45
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Uraian Satuan Lahan
Pada bagian ini disajikan penyebaran, sifat-sifat morfologi, sifat-sifat fisik dan kimia, penggunaan lahan dan keterangan lain-lain yang dapat menjelaskan
satuan peta tanah. Berdasarkan hasil pengamatan lapang dan analisis laboratorium, penelitian tanah diarahkan pada 6 satuan lahan. Satuan lahan yang
menjadi obyek penelitian disajikan pada Tabel 12, sedangkan deskrifsi profil pewakil disajikan pada Lampiran 4.
Tabel 12. Satuan Lahan yang menjadi Obyek Penelitian
No. SL
Simbol ZAE
Bahan induk Bentuk wilayah
lereng Satuan tanah
Soil Taxonomy, 1998 Pengamatan Luas Ha
1 IV ax
Aluvium Datar
Chromic Hapluderts HA 2
1.954 0-3
2 IV ay Sedimen pasir
Datar Typic Udipsamments
HA 4 36.475
0-3 Typic Eutrudepts
HA 3 3
IV ax Batuliat dan
Berombak Aquic Dystrudepts
HA 7 23.330
batupasir 3-8
Lithic Eutrudepts HA 6
4 III ax
Batuliat Bergelombang Typic Dystrudepts
HA 5 2.396
8-15 5
I ax Batuliat
Berbukit Typic Eutrudepts
HA 1 3.277
40 6
III ax Andesit basal
Bergelombang Typic Eutrudepts HA 8
9.809 8-15
Lithic Eutrudepts HA 9
Sumber: Hasil pengamatan
Mengacu pada sebaran satuan lahan di wilayah penelitian, hasil pengamatan di lapangan dan hasil analisis laboratorium tanah diperoleh
karakteristik satuan lahan. Karakteristik satuan lahan ini akan diuraikan di bawah ini.
5.1.1. Satuan Lahan 1 Pengamatan HA.2
Satuan lahan ini berlokasi di Desa Lamenge, Kecamatan Panca Lautang, Kabupaten Sidenreng Rappang, Provinsi Sulawesi Selatan.
Sifat-sifat satuan lahannya adalah sebagai berikut: a. Klasifikasi tanahnya tergolong Chromic Hapluderts Soil Survey Staff,
1999, diperoleh berdasarkan hasil pengamatan kondisi fisik dan analisis kimia tanah dilaboratorium.
b. Bentuk lahannya adalah berupa dataran alluvial dengan bentuk wilayahlereng datar 1, bahan induk tanah alluvium, drainase baik,
permeabilitas lambat dan penggunaan lahan semak belukar atau alang- alangkacang tanah dan jagung.
c. Rejim kelembaban tanahnya
Udic, rejim suhu tanah adalah isohyperthermic epipedon dicirikan sebagai ochric, horison pencirinya
mempunyai sifat vertic, kedalaman efektif tanahnya adalah 92 cm. Sedangkan kondisi horison dan uraian tanah pada Satuan Lahan 1 adalah
sebagai berikut : a. Horison Ap memiliki kedalaman tanah 0 – 19 cm, warna tanahnya sangat
gelap 10YR32; tekstur tanahnya liat pasir 20, debu 32, liat 48; struktur berbentuk gumpal agak membulat dengan tingkat perkembangan
cukup, ukuran sedang; konsistensi dalam keadaan basah agak lekat dan agak plastis, konsistensi dalam keadaan lembab f gembur, dalam keadaan
kering sh agak keras; pori tanah yang meliputi pori mikro sedang, pori makro sedikit; perakaran halus sedikit; nilai pH 7,0 reaksi tanahnya
netral. - Kadar C-organik rendah, dan kadar N rendah sehingga nilai CN
sedang; nilai P2O5 Eks.HCL 25 sangat tinggi, nilai K2O tinggi. - Nilai tukar kation Ca sangat tinggi, nilai tukar Mg tinggi, nilai tukar K
rendah; nilai tukar Na rendah, sehingga jumlah kation-kation dapat ditukar sangat tinggi; sedangkan nilai KTK sangat tinggi dengan
tingkat kejenuhan basa sangat tinggi. Hasil analisis tanah selengkapnya disajikan pada Lampiran 5.
b. Horison Bss1, memiliki kedalaman tanah 19 – 40 cm, warna tanahnya coklat keabu-abuan 10YR41; tekstur tanahnya liat pasir 28, debu
25, liat 48; struktur berbentuk prisma, tingkat perkembangan cukup, ukuran sedang; konsistensi basah lekat dan sangat plastis, lembab t
teguh; pori tanah meliputi pori mikro dan pori makro sedikit; perakaran halus dan kasar sedikit; nilai pH 7,2 reaksi tanahnya netral.