Analisis Du Pont HASIL DAN PEMBAHASAN

Perkembangan rasio ini pada PT ITC cabang Medan mengalami keadaan yang berfluktuasi dengan kecenderungan yang menurun pada tahun 2008 dan 2009, lalu meningkat di tahun 2010 Gambar 15. Penurunan terjadi karena meningkatnya penjualan, sehingga jumlahnya mempunyai selisih yang cukup besar dibandingkan dengan harga pokok penjualan ditambah biaya operasi. Pada tahun 2010, rasio ini mengalami kenaikan kembali, yaitu sebesar 10,29 persen dari tahun sebelumnya. Kenaikan ini dikarenakan terjadi pada harga pokok penjualan yang disebabkan oleh meningkatnya biaya pengiriman, biaya pegawai teknis dan biaya pajak bea cukai. Kenaikan juga terjadi pada biaya operasi, walaupun diikuti oleh kenaikan pada penjualan, namun peningkatannya lebih kecil dibandingkan kenaikan pada harga pokok penjualan dan biaya operasi. Kondisi ini mengindikasikan rendahnya efisiensi kegiatan operasi perusahaan.

4.4 Analisis Du Pont

Analisis Du Pont digunakan untuk mencari tingkat pengembalian ekuitas atau Return On Equity ROE suatu perusahaan. ROE digunakan untuk mengukur peningkatan prestasi perusahaan dan untuk melihat efektivitas pengelolaan sumberdaya dalam rangka untuk memaksimalkan pengembalian bagi pemegang saham. Perkembangan ROE dan komponen yang mempengaruhinya dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Perkembangan nilai ROE serta komponennya periode 2007-2010 Tahun ROA Penggandaan Tingkat Keuangan kali ROE 2007 13,03 2,523910 32,87 2008 25,98 1,939184 50,38 2009 30,52 1,028942 31,41 2010 18,77 1,107904 20,80 Rata-rata 22,07 1,649985 33,86 Sumber : Laporan Keuangan PT.Indonesia Trading Company Cabang Medan periode 2007- 2010 Berdasarkan hasil analisis Du Pont, perkembangan tingkat pengembalian ekuitas ROE pada PT ITC cabang Medan selama periode 2007-2010 mengalami perkembangan yang berfluktuasi dengan kecenderungan yang menurun. Kenaikan hanya terjadi pada tahun 2008, yaitu sebesar 17,51 persen dari tahun sebelumnya. Perkembangan ROE yang cenderung menurun ini disebabkan oleh penjualan yang cenderung meningkat, namun juga diikuti oleh peningkatan pada harga pokok penjualan, biaya operasional dan biaya umum administrasi sehingga berakibat pada berkurangnya laba bersih perusahaan. Berkurangnya laba yang disertai oleh proporsi ekuitas yang mengalami pertumbuhan yang meningkat, karena meningkatnya modal dari kantor pusat. Perkembangan ROE yang cenderung menurun mencerminkan kurangnya efektivitas pengelolaan sumberdaya perusahaan untuk memaksimalkan keuntungan perusahaan. Kenaikan terbesar terjadi pada tahun 2008 yang juga dikarenakan kenaikan pada nilai tingkat pengembalian asset ROA sebesar 12,95 persen dari tahun sebelumnya. Penurunan ROA terjadi pada tahun 2010 yang disebabkan perusahaan mengalami penurunan pertumbuhan laba bersih yang diakibatkan meningkatnya harga pokok penjualan dan beban usaha. Penurunan ROA juga disebabkan oleh proporsi total aktiva yang besar, walaupun jika dilihat dari tingkat perputaran aktiva perusahaan sudah cukup baik, namun diharapkan perusahaan dapat lebih meningkatkan efisiensi dalam penggunaan aktiva perusahaan untuk menghasilkan penjualan. Pada dua tahun terakhir terjadi peningkatan yang sangat signifikan pada total aset lain- lain perusahaan, yang disebabkan meningkatnya piutang jangka panjang, persediaan barang rusak, dan aktiva tetap yang tidak digunakan. Kenaikan atau penurunan nilai ROA akan berpengaruh lurus dengan nilai ROE, namun diharapkan agar nilai ROA terus meningkat agar nilai ROE juga akan meningkat. Hal tersebut dapat terealisasikan jika perusahaan dapat meningkatkan penjualannya secara relatif terhadap aktiva. Perkembangan ROA PT ITC cabang Medan periode 2007-2010 dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Komponen ROA PT Indonesia Trading Company Cabang Medan periode 2007-2010 Tahun Margin laba bersih Perputaran total aktiva kali ROA 2007 4.31 3,02 13,03 2008 12.18 2,13 25,98 2009 13.38 2,28 30,52 2010 4.65 4,03 18,77 Rata-rata 8.63

2,87 22,07

Sumber : Laporan Keuangan PT. Indonesia Trading Company cabang Medan periode 2007- 2010

4.5. Evaluasi Kinerja Perusahaan Berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN No. Kep. 100M-BUMN2002