Implikasi Manajerial HASIL DAN PEMBAHASAN

4.6. Implikasi Manajerial

Berdasarkan hasil analisis trend dari sisi aktiva menunjukkan perkembangan komponen total aktiva yang meningkat. Pada sisi pasiva, terjadi penurunan pada kewajiban jangka pendek perusahaan, sedangkan pada ekuitas memiliki perkembangan yang cenderung meningkat. Peramalan dua tahun kedepan pada komponen neraca, dimana untuk aktiva dan ekuitas akan mengalami peningkatan, sedangkan untuk kewajiban diramalkan akan menurun. Hal ini sangat baik bagi perusahaan, dengan meningkatnya aktiva perusahaan dan menurunnya kewajiban, berarti perusahaan dapat meningkatkan tingkat likuiditasnya. Trend pada laporan laba rugi menunjukkan kecenderungan penurunan pada dua tahun terakhir. Untuk peramalan nilai laba bersih untuk periode dua tahun kedepannya, diperoleh peramalan dengan kecenderungan yang meningkat. Hal ini diramalkan terjadi karena kenaikan pada pendapatan usaha dalam proporsi yang besar, melebihi harga pokok penjualan dan total biaya usaha. Hasil ini sudah baik bagi perusahaan, namun sebaiknya perusahaan lebih gencar lagi dalam meningkatkan penjualannya, salah satunya dengan mengupayakan untuk mendapatkan komoditi baru yang memiliki nilai jual yang besar, baik dengan ditunjuk oleh pemerintah ataupun dengan usaha sendiri. Usaha ini juga sebaiknya diiringi usaha perusahaan untuk menekan proporsi harga pokok penjualan dan biaya usaha. Usaha menekan harga pokok penjualan dapat dilakukan dengan melakukan pembayaran tunai dan melakukan kerjasama konsinyasi. Analisis pada tingkat likuiditas memiliki perkembangan yang berfluktuasi dengan kecenderungan meningkat dan cukup likuid. Terdapat beberapa kekurangan, diperoleh nilai rasio lancar yang sangat tinggi, yang menggambarkan banyaknya banyaknya dana yang menggangur, dan dapat mengurangi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba, selain itu juga terdapat perkembangan rasio kas yang menurun dan masih kurang baik. Disarankan perusahaan memperbaiki kinerjanya dengan melakukan pendekatan defensif, yaitu dengan menekan rasio hutangnya, sambil melakukan peningkatan efektivitas dalam menggunakan aktivanya untuk melakukan penjualan dan memperoleh keuntungan. Analisis pada tingkat profitabilitas, perusahaan telah mampu meningkatkan keuntungan yang tinggi dari hasil penjualannya. Hal ini dapat dilihat dari tingkat pengembalian modal yang berada diatas tingkat suku bunga umum. Namun selama periode 2007-2010, perkembangan kinerja perusahaan cenderung menurun yang terlihat pada tingkat pengembalian ekuitas ROE yang cenderung menurun pada dua tahun terakhir. Perusahaan diharakan dapat meningkatkan pendapatannya dengan cara selalu berusaha untuk mendapatkan komoditi baru yang memiliki nilai jual yang baik setiap tahunnya, dengan atau tanpa bantuan dari pemerintah. Dengan adanya penambahan komoditi diharapkan dapat mendorong tingkat pendapatan perusahaan. Perbaikan dan peningkatan kinerja juga dapat dilakukan dengan mengurangi biaya yang dikeluarkan, baik biaya operasional, maupun biaya umum dan administrasi, dan menekan harga pokok penjualan sehingga laba usaha bisa semakin meningkat. Hal ini dapat berguna bagi perusahaan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kegiatan