya Cina yang merupakan negara upper-mid income namun GDP per kapita negaranya berada diantara GDP per kapita negara lower-mid income. Hal tersebut dikarenakan dalam menggolongkan Negara-negara di dunia ke dalam kelompok pendapatan menggunakan GDP bukan GDP per kapita. Penduduk Cina yang banyak menjadikan GDP per kapita Cina lebih kecil dari GDP-nya. Meskipun untuk kelompok middle income laju GDP per kapita memiliki nilai yang bervariasi namun secara keseluruhan perekonomian negara middle income mengalami pertumbuhan yang bernilai positif. 2000 4000 6000 8000 10000 12000 1981 1983 1985 1987 1989 1991 1993 1995 1997 1999 2001 2003 2005 2007 GDP per kapita US Argentina Brazil Cina Malaysia Afrika Selatan India Indonesia Philippina Nigeria Tonga 45

4.3. Laju Pertumbuhan GDP per Kapita Negara