Klasifikasi Kesesuaian Lahan Fisik Tanaman Kelapa

5.5.2. Input dan Output Usahatani Kelapa

a. Input Usahatani Kelapa 1. Pengadaan bibit Jumlah bibit yang ditanaman dalam 1 satu hektar adalah 125 pohon dengan harga rata-rata Rp.500pohon. 2. Penggunaan hari orang kerja HOK Berdasarkan hasil wawancara dengan responden petani kelapa di wilayah penelitian, diperoleh bahwa input yang digunakan dalam pengembangan komoditas kelapa adalah tenaga kerja pria. Rata-rata jumlah hari orang kerja petani kelapa setiap tahunnya adalah : - Tahun ke 1 rata-rata 80 hari kerja pria. Kegiatan yang dilakukan pada masa itu meliputi pembersihan lahan, persiapan lahan dan penanaman pohon. - Tahun ke 2 sampai dengan tahun ke 7, rata-rata 27 hari kerja pria. Kegiatan yang dilakukan adalah penyiangan dan pemeliharaan tanaman. - Tahun ke 8 sampai dengan tahun ke 12 rata-rata 44 hari kerja pria. Kegiatan yang dilakukan meliputi penyiangan, pemeliharan dan pemetikan dan pengupasan serta pengeringan buah. - Tahun ke 12 sampai dengan tahun ke 20 rata-rata 57 hari kerja pria. Kegiatan yang dilakukan meliputi pemupukan, penyemperotan hama, penyiangan, pemeliharan dan pemetikan dan pengupasan serta pengeringan buah dan pascapanen. b. Output Usahatani Kelapa Jenis output yang diperoleh petani kakao adalah seluruh produksi yang dihasilkan sejak awal produksi tahun ke 8 hingga akhir produksi 20 tahun usia tanaman kelapa. Data rata-rata produksi yang dihasilkan dari 40 responden yang diperoleh adalah sebagai berikut : - Tahun ke 8 sampai dengan tahun 9 tahun 1 produksi rata-rata produksi yang dihasilkan adalah 2500 butirhektartahun. - Tahun ke 10 sampai dengan tahun ke 12 produksi rata-rata adalah 4.500 butirhatahun. - Tahun ke 13 sampai dengan tahun ke 15 produksi rata-rata adalah 7.000 butirhatahun. - Tahun ke 15 sampai dengan 18 produksi rata-rata adalah 10.000 butirhatahun. - Tahun ke 19 hingga 20 produksi rata-rata 12.000 kghatahun. Harga rata-rata produksi kelapa Rp.750butir. Data input dan output usahatani kelapa disajikan pada Lampiran 10 .

5.6. Penilaian Ekonomi dengan ALES

Karakteristik ekonomi diperoleh melalui analisis terhadap hasil wawancara dengan 40 responden petani kelapa dan 60 responden petani kakao, yang meliputi : biaya-biaya yang dikeluarkan selama proses produksi seperti data biaya pembelian bibit dan biaya tenaga kerja, pupuk, obat-obatan, pohon pelindung dan data produksi yang dikalikan dengan harga produksi. Dengan mengacu pada data input dan output rata-rata 60 responden petani kakao dan 40 responden petani kelapa, selanjutnya data tersebut dianalisis dengan ALES untuk mendapatkan parameter usahatani yang diprogramkan dalam ALES, yakni net present value, gross margin, benefit cost rasio dan internal rate return serta cash flow. Lebih jelasnya hasil analisis usahatani dengan ALES disajikan di bawah ini :