operasi perusahaan. KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja perusahaan selama periode empat tahun terakhir 2007-2010, yaitu: a. Analisis trend yang dilakukan terhadap laporan neraca menunjukkan bahwa total aktiva dan jumlah ekuitas memperlihatkan perkembangan yang meningkat. Sedangkan untuk jumlah kewajiban menunjukkan perkembangan yang menurun. Analisis trend yang dilakukan terhadap laporan laba rugi menunjukkan bahwa walaupun harga pokok penjualan dan total biaya usaha yang meningkat, perusahaan tetap memiliki laba bersih yang cenderung meningkat. Hal ini dikarenakan proporsi yang besar pada pendapatan usaha, jauh lebih besar dibandingkan proporsi harga pokok penjualan dan total biaya usaha. Jika trend suatu pos meningkat, maka dapat diprediksi bahwa nilai pos tahun berikutnya juga akan meningkat, begitu pula sebaliknya. b. Hasil analisis rasio memperlihatkan: 1 Tingkat likuidasi perusahaan memiliki kecenderungan yang berfluktuasi dengan kecenderungan meningkat dan cukup likuid, namun untuk rasio lancar dan rasio kas masih tergolong kurang baik. 2 Tingkat solvabilitas perusahaan tergolong sangat baik. 3 Tingkat aktivitas perusahaan sudah sangat baik, hanya pada perputaran persediaan yang masih tergolong lama dan kurang baik dan perlu mendapatkan perhatian lebih dari perusahaan. 4 Tingkat profitabilitas perusahaan menunjukkan bahwa perusahaan telah mampu menghasilkan keuntungan yang tinggi dari hasil penjualannya, namun rasio operasi perusahaan masih sangat besar yang menunjukkan kurang efisiensinya kegiatan operasi perusahaan. c. Analisis Du Pont selama periode 2007-2010, menunjukkan bahwa kinerja perusahaan tergolong cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari tingkat pengembalian modal yang sangat tinggi. Kekurangan terdapat pada perkembangan kinerja perusahaan yang menurun yang terlihat dari cenderung menurunnya tingkat pengembalian ekuitas. d. Hasil evaluasi kinerja BUMN menunjukkan kondisi yang sangat baik, dengan total skor TS sebesar 66. Penilaian tingkat kesehatan PT. Indonesia Trading Company cabang Medan periode 2007-2010 adalah sehat dengan nilai A. SARAN 1. Bagi perusahaan disarankan untuk mempertahankan bahkan meningkatkan kinerja keuangan yang sudah dianggap baik, dan memperbaiki kinerja keuangan yang dianggap masih kurang. Meningkatan kinerja keuangannya dapat melakukan beberapa alternatif tindakan, antara lain: a. Meningkatkan penjualan untuk menghindari penurunan laba, yaitu mengusahakan untuk mendapatkan komoditi baru yang memiliki nilai jual yang tinggi setiap tahunnya, misalnya beras pada produk konsumen. b. Meningkatkan efisiensi pengelolaan persediaan barang dagang mereka dengan meningkatkan penjualan atas persediaan barang dagang tersebut, serta melakukan sistem distribusi Just in Time JIT. Hal ini dapat selain dapat mengurangi biaya penyimpanan barang, juga dapat mengurangi persediaan barang yang rusak. c. Melakukan perbaikan kinerja perusahaan dalam pengelolaan sumber daya untuk memaksimalkan keuntungan, agar tingkat pengembalian ekuitas membaik dan meningkat disetiap tahunnya. Perbaikan tersebut antara lain menekan biaya usaha dan harga pokok penjualan, yaitu dengan ditekan seminimal mungkin, sehingga laba usaha yang dihasilkan juga bisa meningkat, serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional perusahaan. 