Sistem Informasi Geografi TINJAUAN PUSTAKA

3.5.1. Data Fisik

a. Pembuatan deskripsi profil tanah, untuk menentukan klasifikasi tanah pada masing-masing satuan lahan. b. Penentuan karakteristik lahan berdasarkan kualitas lahan pada masing- masing satuan lahan. c. Penetuan kelas kesesuaian lahan fisik masing-masing satuan lahan, berdasarkan kriteria kesesuaian lahan tanaman kakao dan tanaman kelapa. d. Penghitungan jumlah erosi pada masing-masing satuan lahan. Erosi dihitung dengan menggunakan rumus USLE Wischmeier dan Smith dalam Hardjowigeno dan Widiatmaka 2007 : A = R x K x LS x C x P Keterangan : A : Jumlah erosi dalam tonhatahun R : Faktor erosivitas hujan bulanan Rumus Lenvain, 1975 dalam Bols, 1978 dalam Hardjowigeno Widiatmaka 2007, sebagai berikut : RM = 2,21 Rain RM : Erosivitas hujan bulanan Rainm : Curah hujan bulanan dalam cm K : Erodibilitas tanah K = 2,713M 1.14 10 -4 M : debu + pasir sangat halus100 - liat 12-a + 3,25 b – 2 + 2,5 c - 3 Nilai a : bahan organik C x 1,724 Nilai b : kode nilai struktur tanah Nilai c : kode nilai permeabilitas tanah LS : Faktor panjang dan kemiringan lereng C : Faktor pengelolaan tanaman P : Faktor Teknik Konservasi tana Penentuan erosi yang diperbolehkan, yaitu jumlah tanah yang diperbolehkan tererosi pertahun agar produktivitas lahan tidak berkurang sehingga tanah tetap produktif secara lestari. Wischmeier dan Smith 1978 dalam Hardjowigeno et al., 1995 mengemukakan bahwa dalam menentukan erosi diperbolehkan harus mempertimbangkan : a. Ketebalan lapisan tanah atas b. Sifat fisik tanah c. Pencegahan terjasinya erosi gully d. Penurunan kandungan bahan organic e. Kehilangan zat hara tanaman. Hammer 1981 dalam Hardjowigeno dan Widiatmaka 2007 mengusulkan perhitungan EDP berdasar atas kedalaman ekuivalen tanah dan jangka waktu kelestarian sumberdaya tanah resource life yang diharapkan dengan persamaan : Edp = Kelestarian Tanah Kedalaman Ekivalen Tanah Kedalaman ekuivalen tanah adalah kedalaman tanah yang setelah mengalami erosi produktivitasnya berkurang dengan 60 dari produktivitas tanah yang tidak tererosi Arsyad, 1989: Hammer, 1981 dalam Hardjowigeno dan Widiatmaka 2007 mengemukakan bahwa dalam menentukan erosi diperbolehkan harus mempertimbangkan : a. Ketebalan lapisan tanah atas b. Sifat fisik tanah c. Pencegahan terjadinya erosi gully d. Penurunan kandungan bahan organik e. Kehilangan zat hara tanaman.

3.5.2. Data Ekonomi:

a. Penyusunan dan pengelompokan data karakteristik responden 60 responden petani kakao dan 40 responden petani kelapa, meliputi umur, pendidikan, mata pencaharian dan pemilikan lahan. b. Penyusunan dan pengelompokan jenis input yang mempengaruhi pengeluaran petani kakao dan kelapa pembelian bibit, pembelian pupuk, pembelian inpestisida, pembelian pohon pelindung, biaya tenaga kerja mulai dari proses pembukaan lahan hingga pada proses akhir produksi dan yang mempengaruhi out put meliputi produksi dan harga persatuan produksi pada saat dilakukan penelitian. c. Penentuan kelas kesesuaian lahan tanaman kakao dan tanaman kelapa dengan menggunakan model ALES. Mekanisme kerja ALES adalah sebagai berikut : a. Penentuan kualitas lahan dan karakteristik lahan seperti tertera dalam kelas kesesuaian lahan point c di atas. b. Penyusunan Pohon Keputusan. Model-model keputusan disusun untuk masing-masing persyaratan penggunaan lahan PPL yang diperlukan oleh tipe penggunaan lahan TPL. c. Penentuan kelas kesesuaian lahan secara fisik, yang dibedakan atas empat kelas yaitu sangat sesuai S1, cukup sesuai S2, sesuai marginal S3 dan tidak sesuai N. d. Penentuan kelas kesesuaian lahan secara ekonomi, yang dibedakan atas lima kelas yaitu sangat sesuai S1, cukup sesuai S2, sesuai marginal S3, saat ini tidak sesuai N1 dan tidak sesuai permanen N2. e. Sedangkan untuk mengetahui nilai usahatani tanaman kakao dan tanaman kelapa dilakukan dengan penghitungan parameter ekonomi. Parameter ekonomi yang dihitung tersebut telah disediakan oleh ALES, yakni : - Gross margin GM, yakni pendugaan berdasarkan biaya dan penerimaan dalam satuan lahan tertentu hektartahun. - Discounted cash flow, yakni jumlah nilai uang sekarang yang lebih kecil dari yang akan datang sesuai dengan besarnya bunga pinjaman yang berlaku. Dengan rumus : Nilai sekarang = Nilai akan datang [ 100 ] 100 + bunga lama usaha - Net Present Value NPV, yaitu nilai pendapatan sekarang di akhir usaha PV in dikurangi nilai biaya sekarang PV out. NPV adalah nilai uang sekarang yang didapat sebagai hasil penerapan suatu penggunaan lahan TPL pada suatu luasan tertentu selama waktu penggunaan lahan tersebut. - Internal Rate of Return IRR, yaitu besarnya potongan agar nilai pendapatan sekarang = nilai biaya sekarang. Jika IRR lebih tinggi dari bunga bank discount rate, maka TPL yang diterapkan akan menguntungkan. - Benefit - Cost Rasio BC, yaitu nilai pendapatan sekarang PV in dibagi dengan nilai biaya sekarang PV out. - Discounted cash flow, yaitu jumlah uang nilai sekarang yang lebih kecil dari yang akan datang sesuai dengan besarnya bunga pinjaman yang berlaku. Data hasil pengkelasan kesesuaian lahan menggunakan ALES tersebut, selanjutnya ditransfer ke dalam Sistem Informasi Geografi SIG agar dapat dilakukan penggambaran spasial dengan menggunakan piranti lunak ArcView. Transfer data base dari ALES ke Program GIS ArcView, menghasilkan 6 jenis peta, yakni 1. Peta satuan lahan wilayah Kabupaten Sidenreng Rappang 2. Peta kesesuaian lahan fisik untuk tanaman kakao wilayah Kabupaten Sidenreng Rappang. 3. Peta kesesuaian lahan fisik untuk tanaman kelapa wilayah Kabupaten Sidenreng Rappang. 4. Peta kesesuaian lahan ekonomi untuk tanaman kakao wilayah Kabupaten Sidenreng Rappang. 5. Peta kesesuaian lahan ekonomi untuk tanaman kelapa wilayah Kabupaten Sidenreng Rappang. 6. Peta Sistem Evaluasi Pemanfaatan Ruang Tanaman kakao dan tanaman kelapa berdasarkan kesesuaian lahan fisik dan analisis ekonomi pada masing-masing satuan lahan di wilayah penelitian.