Laju Pertumbuhan N Laju Pertumbuhan N

54

4.4.8. Laju Pertumbuhan N

2 O Negara Middle Income 1981-2008 Nitrogen Oksida yang sebagian besar berasal pembakaran dan pemberian pupuk N berlebihan pada sektor pertanian. Sebagai negara dengan kontribusi pertanian yang besar seharusnya negara middle income memiliki kontribusi yang besar terhadap emisi gas N 2 O di udara. Berikut ini adalah grafiknya sepanjang tahun 1981-2008: Sumber: World Development Indicator, diolah Gambar 4.11. Laju Pertumbuhan N 2 O Negara Middle Income, 1981-2008 Berdasarkan Gambar 4.11, untuk kelompok negara middle income emitor N 2 O tertinggi adalah Cina, kemudian disusul oleh India dan Brazil. Indonesia menempati urutan ke empat dengan pergerakan kurva emisi N 2 O yang sangat fluktuatif apabila dibandingkan dengan negara lain dalam kelompok Negara middle income. Pertumbuhan emisi N 2 O sepanjang tahun 1981-2008 untuk negara middle income terlihat serupa dengan pola yang ditampilkan untuk emisi CH 4 negara middle income. 0.00E+00 2.00E+02 4.00E+02 6.00E+02 8.00E+02 1.00E+03 1.20E+03 1.40E+03 1.60E+03 1.80E+03 2.00E+03 1981 1983 1985 1987 1989 1991 1993 1995 1997 1999 2001 2003 2005 2007 N2O kilotonne Cina Brazil India Indonesia Pilipina Argentina Afrika Selatan Malaysia Tonga Nigeria 55

4.4.9. Laju Pertumbuhan N

2 O Negara Low Income 1981-2008 Secara keseluruhan negara low income memiliki laju pertumbuhan N 2 O yang berbeda untuk setiap negara. Gambar 4.12 menunjukan laju pertumbuhan emisi gas N 2 O sepanjang tahun 1981-2008. Sumber: World Development Indicator, diolah Gambar 4.12. Laju Pertumbuhan N2O Negara Low Income, 1981-2008 Berdasarkan Gambar 4.12, pada kelompok negara low income Uganda merupakan negara emitor terbesar emisi N 2 O. Emisi gas N 2 O yang dihasilkan Uganda melebihi negara low income lainnya. Terdapat lonjakan emisi N 2 O pada tahun 2007 sebesar 155 persen namun kembali turun sebesar 30 persen pada tahun 2008. Urutan nomor dua sebagai emitor N 2 O terbesar dalam golongan Negara low income ditempati oleh Zimbabwe yang kemudian disusul oleh Malawi dan Liberia. Sedangkan Comoros merupakan negara emitor terkecil dalam golongan negara low income, serupa dengan pola yang ditampilkan untuk emisi CH4. Pertumbuhan N 2 O Uganda pada tahun 1981-2008 mengalami peningkatan lebih dari dua kali lipat, yakni sebesar 149 persen. Namun, untuk negara low income 0.00E+00 1.00E+01 2.00E+01 3.00E+01 4.00E+01 5.00E+01 6.00E+01 7.00E+01 8.00E+01 9.00E+01 1981 1983 1985 1987 1989 1991 1993 1995 1997 1999 2001 2003 2005 2007 N2O kilotonne Uganda Comoros Liberia Zimbabwe Malawi 56 lainnya pertumbuhan yang terjadi tidak sebesar Uganda, hanya berada pada kisaran empat persen.

4.5. Laju Tingkat Keterbukaan Ekonomi Negara