2. Bagi penelitian selanjutnya, agar dapat melihat kinerja perusahaan secara keseluruhan, sebaiknya juga memperhatikan beberapa faktor selain faktor finansial, seperti pelanggan, proses bisnis internal serta proses pertumbuhan dan pembelajaran. Salah satu cara untuk dapat melihat faktor-faktor tersebut, dalam penelitian selanjutnya dapat menambahkan alat analisis Balance Scorecard BSC. DAFTAR PUSTAKA [ITC] Indonesia Trading Company. 2003. Product and Service. www.tradingindonesia.com. [diakses tanggal 8 Juni 2011]. BUMN. 2002. SK Menteri Negara Pendayagunaan BUMN RI No: KEP-215M- BUMN2002 tanggal 4 Juni 2002. Jakarta: Badan Usaha Milik Negara. Brigham, E. F dan J. F. Houston. 2001. Manajemen Keuangan. Jakarta: Erlangga. Darsono dan Ashari. 2007. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan. Yogyakarta: Andi. Harahap Sofyan. 2004. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Irwan. 2003. Kinerja Keuangan PT Fast Food Indonesia. Skripsi. Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Keown, et al. 2001. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Jilid I. Jakarta: Salemba Empat. Munawir, S. 2002. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty. Nurhasanah, S. 2004. Analisis Laporan Keuangan dan Upaya Perbaikan Kinerja Keuangan Perusahaan PT persero Biro Klasifikasi Indonesia. Skripsi. Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Oktaviani, S. 2004. Analisis Kinerja Koperasi Pada Koperasi Badan Pusat Statistika Jakarta. Skripsi. Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Prastowo, D. dan Rafika, J. 2008. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: YKPN. Riyanto, B. 2001. Dasar-dasar Pembelajaran. Yogyakarta: Yayasan Badan Penerbit Gajah Mada. Sawir, A. 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. LAMPIRAN Lampiran 1. Kepala Cabang, Supervisor dan Karyawan Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan susunan kepala cabang, supervisor dan karyawan PT Indonesia Trading Company cabang Medan adalah sebagai berikut : Kepala Cabang Medan : Ruben Alang Supervisor : • Supervisor Komersil : Khaerun 1. Seksi bahan kimia berbahaya : Satrial 2. Seksi bahan bangunan : Hardi Suptadi, Mahendra, Nisar Siregar, Suwarto 3. Seksi farmasialkes : Siti Hawa, Susun S, Suyanti, Fuadri 4. Seksi pupuk dan pestisida : Amri Hasibuan, Jasa Ginting 5. Seksi produk konsumsi : M. Amin, Nabadri, Iswanto, Delta S, Azhari Ivo 6. Administrasi niaga : Laila Handayani • Supervisor Non Komersil : Indra Refli 1. Hub, KP, RK, Ledger, pelaporan Neraca RHU Tax : Capta Sebayang, Eka Prawati 2. Kartu piutang Adm Persediaan cuka : Marsiani Sembirin 3. Fakturis all produk : Maya Mayessa 4. Kasir Urusan bank : Ali Azuardi 5. SDM Umum : Sylvia Theressa, Hanimah L, M. Najib D 6. Kepala Adm. Gudang : Anthoni H, Eka Subrata, Indra Jumlah karyawan yang dimiliki PT. Indonesia Trading Company cabang Medan pada tanggal 30 Desember 2010 berjumlah 31 orang. Lampiran 2. Diagram Sebab Akibat + + + + - Tingkat Pertumbuhan Profit Return on Equity Biaya Usaha Ekuitas Return on Asset Pendapatan Usaha Penjualan