Kesesuaian Lahan Tanaman Kelapa

didefinisikan oleh Suharnoto 1995 sebagai kumpulan yang terorganisir dari perangkat keras komputer, perangkat lunak, data geografi dan personil yang disimpan untuk memperoleh, menyimpan, memperbaiki, memanipulasi, menganalisa dan menampilkan semua bentuk informasi yang bereferensi geografi. Nurbaya 1998 mengungkapkan bahwa proses pengolahan input data menjadi output data adalah merupakan suatu rangkaian yang dimulai dari keadaan nyata direkam dalam bentuk citra, foto udara dan peta, kemudian dengan fasilitas SIG data disimpan dan diolah menghasilkan output berupa informasi yang digunakan dalam pengambilan keputusan bagi pengguna untuk melakukan kegiatan pada keadaan nyata. 25

III. METODE PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di Kabupaten Sidenreng Rappang. Penelitian dilakukan mulai bulan Agustus 2002 sampai dengan Maret 2003. Lokasi penelitian berjarak 183 Km di sebelah utara Kota Makassar Ibu Kota Propinsi Sulawesi Selatan. Lokasi penelitian memiliki letak dan posisi antara 3º43’ – 4º09’ Lintang Selatan dan 119º41’ – 120º10’ Bujur Timur Gambar 5. Secara administratif, batas-batas lokasi penelitian adalah sebagai berikut: - Di sebelah utara, berbatasan dengan Kabupaten Pinrang dan Kabupaten Enrekang; - Di sebelah timur, berbatasan dengan Kabupaten Wajo dan Kabupaten Luwu; - Di sebelah selatan, berbatasan dengan Kabupaten Soppeng dan Kabupaten Barru; - Di sebelah barat, berbatasan dengan Kotamadya Pare-pare dan Kabupaten Pinrang. Lokasi penelitian meliputi 10 sepuluh kecamatan yaitu Panca Lautang, Tellu LimpoE, Watang Pulu, Baranti, Panca Rijang, Kulo, MaritengngaE, Sidenreng, Pitu Riawa, Dua PituE dan Pitu Riase. 3.2. Bahan dan Alat 3.2.1. Bahan Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini mencakup : a. Peta Rupabumi Indonesia skala 1 : 50.000, diterbitkan oleh Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional BAKOSURTANAL di Cibinong, Bogor, 1991. Peta ini digunakan sebagai petunjuk di lapangan untuk menentukan lokasi pengamatan tanah didalam wilayah penelitian. b. Peta Zona Agroekologi Indonesia skala 1 : 250.000 dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat PUSLITANAK, Bogor, 2002. Peta ini digunakan sebagai acuan dalam penentuan satuan lahan di lokasi penelitian Gambar 6. Gambar 5. Peta Lokasi Wilayah Penelitian

3.2.2. Alat

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini mencakup: a. Bor tanah b. Kartu deskripsi tanah dan Buku Munsell Soil Chart, untuk menentukan warna tanah. c. Cangkul dan sekop, pisau dan sendok tanah, untuk mencampur atau mengaduk; d. Ember plastik, untuk mengaduk kumpulan contoh tanah individu; e. Kantong plastik tebal yang dapat memuat 1 kg tanah, dan kantong plastik untuk label; kertas manila karton untuk label dan benang kasur untuk mengikat label luar; f. Spidol, untuk menulis isi label; karung untuk mengepak contoh tanah.