Karakteristik Individu Karakteristik Responden Berdasarkan Nilai Repayment capacity

37 Berdasarkan Tabel 11, sebanyak 61,11 persen dari responden memiliki agunan sebagai syarat tambahan. Dapat dilihat bahwa baik responden dengan status kredit lancar maupun responden dengan status kredit menuggak sebagian besar memiliki agunan, sehingga berdasarkan pengamatan ini agunan tidak memiliki dampak terhadap tingkat kelancaran pembayaran kredit.

6.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Nilai Repayment capacity

Analisis deskripsi berikut ini akan menggambarkan karakter responden yang diduga akan mempengaruhi nilai repayment capacity. Karakter responden yang akan diteliti dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu karakter individu responden dan karakter usaha responden. Penilaian repayment capacity digunakan untuk menilai kelayakan calon debitur di dalam menerima kredit, sehingga karakteristik kredit tidak termasuk ke dalam karatakter yang akan dianalisis. Karakteristik individu responden terdiri dari usia dan pengeluaran rumah tangga, sedangkan karakteristik usaha responden terdiri dari omzet usaha dan lama usaha. Kedua karakteristik ini diharapkan dapat menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi nilai repayment capacity.

6.2.1 Karakteristik Individu

1 Usia Usia menunjukkan banyaknya pengalaman yang dimiliki seseorang, sehingga semakin dewasa responden maka pengetahuan yang dimiliki dari pengalaman yang telah dialami akan semakin banyak. Akan tetapi, usia juga menunjukkan tingkat produktivitas dan kemampuan beradaptasi terhadap perubahan. Responden yang berusia lebih dewasa memiliki produktivitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan responden yang lebih muda, demikian juga dengan tingkat adaptasi terhadap perubahan. Responden yang berusia lebih muda relatif lebih kreatif dalam mengadopsi perubahan di sekitar, terutama dalam menghadapi masalah pemasaran. Sebagian besar usia responden berada pada usia 43 tahun, dengan usia termuda adalah 28 tahun dan usia termuda adalah 56 tahun. Sebaran responden berdasarkan usia dapat dilihat pada Tabel 12. 38 Tabel 12. Sebaran Responden berdasarkan Usia dan Nilai Repayment capacity Repayment capacity Rp ribu Usia 26-36 36-46 46-56 Total Jumlah Orang Proporsi Jumlah Orang Proporsi Jumlah Orang Proporsi Jumlah Orang Proporsi 200-400 2 5,55 3 8,33 5 13,88 10 27,77 400-600 2 5,55 8 22,22 3 8,33 13 36,11 600-800 2 5,55 4 11,11 1 2,77 7 19,44 800-1000 0 0,00 2 5,55 0 0,00 2 5,55 1000- 1200 2 5,55 1 2.77 1 2,77 4 11,11 Total 8 22,22 18 50,00 10 27,77 36 100,00 Berdasarkan Tabel 12, dapat dilihat bahwa sebagian besar responden yang memiliki repayment capacity terbesar berusia 26 hingga 36 tahun. Demikian pula responden dengan nilai repayment capacity terkecil, sebagian besar berusia 46 hingga 56 tahun. Sebaran ini menunjukkan bahwa responden yang berusia lebih muda memiliki nilai repayment capacity yang lebih tinggi. 2 Pengeluaran Rumah Tangga Pada usaha mikro, keuangan usaha dan keuangan rumah tangga pada umumnya masih tergabung menjadi satu. Pendapatan yang berasal dari usaha akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan usaha dan kebutuhan rumah tangga, sehingga besarnya pengeluaran rumah tangga akan berdampak terhadap pendapatan bersih usaha. Sebagian besar responden memiliki pengeluaran rumah tangga sebesar Rp 1.000.000, sedangkan pengeluaran rumah tangga terkecil bernilai Rp 500.000 dan pengeluaran rumah tangga terbesar adalah Rp 3.000.000. Sebaran responden berdasarkan pengeluaran rumah tangga dapat dilihat pada tabel 13. 39 Tabel 13. Sebaran Responden berdasarkan Pengeluaran Rumah Tangga dan Nilai Repayment capacity Repayment capacity Rp ribu Pengeluaran Rumah Tangga Rp juta ≤1 1-2 2-3 Total A Orang B A Orang B A Orang B A Orang B 200-400 6 16,66 3 8,33 1 2,77 10 27,77 400-600 5 13,88 7 19,44 1 2,77 13 36,11 600-800 5 13,88 2 5,55 0 0 7 19,44 800-1000 0 0,00 1 2,77 1 2,77 2 5,55 1000-1200 1 2,77 2 5,55 1 2,77 4 11,11 Total 17 47,22 14 41,66 4 11,11 36 100,00 A=Orang B=Proporsi Berdasarkan Tabel 13, dapat dilihat bahwa sebagian besar responden memiliki pengeluaran rumah tangga yang bernilai kurang dari satu juta rupiah. Pengeluaran ini merupakan output dari beberapa faktor, seperti jumlah anggota keluarga yang dibiayai oleh responden. Semakin banyak anggota keluarga yang dibiayai, maka semakin besar biaya yang harus dikeluarkan. Jumlah tanggungan keluarga responden tidak selalu sama dengan jumlah anggota keluarga yang dimiliki oleh responden, karena pada beberapa kasus responden juga membiayai individu yang bukan merupakan anggota keluarga, baik langsung maupun tidak langsung. Semakin banyak jumlah tanggungan responden, maka pengeluaran rumah tangga juga akan semakin bertambah, dengan demikian jumlah tanggungan keluarga diduga berkorelasi negatif terhadap nilai repayment capacity responden. Sebaran jumlah tanggungan keluarga terhadap pengeluaran rumah tangga dapat dilihat pada Tabel 14. 40 Tabel 14. Sebaran Jumlah Tanggungan Keluarga terhadap Pengeluaran Rumah Tangga Pengeluaran RT Rp juta Jumlah Tanggungan Keluarga Orang 1-2 3-4 5-6 Total A Orang B A Orang B A Orang B A Orang B ≤1 8 22,22 8 22,22 1 2,77 17 47,22 1-2 8 22,22 6 16,66 1 2,77 15 41,66 2-3 0,00 2 5,55 2 5,55 4 11,11 Total 16 44,44 16 44,44 4 11,11 36 100,00 A=Jumlah B=Proporsi Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa semua responden yang memiliki anggota keluarga satu hingga dua orang memiliki pengeluaran yang tidak lebih dari Rp 2 juta. Demikian juga dengan responden yang memiliki anggota keluarga lebih dari 4 orang, sebagian besar memiliki pengeluaran di atas Rp 2 juta Tabel 14.