5.6.1. Net Present Value Nilai Pendapatan Bersih

Tujuan analisis ini yakni mengetahui nilai pendapatan bersih pada usaha tanaman kakao dan tanaman kelapa perhektar perakhir usaha. Hasil analisis NPV dengan discount rate 15 berdasarkan Model ALES disajikan pada Tabel 30. Tabel 30. NPV Usahatani Tanaman perennial di masing-masing Satuan Lahan Discount rate 15 No. SL Kakao Rp. Kelapa Rp. 1 58,220,672.43 1.781.273,54 2 36,946,159.01 -345.997,22 3 13,657,890.04 1.068.764,12 4 58,220,672.43 1.781.273,54 5 22,763,150.06 -1.764.177,73 6 22,763,150.06 -1.764.177,73 Berdasarkan hasil penilaian NPV pada tabel tersebut, pendapatan bersih pada akhir proses produksi usaha selama kurun wktu 20 tahun untuk tanaman cokelat menguntungkan pada semua Satuan Lahan dengan nilai pendapatan tertinggi berturut-turut disajikan pada Tabel 31 : Tabel 31. Nilai Bersih Akhir Usaha Tertinggi Tanaman Kakao Discount rate : 15 No. SL Klasifikasi Lahan Kakao Rp. 1 dan 4 S2r 58.220.672,43 2 S3r S2r 36.946.159,01 5 dan 6 S3r 22.763.150,06 3 S3r N 13.657.890,04 Pegembangan tanaman kakao pada semua Satuan Lahan menguntungkan dengan keuntungan dari yang tertinggi berturut-turut pada Satuan Lahan 1 dan 4 dengan nilai Rp.58.220.700hektartahun dan satuan S2r, Satuan Lahan 2 S3r S2r dengan nilai Rp.36.946.200hektartahun, Satuan Lahan 5 dan 6 S3r dengan nilai pendapatan Rp.22.763.150 dan Satuan Lahan 3 S3r dan N dengan nilai Rp.13.657.900hektartahun. Sedangkan untuk pengembangan tanaman kelapa pada akhir proses produksi akhir usaha selama 20 tahun yakni 3 Satuan Lahan yang menguntungkan dengan nilai keuntungan sebesar Rp. 1.781.273 hektartahun dan Rp. 1.068.764 hektar pertahun, sedangkan 3 satuan lahan lainnya tidak menguntungkan, dengan tingkat kerugian antara Rp.350.000 hingga Rp. 1.764.177,73 disajikan pada Tabel 32. Tabel 32. Nilai Bersih Akhir Usaha Tertinggi Tanaman Kelapa Discount rate : 15 No. SL Klasifikasi Lahan Kelapa Rp. Keterangan 1 dan 4 S2r 1.781.273,54 Untung 3 S3r N 1.068.764,12 Untung 2 S3r S2r -345.997,22 Rugi 5 dan 6 S3r -1.764.177,73 Rugi Nilai pendapatan bersih tersebut diperoleh berdasarkan hasil pengurangan antara nilai pendapatan hasil produksi dikali dengan harga kakaokg sebagaimana disajikan dalam Tabel 33 dan Tabel 34. Tabel 33. PV-in Usahatani Kakao dan Kelapa di masing-masing Satuan Lahan Discount rate 15 No. SL Kakao Rp. Kelapa Rp. 1 70.915.044,64 7.090.902,51 2 49.640.531,22 4.963.631,74 3 21.274.513,36 4.254.541,51 4 70.915.044,64 7.090.902,51 5 35.457.522,27 3.545.451,23 6 35.457.522,27 3.545.451,23 Tabel 34. PV-out Usahatani Kakao dan Kelapa di masing-masing Satuan Lahan No. SL Kakao Rp. Kelapa Rp. 1 12,694,372.21 5.309.628,97 2 12,694,372.21 5.309.628,97 3 7,616,623.33 3.185.777,38 4 12,694,372.21 5.309.628,97 5 12,694,372.21 5.309.628,97 6 12,694,372.21 5.309.628,97

5.6.2. Gross Margin Biaya dan pendapatan dalam satuan hektartahun

Biaya pendapatan kotor per tahun tanaman kakao dan tanaman kelapa per Satuan Lahan disajikan pada Tabel 35 : Tabel 35. GM Usahatani Kakao dan Kelapa di masing-masing Satuan LahanHektarTahun Discount rate 15 No. SL Klasifikasi Lahan Kakao Rp. Kelapa Rp. 1 S2r 18.633.063,75 1.998.450,00 2 S3r S2r 12.489.123,75 1.156.950,00 3 S3r N 5.035.898,25 1.199.070,00 4 S2r 18.633.063,75 1.998.450,00 5 S3r 8.393.163,75 595.950,00 6 S3r 8.393.163,75 595.950,00 Nilai pendapatan kotor per tahun per hektar untuk tanaman kakao dari tertinggi ke terendah disajikan pada Tabel 36. Tabel 36. Nilai Pendapatan Kotor TertinggiHektarTahun pada Tanaman Kakao No. SL Klasifikasi Lahan Tanaman Kakao Rp. 1 dan 4 S2r 18.633.063,75 2 S3r S2r 12.489.123,75 5 dan 6 S3r 8.393.163,75 3 S3r N 5.035.898,25