Munawir 2002 mengemukakan, bahwa ada dua metode analisis yang digunakan oleh setiap penganalisis laporan keuangan, yaitu analisis horizontal
dan analisis vertikal. Analisis horizontal atau yang biasa disebut dengan analisis trend adalah analisis dengan mengadakan pembandingan laporan
keuangan untuk beberapa periode sehingga diketahui perkembangannya. Sedangkan analisis vertikal adalah metode analisis untuk laporan keuangan
dalam satu periode saja, yaitu dengan memperbandingkan antara pos yang satu dengan pos yang lainnya dalam laporan keuangan yang sama.
2.3.1 Analisis Trend
Menurut Munawir 2002, analisis trend adalah analisis yang membandingkan laporan keuangan perusahaan seperti neraca dan
laporan laba rugi untuk beberapa tahun terakhir. Analisis trend mempelajari pergerakan pos-pos tertentu dari suatu laporan keuangan
perusahaan selama beberapa tahun atau periode akutansi berturut-turut, dari analisis ini akan tampak pos-pos yang mempunyai kecendrungan
arah yang meningkat, menurun, atau tetap. Analisis ini menggunakan angka indeks berupa persentase sehingga analisis ini sering juga disebut
analisis indeks. Menghitung trend yang dinyatakan dalam persentase dibutuhkan
satu tahun yang dijadikan sebagai tahun dasar. Tahun dasar ini diperlukan sebagai dasar perhitungan yang akan dibuat dalam bentuk
persentase. Biasanya data laporan keuangan dari tahun yang paling awal dari deretan laporan keuangan yang akan dianalisis tersebut dianggap
sebagai tahun dasar. Setiap pos dalam laporan keuangan baik neraca maupun laporan laba rugi dalam tahun dasar akan diberi nilai 100.
Selanjutnya setiap pos dalam periode yang diperbandingkan akan dibagi dengan pos yang sama dalam laporan keuangan di tahun dasar dan
dikalikan 100 persen untuk melihat nilai persentase kenaikan ataupun penurunan dari setiap pos tersebut. Analisis ini merupakan perlengkap
dari analisis rasio karena hasil dari analisis ini akan membantu di dalam menginterprestasikan hasil analisis rasio Munawir, 2002.
2.3.2 Analisis Rasio
Menurut Munawir 2002, rasio menggambarkan suatu hubungan antara jumlah tertentu dengan jumlah yang lain dengan menggunakan
alat analisis berupa rasio, akan memberikan gambaran tentang baik buruknya keadaan suatu perusahaan. Dengan menggunakan analisis ini
dimungkinkan untuk menentukan tingkat likuiditas, solvabilitas, keefektifan operasi dan derajat keuntungan suatu perusahaan.
Rasio keuangan dapat membantu dalam mengidentifikasi beberapa kekuatan dan kelemahan perusahaan Keown, et al., 2001.
Rasio keuangan memberikan dua cara untuk membuat perbandingan dari data keuangan perusahaan menjadi lebih berarti yakni pertama,
dapat meneliti rasio antar waktu untuk mengetahui arah pergerakannya; kedua, dapat memperbandingkan rasio keuangan perusahaan dengan
perusahaan lain. Analisis ini mencakup empat kelompok analisis yang meliputi
analisis likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, dan aktivitas Munawir, 2002. Alat analisis rasio ini dapat memberikan gambaran mengenai
baik buruknya keadaan keuangan suatu perusahaan apabila angka rasio tersebut dibandingkan dengan angka pembanding yang digunakan
sebagai standar. 1. Rasio Likuiditas
Likuiditas didefinisikan sebagai kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajiban keuangannya yang sudah jatuh tempo
Munawir, 2002. Jadi analisis likuiditas menunjukan apakah perusahaan mampu memenuhi kewajiban keuangannya yang akan
jatuh tempo. Analisis rasio ini dapat digunakan untuk menganalisis dan mengintrepertasikan posisi keuangan jangka pendek, serta
membantu manajemen untuk mengecek efisiensi modal kerja yang digunakan dalam perusahaan. Analisis likuiditas pada umumnya
diukur denga menggunakan rasio sebagai berikut:
a. Rasio Lancar b. Rasio Cepat
c. Rasio Kas 2. Rasio Solvabilitas
Menurut munawir 2002, rasio ini merupakan rasio untuk mengukur sampai seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai dari
hutang. Dengan mengetahui rasio ini, akan dapat dinilai beberapa hal, diantaranya posisi perusahaan terhadap seluruh kewajibannya
kepada pihak lain, kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban yang bersifat tetap dan mengetahui keseimbangan antara
nilai aktiva tetap dengan modal. Rasio ini terdiri dari: a. Rasio Hutang terhadap Total Aktiva
b. Rasio Hutang terhadap Ekuitas c. Rasio laba terhadap beban bunga
d. Rasio Ekuitas terhadap Total Aktiva e. Rasio Ekuitas terhadap Aktiva Tetap
3. Rasio Aktivitas Menurut Munawir 2002, rasio aktivitas adalah rasio untuk
menilai kemampuan perusahaan dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari atau kemampuan perusahaan dalam penjualan, penagihan
piutang maupun pemanfaatan aktiva yang dimiliki. Rasio ini terdiri dari:
a. Rasio perputaran total aktiva b. Rasio perputaran aktiva tetap
c. Rasio perputaran piutang d. Perputaran persediaan
e. Collecting period
4. Rasio Profitabilitas Analisis profitabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba profit dalam periode tertentu. Profitabilitas perusahaan diukur dari kemampuannya dalam
menggunakan aktiva secara produktif. Dengan demikian
profitabilitas perusahaan dapat diketahui dengan membandingkan laba yang diperoleh dalam suatu periode dengan jumlah aktiva atau
modal yang dimiliki perusahaan dalam periode yang sama Munawir, 2002. Rasio-rasio yang umumnya digunakan untuk
mengukur profitabilitas adalah: a. Rasio Margin Laba Kotor
b. Rasio marjin laba bersih c. Tingkat pengembalian aktiva ROA
d. Tingkat pengembalian modal ROE e. Rasio operasi
2.3.3 Analisis Du Pont