6.2.2 Karakteristik Usaha

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Kredit Usaha Rakyat (KUR) Terhadap Tingkat produktivitas Hasil Panen Padi di Kecamatan Air Putih Kabupaten Batu Bara

13 132 73

Analisis Fasilitas Kredit Perumahan Rakyat Terhadap Kepemilikan Rumah Pada Masyarakat Kota Medan Di Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Cabang Medan

0 37 94

Analisis Fasilitas Kredit Perumahan Rakyat Terhadap Kepemilikan Rumah Oleh Masyarakat Kota Medan Di Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Cabang Medan

1 41 81

Pengaruh Program Kredit Usaha Rakyat PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Teluk Panji Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Di Desa Teluk Panji Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten Labuhanbatu Selatan

1 42 224

Upaya Penyelesaian Kredit Macet Dalam Kredit Usaha Rakyat (Kur) Pada Bank (Studi Pada Bank Btn Cabang Pemuda Medan)

9 166 128

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Bank Rakyat Indonesia Unit Leuwiliang Kabupaten Bogor

4 38 120

Analisis faktor – faktor yang mempengaruhi pencairan kredit usaha rakyat (KUR) di sektor agribisnis (Kasus pada BRI Unit Cigombong-Bogor)

2 35 103

Pelaksanaan pemberian Kredit Usaha Rakyat (kur) pada Bank Rakyat Indonesia unit Kuwarasan cabang Gombong

0 7 83

PELAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA UNIT MAJENANG PELAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA UNIT MAJENANG CABANG SRAGEN.

0 0 16

PENDAHULUAN PELAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA UNIT MAJENANG CABANG SRAGEN.

0 0 18