Kuantitas dan Kualitas Produk Tingkat Kualitas Pemasar an Aktiva Tetap Perputaran aktiva Tetap Total Aktiva Aktiva Lancar + + + + + + Biaya-biaya langsung dan biaya overhead Harga pokok penjualan + + - + + + + Keterangan : = hubungan mempengaruhi ------------ = batasan penelitian +- = pengaruh positifnegatif 82 Lampiran 3. Laporan Laba Rugi PT Indonesia Trading Company Cabang Medan Persero Periode 2007 sd 2010 Dalam jutaan rupiah Uraian 2007 2008 2009 2010 Penjualan Penjualan Impor 69,284 Penjualan Lokal 69,990 123,259 73,599 68,806 Total Penjualan 69,990 123,259 73,599 138,090 Harga Pokok Penjualan Harga Pokok Penjualan Impor 60,307 Harga Pokok Penjualan Lokal 64,485 101,116 59,841 66,249 Total Harga Pokok Penjualan 64,485 101,116 59,841 126,557 Laba Kotor Penjualan 5,504 22,143 13,758 11,533 Biaya Penjualan Total Biaya Penjualan 140 131 438 744 Biaya Umum dan Administrasi Biaya Pegawai 795 1,203 1,270 1,419 Biaya Kendaraan 77 107 80 106 Biaya Peyusutan Aktiva 190 170 183 Biaya Penyisihan Piutang Sangsi 15 Biaya Penyisihan Admortisasi 183 66 Biaya Pelengkapan Utilities 275 508 382 411 Biaya Penyisihan Piutang Lain-lain 10 Biaya Adm Umum dan lain- lain 53 118 109 204 Lampiran 3 lanjutan Total Biaya umum 1,385 2,193 2,028 2,335 Laba Usaha 3,978 19,818 11,291 8,453 Pendapatan biaya lain-lain Pendapatan lain- lain diluar usaha 49 328 1,853 118 Biaya lain-lain 4 125 16 1 Total Pendapatan biaya lain-lain 45 203 1,837 117 Laba sebelum pajak 4,023 20,021 13,127 8,570 Beban Manfaat Pajak 1,005 5,005 3,281 2,142 Laba Bersih 3,017 15,016 9,845 6,427 Lampiran 4. Laporan Neraca PT Indonesia Trading Company Cabang Medan Persero Periode 2007-2010 Dalam jutaan rupiah Uraian 2007 2008 2009 2010 Aset lancar Kas dan setara kas 2,223 162 418 97 Piutang Usaha 8,147 4,055 4,148 13,884 Piutang lain-lain 10 14 49 54 Persediaan 4,352 30,951 10,272 4,980 Uang muka Pembelian 2 15,146 2,122 1 UM pajak 759 Biaya dibayar dimuka 48 Total aset lancar 15,544 50,331 17,011 19,018 Aset tidak lancar Nilai buku aktiva tetap 7,554 7,464 6,591 6,414 Total aset tidak lancar 7,554 7,464 6,591 6,414 Aset lain-lain Total aset lain- lain 68 2 8,653 8,811 Jumlah Aset 23,167 57,798 32,257 34,244 Kewajiban dan ekuitas Kewajiban jangka pendek Hutang dagang 5,599 3,041 393 844 UM yang diterima 16,906 HPP taksiran 7,98 7,315 378 Hutang pajak 3 3 4 Biaya yang harus dibayar 128 320 327 207 Hutang lancar lainnya 279 404 183 233 Total Kewajiban jangka pendek 13,988 27,993 907 1,667 Kewajiban jangka panjang - - - - Jumlah Kewajiban 13,988 27,993 907 1,667 Lampiran 4 lanjutan Ekuitas Hub. RK kantor pusat Modal 3,349 9,784 18,222 22,339 Saldo RL tahun lalu 1,805 Saldo RL tahun berjalan 4,023 20,021 13,127 8,570 Total Ekuitas 9,179 29,805 31,350 30,909 Jumlah Kewajiban dan ekuitas 23,167 57,798 32,257 34,244 Lampiran 5. Laporan Trend LabaRugi PT Indonesia Trading Company Cabang Medan Persero Periode 2007-2010 Dalam jutaan rupiah Uraian 2007 2008 2009 2010 Penjualan Penjualan Impor 100 Penjualan Lokal 100 176.11 105.16 98.31 Total Penjualan 100 176.11 105.16 197.30 Harga Pokok Penjualan Harga Pokok Penjualan Impor 100 Harga Pokok Penjualan Lokal 100 156.80 92.80 102.73 Total Harga Pokok Penjualan 100 156.80

92.80 196.26