31
6.1.2 Karakteristik Usaha Responden
1 Omzet Usaha
Omzet usaha adalah besarnya pendapatan kotor yang didapatkan setiap bulannya. Nilai omzet diduga berkorelasi positif terhadap tingkat kelancaran
pembayaran kredit, dikarenakan omzet merupakan sumber pemenuhan kebutuhan ekonomi responden. Semakin besar omzet usaha yang diterima,
maka semakin banyak dana yang dapat dimanfaatkan oleh responden. Sebagian besar responden memiliki omzet sebesar Rp 12.000.000, dengan nilai omzet
terkecil sebesar Rp 2.500.000 dan nilai omzet terbesar sebesar Rp 75.000.000. Sebaran omzet usaha responden dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Sebaran Responden Berdasarkan Omzet Usaha dan Status Pengembalian Kredit
Omzet juta
Rupiah Lancar Menunggak Total
Jumlah Orang
Proporsi Jumlah
Orang Proporsi
Jumlah Orang
Proporsi ≤ 5
2 5,55
2 5,55
5-10 9 25,00
1 2,77
10 27,70
10-15 13 36,11
13 36,10
15-20 0 0,00
2 5,55
2 5,55
20-25 3 8,33
2 5,55
5 13,88
25-30 0 0 0,00
0,00 30 3
8,33 1
2.77 4
11,11 Total 30
83,33 6
16,66 36
100,00 Berdasarkan Tabel 5, dapat dilihat bahwa 36,1 persen dari responden
memiliki omzet usaha yang berada di antara Rp 10 juta hingga Rp 15 juta. Sebagian besar responden yang memiliki status menunggak memiliki omzet
usaha yang berada di antara Rp 15.000.000 hingga Rp 25.000.000. Hal ini tidak sesuai dengan dugaan bahwa semakin besar omzet usaha maka semakin
lancar pengembalian kredit responden. 2
Repayment capacity Nilai repayment capacity menunjukkan kapasitas debitur di dalam
mengembalikan kredit. Untuk menentukan besarnya nilai repayment capacity,
32
pihak perbankan harus mengetahui pendapatan bersih debitur, karena nilai maksimal dari repayment capacity adalah 75 persen dari pendapatan bersih
debitur pada satu satuan waktu. Variabel ini diduga akan berkorelasi positif terhadap tingkat kelancaran
pengembalian kredit. Sebagian besar responden memiliki nilai repayment capacity sebesar Rp 600.000, dengan nilai repayment capacity terkecil sebesar
Rp 225.000 dan nilai repayment capacity terkecil sebesar Rp 1.200.000. Sebaran responden berdasarkan nilai repayment capacity dapat dilihat pada
tabel berikut. Tabel 6. Sebaran Responden berdasarkan Repayment capacity dan Status
Pengembalian Kredit
Repayment capacity
Rp ribu Lancar Menunggak
Total Jumlah
Orang Proporsi
Jumlah Orang
Proporsi Jumlah
Orang Proporsi
200-400 10 27,77
0,00 10
27,77 400-600 12
33,33 1
2,77 13
36,11 600-800 4
11,11 3
8,33 7
19,44 800-1000 2
5,55 0,00
2 5,55
1000-1200 2 5,55
2 5,55
4 11,11
Total 30 83,33
6 16,66
36 100,00
Berdasarkan Tabel 6 sebagian besar responden memiliki nilai repayment capacity yang berada di antara Rp 400.000 hingga Rp 600.000. Dapat dilihat
pula bahwa sebagian besar responden yang menunggak memiliki repayment capacity yang relatif lebih besar jika dibandingkan dengan responden yang
lancar. 3
Lama Usaha Lama usaha responden menunjukkan pengalaman responden di dalam
bidang usahanya. Pengalaman diduga berkorelasi positif terhadap tingkat kelancaran pembayaran kredit, karena dengan pengalaman yang dimiliki
33
responden sudah mengerti mengenai usaha yang dimiliki berdasarkan trial and error. Selain itu, semakin lamanya suatu usaha berjalan menunjukkan bahwa
responden mampu mengelola usaha yang dimiliki dengan baik sehingga kemungkinan usaha respoden merugi di masa depan akan relatif lebih kecil.
Sebagian besar responden memiliki usaha yang telah berjalan selama 10 tahun, dengan usaha yang paling muda telah berjalan selama satu tahun dan usaha
yang paling tua telah berjalan selama 20 tahun. Sebaran responden berdasarkan lama usaha dapat dilihat di Tabel 7.
Tabel 7. Sebaran Responden berdasarkan Lama Usaha dan Status Pengembalian Kredit
Lama Usaha
Tahun Lancar Menunggak Total
Jumlah Orang
Proporsi Jumlah
Orang Proporsi
Jumlah Orang
Proporsi
1-5 14 38,88
3 8,33
17 47,22
6-10 11 30,55
2 5,55
13 36,11
11-15 4 11,11
1 2,77
5 13,88
16-20 1 2.77
1 2,77
Total 30 83,33
6 16,66
36 100,00
Berdasarkan Tabel 7, dapat dilihat bahwa sebagian besar responden memiliki usaha yang berusia satu hingga lima tahun. Hal ini menunjukkan bahwa
rata-rata responden masih tergolong baru di dalam bidang usaha yang dijalankan. Dapat dilihat pada Tabel 6 bahwa masing-masing responden yang lancar dan
menunggak sebagian besar memiliki usaha yang berusia satu hingga lima tahun, sehingga lama usaha tidak terlalu berpengaruh terhadap tingkat kelancaran
pembayaran.
6.1.3 Karakteristik Kredit Responden