Sedangkan kebutuhan tenaga kerja pada lahan untuk pemanfaatan tanaman kakao dengan asumsi kebutuhan tenaga kerja pria 61 orangHatahun dan tenaga kerja
wanita 25 orangHatahun adalah sebagai berikut : Tabel 52. Rencana Kebutuhan Tenaga Kerja Lahan Tanaman Kakao
Subkelas Kesesuaian
Lahan Satuan
Lahan Luas
Lahan ha
Rata-rata Jumlah TKHATahun
Jumlah Kebutuhan TKHATahun
Pria Wanita
Pria Wanita
S2r 1 4
4.350 61
25 265.350
108750 S3r S2r
2 36.475
S3r:60 S2r:40
61 25
1.334.985 889.990
547.125 364.750
S3r 5 6
13.085 61
25 798.185
327125 S3r
N 3
23.330 S3r:60
N:40 61
25 853.878
569.282 349.950
233.300 tde
7 sd. 14 112.640
61 25
- -
Jumlah 189.880
61 25
4.142.388 1.697.700
Hasil analisis kebutuhan tenaga kerja tersebut menunjukkan bahwa : 1. Pada Satuan Lahan 1 dan 4 S2r yang direncanakan dengan tingkat
keuntungan tertinggi, kebutuhan tenaga kerja pria 1.155.340 orang tenaga kerja, sedangkan kebutuhan tenaga kerja wanita adalah 473.500 orang
tenaga kerja. 2. Pada Satuan Lahan 2, 3, dan 5 S3r yang direncanakan, dengan nilai
keuntungan yang lebih rendah, kebutuhan tenaga kerja pria adalah 2.987.048 orang tenaga kerjatahun dan kebutuhan tenaga kerja wanita
adalah 1.224.200 orang tenaga kerjatahun.
103
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
1. Kelas kesesuaian lahan fisik tanaman kakao dan tanaman kelapa adalah sama karena memiliki karakteristik lahan yang hampir sama. Satuan lahan 1 dan 4
tergolong agak sesuai dengan faktor kendala kondisi perakaran; Satuan Lahan 2 dominan sesuai marginal dan agak sesuai dengan faktor kendala kondisi
perakaran; Satuan lahan 5 dan 6 sesuai marginal dengan faktor kendala kondisi perakaran; Satuan lahan 3 dominan sesuai marginal dan tidak sesuai
dengan faktor kendala kondisi perakaran. 2. Kelas kesesuaian lahan ekonomi tanaman kakao, yaitu satuan lahan 1, 2 dan
4, nilai kelas kesesuaian lahannya agak menguntungkan dengan batas minimal antara Rp.8.000.000Hatahun sd Rp.25.000.000Hatahun; Satuan
lahan 3, 5 dan 6 nilai kesesuaian lahan marginal menguntungkan dengan batas minimal antara Rp.1.000.000Hatahun Sd Rp.8.000.000Hatahun.
Sedangkan kelas kesesuaian lahan ekonomi tanaman kelapa, yaitu satuan lahan 1, 2, 3 dan 4 nilai kelas kesesuaian lahan marginal menguntungkan
dengan batas minimal antara Rp.1.000.000Hatahun sd Rp.8.500.000Hatahun; dan satuan lahan 5 dan 6 nilai kelas kesesuaian lahan
menguntungkan saat ini dengan batas minimal Rp.1.000.000Hatahun,- 3. Nilai pendapatan bersih usahatani tanaman kakao per-akhir usaha per-hektar
menguntungkan pada semua satuan lahan yakni satuan lahan 1 dan 4 senilai Rp.58.220.670; Satuan lahan 2 sebesar Rp.36.946.160; Satuan lahan 5 dan 6
sebesar Rp.22.763.150; Satuan lahan 3 sebesar Rp.13.657.900. Sedangkan nilai pendapatan bersih usahatani tanaman kelapa per-akhir usaha pe-rhektar
menguntungkan pada 3 satuan lahan yakni satuan lahan 1 dan 4 adalah Rp.1.781.300 serta Satuan lahan 3 adalah Rp.1.068.800. Sedangkan 3 satuan
lahan lainnya tidak menguntungkan yakni satuan lahan 2 mengalami kerugian sebesar Rp.346.000 dan satuan lahan 5 dan 6 mengalami kerugian sebesar
Rp.1.764.200.