Gambaran Umum Perusahaan HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Perusahaan

PT Indonesia Trading Company Persero dikenal diluar negeri sebagai “ITC” yang menjadi singkatan dari “Indonesia Trading Company”, yang satu- satunya BUMN “Trading House” di Indonesia yang dibekali pengalaman- pengalaman cukup lama di bidang ekspor, impor dan distribusi. PT ITC adalah hasil merger dari 3 BUMN Niaga PT Tjipta Niaga Persero, PT Dharma Niaga Persero dan PT Pantja Niaga Persero berlaku efektif sejak tanggal 31 Maret tahun 2003 berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.22 tahun 2003. PT ITC Persero berdiri dengan mengemban visi dan misi sebagai berikut: Visi: Menjadi perusahaan dagang Trading Company yang kompetitif, berkualitas, berkompetensi serta menguasai sumber dan jaringan pemasaran di dalam dan luar negeri. Misi: 1. Melakukan perdagangan umum yang menangani beraneka ragam produk dengan kualitas yang baik. 2. Melaksanakan transaksi perdagangan lokal maupun lintas negara. 3. Memberikan layanan yang lengkap dan kompetitif kepada pelanggan. 4. Memenuhi harapan seluruh stakeholder. PT ITC memiliki 33 cabang diseluruh Indonesia dan menggunakan prosedur berupa sistem pembukuan yang bersifat sentralisasi, dimana pembukuan atas transaksi di setiap cabang, dilakukan di kantor pusat. Salah satu cabang PT ITC terdapat di Medan. PT ITC cabang Medan terletak di Jl. Badur No.3, Medan dan memiliki 31 orang karyawan. Susunan kepala cabang, supervisor dan karyawan PT ITC cabang Medan dapat dilihat pada lampiran 1. Kegiatan utama PT ITC cabang Medan ini sama dengan kegiatan yang dilakukan oleh cabang-cabang lainnya, yaitu melakukan perdagangan umum yang terdiri dari ekspor, impor dan distribusi. Produk dan komoditi yang diperdagangkan oleh PT ITC cabang Medan termasuk produk industri dan produk konsumer. Produk industri termasuk material konstruksi semen, aspal, produk bajaproduk besi lainnya, produk agro bahan kebutuhan pokok, rempah-rempah, hasil hutan dan produk perikanan, bahan kimia pupuk, pestisida, bahan kimia berbahaya dan obat-obatan, mesin dan peralatan alat kesehatan, alat pertanian, mesin berat dan kendaraan bermotor, dan berbagai jenis kerajinan tangan rattan basket dan wooden furniture. Produk konsumer terdiri dari beberapa brand terkenal seperti Unilever juga untuk produk makanan dan minuman khususnya Duty Paid minuman beralkohol sebagai importer resmi yang ditunjuk oleh Pemerintah Indonesia. Perdagangan ekspor yang dilakukan PT ITC cabang Medan berfokus pada komoditi kerajinan tangan, yaitu rattan basket dan wooden furniture. PT ITC cabang Medan melakukan ekspor untuk komoditi rattan basket ke Jepang, dengan pembeli dari Murataya Sangyo Co. Ltd, sedangkan untuk komoditi wooden furniture, PT ITC cabang Medan mengekspor ke Amerika Serikat dengan pembeli USA Furniture Design. Menteri perdagangan dengan persetujuan dari Menteri BUMN menunjuk PT ITC, dalam hal ini termasuk cabang Medan untuk melakukan penjualan atas komoditi impor, yaitu borax, sodium, aspal dan gula. Borax merupakan komoditi yang memiliki nilai penjualan tertinggi diantara keempat komoditi impor tersebut. PT ITC menjalin kerjasama dengan Borochemie International PT LTD di Singapura untuk komoditi borax, dan menjual komoditi tersebut di Indonesia kepada pengecer terdaftar, misalnya PT Pertani dan end user seperti PT Perkebunan Nusantara dan Best Agro Group. Dalam melakukan perdagangan dalam negeri, PT ITC cabang Medan bekerjasama dengan perusahaan besar, menengah, dan pengecer yang terdaftar.

4.2. Perkembangan dan Peramalan Laporan Keuangan