Karakteristik Individu Responden Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Kelancaran

28

VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN

6.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Kelancaran

Pengembalian Kredit Di dalam penelitian ini terdapat 36 orang responden, dengan proporsi 31 orang berjenis kelamin pria dan lima orang responden berjenis kelamin wanita. Seluruh responden mengajukan kredit untuk usaha yang bergerak di bidang agribisnis, baik di subsistem on-farm maupun off-farm. Dari jumlah keseluruhan responden, enam debitur tercatat mengalami penunggakan di dalam pembayaran kredit, sedangkan 30 responden lainnya tergolong ke dalam debitur dengan pembayaran lancar. Karakteristik responden menggambarkan karakter responden yang akan mempengaruhi responden di dalam kelancaran pembayaran kredit yang didapatkan. Karakter responden dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu karakter individu responden, karakter usaha responden, dan karakteristik kredit responden. Karakteristik individu responden terdiri dari jenis kelamin, usia, dan jumlah tanggungan di dalam keluarga. Karakteristik usaha responden terdiri dari omzet usaha, repayment capacity dan lama usaha. Sedangkan untuk karakteristik kredit responden terdiri dari jumlah kredit yang diberikan, jumlah angsuran per bulan, ada tidaknya agunan, dan lama angsuran.

6.1.1 Karakteristik Individu Responden

1 Jenis Kelamin Pada penelitian terdahulu, Lubis 2009 menyatakan bahwa responden berjenis kelamin wanita memiliki kecenderungan untuk mengalami penunggakan di dalam pengembalian kredit jika dibandingan dengan debitur yang berjenis kelamin pria. Akan tetapi, pada penelitian Agustania 2009, jenis kelamin tidak memiliki pengaruh nyata terhadap tingkat kelancaran pembayaran kredit. Sebaran responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat di Tabel 2. 29 Tabel 2. Sebaran Responden berdasarkan Jenis Kelamin dan Status Pengembalian Kredit Jenis Kelamin Lancar Menunggak Total Jumlah Orang Proporsi Jumlah Orang Proporsi Jumlah orang Proporsi Pria 25 80,64 6 19,35 31 86,1 Wanita 5 100 5 13,9 Total 30 83,3 6 16,6 36 100 Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat bahwa semua responden wanita memiliki status pembayaran kredit lancar, sedangkan untuk responden pria 19,35 persen mengalami penunggakan di dalam pembayaran kredit. Meskipun terdapat responden pria yang menunggak, akan tetapi dapat dilihat bahwa perbandingan di antara responden wanita dan pria tidak proporsional, dengan demikian jenis kelamin tidak dapat dinyatakan memiliki pengaruh nyata di dalam tingkat kelancaran pengembalian kredit. 2 Usia Usia responden diduga memiliki pengaruh di dalam kelancaran pembayaran kredit. Hal ini dikarenakan semakin dewasa seseorang maka pengalamannya akan semakin banyak dan pola pikirnya juga akan semakin rasional. Usia diduga bersifat positif terhadap tingkat kelancaran pembayaran kredit. Sebagian besar responden berusia 43 tahun, dengan responden termuda berusia 28 tahun dan responden tertua berusia 56 tahun. Sebaran usia responden dapat dilihat di Tabel 3. Tabel 3. Sebaran Responden berdasarkan Usia dan Status Pengembalian Kredit Usia Lancar Menunggak Total Jumlah Orang Proporsi Jumlah Orang Proporsi Jumlah Orang Proporsi 26-35 6 16,60 1 2,77 7 19,40 36-45 13 36,11 5 13,90 18 50,00 46-55 10 27,70 0 0,00 10 27,70 ≥ 56 1 2,70 0 0,00 1 2,70 Total 30 83,30 6 16,60 36 100,00 30 Berdasarkan Tabel 3 dapat dilihat bahwa 50 persen dari responden berusia 36 hingga 45 tahun, dengan proporsi 36,1 persen responden memiliki status pembayaran lancar dan 13,9 persen debitur memiliki status pembayaran menunggak. Dengan demikian, dapat dilihat bahwa usia tidak berdampak terhadap tingkat kelancaran pengembalian kredit, dikarenakan baik responden lancar maupun menunggak sebagian besar berada di satu kelompok usia. 3 Jumlah Tanggungan Keluarga Jumlah tanggungan keluarga adalah jumlah individu yang dibiayai oleh debitur. Dengan demikian, jumlah anggota keluarga akan mempengaruhi besarnya jumlah pengeluaran rumah tangga debitur. Jumlah anggota keluarga diduga berkorelasi negatif terhadap tingkat kelancaran kredit. Sebagian besar responden memiliki jumlah tanggungan keluarga sebanyak dua orang, dengan jumlah tanggungan keluarga paling sedikit sebanyak satu orang dan paling banyak sebanyak enam orang. Sebaran responden berdasarkan jumlah tanggungan keluarga dapat dilihat di Tabel 4. Tabel 4. Sebaran Responden Berdasarkan Jumlah Tanggungan Keluarga dan Status Pengembalian Kredit Jumlah Tanggungan Keluarga Lancar Menunggak Total Jumlah Orang Proporsi Jumlah Orang Proporsi Jumlah Orang Proporsi 1 1 2,70 0 0,00 1 2,77 2 13 36,11 2 5,55 15 41,60 3 6 16,67 1 2.77 7 19,44 4 6 16,67 2 5,55 8 22,20 5 2 5,55 2 5,55 6 2 5,55 1 2,77 3 8,33 Total 30 83,33 6 16,60 36 100,00 Berdasarkan Tabel 4, dapat dilihat bahwa sebagian besar responden memiliki dua orang tanggungan keluarga. Akan tetapi, debitur yang menunggak tersebar di antara dua dan empat tanggungan keluarga. Proporsi ini menunjukkan bahwa jumlah tanggungan keluarga memiliki pengaruh terhadap kelancaran pembayaran kredit. 31

6.1.2 Karakteristik Usaha Responden

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Kredit Usaha Rakyat (KUR) Terhadap Tingkat produktivitas Hasil Panen Padi di Kecamatan Air Putih Kabupaten Batu Bara

13 132 73

Analisis Fasilitas Kredit Perumahan Rakyat Terhadap Kepemilikan Rumah Pada Masyarakat Kota Medan Di Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Cabang Medan

0 37 94

Analisis Fasilitas Kredit Perumahan Rakyat Terhadap Kepemilikan Rumah Oleh Masyarakat Kota Medan Di Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Cabang Medan

1 41 81

Pengaruh Program Kredit Usaha Rakyat PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Teluk Panji Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Di Desa Teluk Panji Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten Labuhanbatu Selatan

1 42 224

Upaya Penyelesaian Kredit Macet Dalam Kredit Usaha Rakyat (Kur) Pada Bank (Studi Pada Bank Btn Cabang Pemuda Medan)

9 166 128

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Bank Rakyat Indonesia Unit Leuwiliang Kabupaten Bogor

4 38 120

Analisis faktor – faktor yang mempengaruhi pencairan kredit usaha rakyat (KUR) di sektor agribisnis (Kasus pada BRI Unit Cigombong-Bogor)

2 35 103

Pelaksanaan pemberian Kredit Usaha Rakyat (kur) pada Bank Rakyat Indonesia unit Kuwarasan cabang Gombong

0 7 83

PELAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA UNIT MAJENANG PELAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA UNIT MAJENANG CABANG SRAGEN.

0 0 16

PENDAHULUAN PELAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA UNIT MAJENANG CABANG SRAGEN.

0 0 18