Kesesuaian Lahan Ekonomi dan Analisis Usahatani
Tabel 10. Jumlah Desa, Luas Wilayah, Jumlah Kepala Keluarga, Jumlah Penduduk 2001
No. KECAMATAN
JUMLAH
DESA LUAS KM
KK
2
PENDUDUK
KEPADATAN jiwakm
2
1. Panca Lautang
10 153,93
4.091 17.324
113 2.
Tellu LimpoE 9
103,20 4.560
20.552 199
3. Watang Pulu
10 151,31
5.430 23.693
157 4.
Baranti 50,49
5.819 24.779
491 5.
Panca Rijang 8
34,02 5.736
24.300 714
6. Kulu
7 78,36
2.695 10.885
139 7.
MaritengngaE 12
65,90 8.957
35.590 586
8. Sidenreng
7 120,81
3.521 16.000
132 9.
Pitu Riawa 9
69,99 5.412
24.134 354
10. Dua PituE.
11 210,47
5.067 22.754
108 11.
Pitu Riase 12
844, 4.056
18.437 22
JUMLAH 108
1.883,25 55.344
241.448
128 Sumber data : Sidenreng Rappang Dalam Angka, 2001
Tabel 10 di atas menunjukkan bahwa terdapat ketimpangan jumlah penduduk dan sebaran penduduk antar wilayah kecamatan dalam wilayah
penelitian. Mata pencaharian utama penduduk di Kabupaten Sidenreng Rappang umumnya adalah bertani, sedangkan mata pencaharian lain tersebar di berbagai
sektor. Perbandingan dan sebaran penduduk berdasarkan lapangan kerja utama masing-masing mata pencaharian disajikan pada Tabel 11.
Tabel 11. Sebaran Penduduk Kabupaten Sidenreng Rappang berdasarkan Lapangan Kerja Utama, 2001.
No. Jenis Sektor
Jumlah Tenaga kerja Persentase
1. Pertanian Tanaman Pangan
34.007 40,86
2. Pertanian lainnya
14.306 17,20
3. Industri Pengolahan
4.508 5,40
4. Jasa dan Perdagangan
22.404 26,92
5. Angkutan
8.007 9,62
Jumlah 83.222
100,00
Sumber Data : PDRB Kabupaten Sidenreng Rappang, tahun 2001.
Tabel 11 menunjukkan bahwa penduduk di wilayah penelitian pada umumnya bekerja di sektor pertanian, terutama pertanian tanaman pangan yakni
sebesar 34.007 tenaga kerja atau 40,86, sedangkan pertanian di luar tanaman pangan sebesar 14.306 tenaga kerja atau 17,20. Sektor pertanian di luar
pertanian tanaman pengan masih memiliki peluang menampung tenaga kerja yang lebih banyak mengingat luas lahan yang belum termanfaatkan untuk pengmbangan
tanaman masih terbuka, yakni lebih kurang 168.000 Ha. Sektor jasa perdagangan
memberikan kontribusi terbesar ke dua yakni menampung tenaga kerja sebesar 22.404 tenaga kerja atau 26,92. Sektor angkutan menampung tenaga kerja
sebesar 8.007 tenaga kerja atau 9,62. Kontribusi penyumbang tenaga kerja terakhir adalah industri pengolahan, yakni 4.508 tenaga kerja atau 5,41. Dengan
demikian peluang sektor pertanian di luar pertanian tanaman pangan untuk dikembangkan masih besar, terutama pada lahan-lahan potensial yang belum
termanfaatkan hingga saat ini.
45