Karakteristik Usaha Karakteristik Responden Berdasarkan Nilai Repayment capacity

40 Tabel 14. Sebaran Jumlah Tanggungan Keluarga terhadap Pengeluaran Rumah Tangga Pengeluaran RT Rp juta Jumlah Tanggungan Keluarga Orang 1-2 3-4 5-6 Total A Orang B A Orang B A Orang B A Orang B ≤1 8 22,22 8 22,22 1 2,77 17 47,22 1-2 8 22,22 6 16,66 1 2,77 15 41,66 2-3 0,00 2 5,55 2 5,55 4 11,11 Total 16 44,44 16 44,44 4 11,11 36 100,00 A=Jumlah B=Proporsi Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa semua responden yang memiliki anggota keluarga satu hingga dua orang memiliki pengeluaran yang tidak lebih dari Rp 2 juta. Demikian juga dengan responden yang memiliki anggota keluarga lebih dari 4 orang, sebagian besar memiliki pengeluaran di atas Rp 2 juta Tabel 14.

6.2.2 Karakteristik Usaha

1 Omzet Omzet usaha merupakan sumber pendapatan bagi responden. Dengan demikian, jumlah omzet diduga berkorelasi positif terhadap nilai repayment capacity responden. Semakin besar nilai omzet responden, maka pendapatan bersih yang diterima juga akan semakin besar, dengan asumsi pengeluaran tidak bertambah. Berdasarkan asumsi ini, maka semakin besar jumlah omzet maka nilai repayment capacity juga semakin tinggi. Sebaran responden berdasarkan nilai omzet dapat dilihat pada Tabel 15. 41 Tabel 15. Sebaran Responden berdasarkan Omzet dan Nilai Repayment capacity Repayment capacity Rp ribu Omzet Rp juta ≤5 5-15 15 Total A Orang B A Orang B A Orang B A Orang B 200-400 1 2,77 9 25,00 0,00 10 27,77 400-600 1 2,77 11 30,55 1 2,77 13 36,11 600-800 0 0,00 2 5,55 5 13,88 7 19,44 800-1000 0 0,00 1 2,77 1 2,77 2 5,55 1000- 1200 0 0,00 0,00 4 11,11 4 11,11 Total 2 5,55 23 63,88 11 30,55 36 100,00 A= Jumlah B = Proporsi Dapat dilihat pada Tabel 15 bahwa sebagian besar responden memiliki omzet usaha di antara Rp 5 juta hingga Rp 15 juta. Data ini mengindikasikan adanya hubungan di antara tingkat omzet dengan nilai repayment capacity, terutama responden dengan omzet yang bernilai lebih dari Rp 15 juta. 2 Lama Usaha Lama usaha diduga berpengaruh positif terhadap nilai repayment capacity, karena semakin lama suatu usaha berjalan maka kemampuan responden di dalam bidang usahanya akan semakin baik. Selain itu, pengalaman di bidang usaha juga akan membantu responden di dalam mengatur keuangan dan pengalokasian dana yang tepat. Sebaran responden terhadap lama usaha dapat dilihat pada tabel berikut. 42 Tabel 16. Sebaran Responden Berdasarkan Lama Usaha dan Nilai Repayment capacity Repaymen t capacity Rp ribu Lama Usaha Tahun ≤ 5 5-10 10 Total A B A B A B A B 200-400 7 19,44 3 8,33 0,00 10 27,77 400-600 4 11,11 5 13,88 4 11,11 13 36,11 600-800 2 5,55 3 8,33 2 5,55 7 19,44 800-1000 1 2,77 1 2,77 0,00 2 5,55 1000- 1200 3 8,33 1 2,77 0,00 4 11,11 Total 17 47,22 13 36,11 6 16,66 36 100,00 A= Jumlah Orang B=Proporsi Berdasarkan Tabel 16 dapat dilihat bahwa 47,22 persen dari responden memiliki usaha yang berusia tidak lebih dari lima tahun. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki pengalaman di dalam bidang usaha yang dijalankan, walaupun masih terbatas. Data isi sesuai dengan sasaran dari KUR, yaitu usaha yang feasible, tetapi belum bankable. 43 VII FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGEMBALIAN KREDIT DAN REPAYMENT CAPACITY

7.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengembalian KUR

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Kredit Usaha Rakyat (KUR) Terhadap Tingkat produktivitas Hasil Panen Padi di Kecamatan Air Putih Kabupaten Batu Bara

13 132 73

Analisis Fasilitas Kredit Perumahan Rakyat Terhadap Kepemilikan Rumah Pada Masyarakat Kota Medan Di Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Cabang Medan

0 37 94

Analisis Fasilitas Kredit Perumahan Rakyat Terhadap Kepemilikan Rumah Oleh Masyarakat Kota Medan Di Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Cabang Medan

1 41 81

Pengaruh Program Kredit Usaha Rakyat PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Teluk Panji Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Di Desa Teluk Panji Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten Labuhanbatu Selatan

1 42 224

Upaya Penyelesaian Kredit Macet Dalam Kredit Usaha Rakyat (Kur) Pada Bank (Studi Pada Bank Btn Cabang Pemuda Medan)

9 166 128

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Bank Rakyat Indonesia Unit Leuwiliang Kabupaten Bogor

4 38 120

Analisis faktor – faktor yang mempengaruhi pencairan kredit usaha rakyat (KUR) di sektor agribisnis (Kasus pada BRI Unit Cigombong-Bogor)

2 35 103

Pelaksanaan pemberian Kredit Usaha Rakyat (kur) pada Bank Rakyat Indonesia unit Kuwarasan cabang Gombong

0 7 83

PELAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA UNIT MAJENANG PELAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA UNIT MAJENANG CABANG SRAGEN.

0 0 16

PENDAHULUAN PELAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA UNIT MAJENANG CABANG SRAGEN.

0 0 18