Responden Petani Kelapa Karakteristik Responden Tanaman Kakao dan Tanaman Kelapa

Tabel 40. BCR Usahatani Kakao dan Kelapa masing-masing Satuan Lahan No. SL Kakao Kelapa Keterangan 1 5,59 1,34 Untung 2 3,91 0,93 Rugi 3 2,79 1,34 Untung 4 5,59 1,34 Untung 5 2,79 0,67 Rugi 6 2,79 0,67 Rugi Dari tabel tersebut di atas, nampak bahwa Satuan Lahan pada tanaman kakao menguntungkan nilai BCR 1, artinya pendapatan lebih besar daripada pengeluaran selama proses produksi usaha, sedangkan pada tanaman kelapa terdapat 3 Satuan Lahan yang menguntungkan nilai BCR 1 yakni Satuan Lahan 1, 3 dan 4 sedangkan Satuan Lahan lainnya adalah rugi nilai BCR 1.

5.6.4. Internal Rate Return

Nilai tingkat bunga pada usaha tani kakao dan tanaman kelapa pada akhir usaha selama 20 tahun dapat dilihat pada Tabel 41 : Tabel 41. IRR Usahatani Kakao dan Kelapa masing-masing Satuan Lahan No. SL Kakao Kelapa Keterangan 1 54,25 18,92 Untung 2 44,84 14,07 Untung 3 36,73 18,92 Untung 4 54,25 18,92 Untung 5 36,73 9,25 Rugi 6 36,73 9,25 Rugi - Pada tanaman kakao, semua Satuan Lahan menguntungkan karena nilai IRR usaha taninya lebih besar dari bunga pinjaman dari bank yakni 15 . - Pada tanaman kelapa nilai IRR yang menguntungkan adalah pada Satuan Lahan 1, 3, dan 4 dengan nilai 18,92, sedangkan 3 Satuan Lahan tidak menguntungkan karena nilai IRR dari bunga pinjaman dari bank yakni 15.

5.6.5. Cash Flow

Berdasarkan hasil analiis cash flow terhadap usaha tani tanaman kakao dan tanaman kelapa sejak tahun 1 hingga tahun terakhir produksi asumsi 20 tahun usia tanaman pada Satuan Lahan yang direncanakan lahan yang memiliki kelas kesesuaian lahan N tidak dimasukkan, diperoleh hasil sebagai berikut : a. Cash Flow Tanaman Kakao - Tahun 1 – 3, pengeluaran petani lebih besar daripada pemasukan, disebabkan karena tanaman kakao belum berproduksi terhadap semua Satuan Lahan - Tahun 4 – 20, petani telah mengalami keuntungan penerimaan pengeluaran yang mengalami kenaikan dari ke tahun. b. Cash Flow Tanaman Kelapa - Tahun 1 – 7, pengeluaran petani lebih besar dari pemasukan, disebabkan karena tanaman belum berproduksi terhadap semua Satuan Lahan - Tahun ke 8 – 20, petani telah mengalami keuntungan penerimaan pengeluaran yang mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Biaya yang teramsuk ongklos produksi pada tanaman kelapa hanya biaya tenaga kerja. Jika dibandingkan hasil yang dicapai keuntungan yang diperoleh antara petani kakao dan petani kelapa pada Satuan Lahan yang telah direncanakan, nampak bahwa tanaman kakao yang paling menguntungkan dengan pendapatan mencapai nilai Rp.18.633.100hatahun pada kelas S2r dan Rp. 12.489.100ha tahun pada kelas S3r, sedangkan pendapatan yang diperoleh petani kelapa untuk kelas S2r adalah Rp. 1.998.450hatahun,- dan kelas S3r Rp.1200.000hatahun.

5.7. Klasifikasi Kesesuaian Lahan secara Ekonomi

Penentuan klasifikasi kesesuaian lahan ekonomi dilakukan dengan mengacu pada klasifikasi kesesuaian lahan fisik. Ketentuan produksi tanaman kakao dan tanaman kelapa berdasarkan kelas kesesuaian lahan fisik, yakni S1 = 80 ; S2 = 60 – 80; S3 = 40 – 60; N1 = 25 – 40 dan N2 = 25 . Ditetapkan nilai batas