Gambar 3. Skema kegiatan-kegiatan dalam evaluasi lahan FAO, 1976 dalam Hardjowigeno 1999
Dalam penelitian ini, evaluasi lahan dilakukan dengan mengacu pada prinsip-prinsip evaluasi lahan berdasarkan berbagai pertimbangan, termasuk
didalamnya pertimbangan fisik, sosial ekonomi, lingkungan dan penggunaan teknologi yang ada. Prinsip utama yang digunakan dalam proses evaluasi lahan
FAO, 1976 dirinci dibawah ini: 1.
Kesesuaian lahan dinilai berdasarkan macamjenis penggunaan lahan tertentu. Prinsip ini penting karena penggunaan yang berbeda memerlukan
syarat yang berbeda. 2.
Evaluasi lahan membutuhkan perbandingan antara keuntungan yang diperoleh dengan masukan yang diperlukan.
3. Diperlukan pendekatan multidisiplin dari para ahli ilmu-ilmu alam,
teknologi penggunaan lahan, ekonomi, sosiologi, dan lainnya. 4.
Evaluasi yang dilakukan sesuai dengan kondisi-kondisi fisik lahan, kondisi ekonomi daerah yang diteliti dan kondisi nasional.
KONSULTASI PENDAHULUAN
- Tujuan - Data dan Asumsi
- Rencana evaluasi
JENIS PENGGUNAAN LAHAN
- Secara Umum
-
Secara Terperinci
SATUAN PETA TANAH
LAHAN
SYARAT-SYARAT MASING-MASING
PENGGUNAAN LAHAN
KUALITAS LAHAN
MEMBANDINGKAN SYARAT- SYARAT PENGGUNAAN LAHAN
DENGAN KULAITAS LAHAN
- Pembandingan - Analisis Sosisal Ekonomi
- Pengaruh Terhadap Lingkungan
KELAS KESESUAIAN LAHAN PENYAJIAN HASIL
- Peta
-
Laporan
5. Kesesuaian didasarkan atas penggunaan yang lestari. Aspek kerusakan atau
degradasi lingkungan diperhitungkan pada saat menilai kesesuaiannya agar jangan sampai menyebabkan kerusakan lingkungan dikemudian hari
meskipun dalam jangka pendek usaha tersebut sangat menguntungkan. 6.
Evaluasi melibatkan pembandingan lebih dari satu jenis penggunaan lahan.
2.5. Sistem Otomatisasi Evaluasi Lahan ALES
Automated Land Evaluation System ALES adalah sebuah metode evaluasi lahan yang dikembangkan oleh Rossiter 1997. Mekanisme kerja
evaluasi lahan menggunakan ALES disajikan pada Gambar 4 di bawah dengan mengacu pada langkah ke 7 sampai ke langkah 11
Dari Gambar 4 diatas ditunjukkan bahwa program ALES dimulai dari langkah ke 7 yakni memasukkan data dan peta pada karakteristik lahan. Hal ini
kemudian dilanjutkan dengan langkah ke 8 yaitu membangun model untuk evaluasi lahan, langkah ke 9 menghitung evaluasi; langkah ke 10 kalibrasi
hasil, dan langkah ke 11 mempresentasikan hasil evaluasi. Hendrisman 2000 mengungkapkan bahwa pengolahan data digunakan
dalam Model ALES menggunakan metode kerja dan langkah sebagai berikut : 1. Menentukan Tipe Penggunaan Lahan Land Utilization Type = LUT, yaitu
jenis penggunaan lahan yang dirinci sesuai dengan syarat-syarat teknis untuk daerah yang mempunyai sifat-sifat fisik dan sosial ekonomi tertentu FAO,
1976. 2.
Menentukan Persyaratan Penggunaan Lahan = PPL Land Use Requirement = LURs, yaitu sifat-sifat yang perlu dimiliki oleh suatu lahan agar Tipe
Penggunaan Lahan TPL yang diterapkan pada lahan tersebut dapat berhasil dengan baik dan lestari. PPL selalu dikaitkan dengan TPL sehingga dalam PPL
di samping menyangkut persyaratan pertumbuhan tanaman juga menyangkut pengelolaan, konservasi lingkungan.
Gambar. 4. Outline of the evaluation processs Rossiter, 1997 1
Identify Decision Makers, Objectives, Means of Implementation
2 Define the spatial entities to be
evaluated 3
Define the Land Utilization Types to be Evaluated
4 Define the LUTs in terma of their Land Use
Requirements 5
Define the LURs in terma of their Diagnostic Land Characteristics
6 Identify data sources survey if
possiblenecessary 7
Enter tabular data and maps for the LCs
8 Build computer models for land evaluation
9 Compute the evaluation
10 Calibrate of result
11 Present the results to the users
12 Assists with project
implementation