2.4.3 Strategi Pengelolaan Pengetahuan
Menurut Hansen et al dalam Munir 2008 cara organisasi mengelola pengetahuan yang dimiliki dibagi atas dua ekstrim, yaitu
strategi kodifikasi Codification Strategy dan strategi personalisasi Personalization Strategy. Bila pengetahuan diterjemahkan dalam
bentuk eksplisit secara berhati-hati Codified dan disimpan dalam basis data sehingga pengguna yang membutuhkan dapat mengakses
pengetahuan tersebut, maka cara mengelola seperti itu dikatakan menganut strategi kodifikasi. Strategi kodifikasi digunakan untuk
menyimpan pengetahuan di dalam empat penyimpanan yang terstruktur dari pengetahuan sebagai database untuk penggunaan yang
berulang-ulang. Davenport dan Prusak dalam Tobing 2007 menyatakan bahwa tujuan kodifikasi adalah membuat pengetahuan
organisasi ke dalam suatu bentuk yang membuat pengetahuan organisasi tersebut dapat diakses oleh personil yang
membutuhkannya. Pengetahuan tidak hanya eksplisit saja, tetapi juga pengetahuan
yang terbatinkan tacit. Pengetahuan tacit sulit diterjemahkan ke dalam bentuk eksplisit, oleh sebab itu pengetahuan-pengetahuan
dialihkan dari satu pihak ke pihak lain melalui hubungan personal yang intensif, cara mengelola pengetahuan seperti ini disebut strategi
personalisasi. Oleh karena itu, fungsi utama dari jaringan komputer baik internet atau intranet, bukan saja menyimpan atau
mendokumentasikan pengetahuan melainkan juga untuk memfasilitasi lalu lintas komunikasi antar individu dalam suatu organisasi
merupakan strategi personalisasi. Strategi personalisasi adalah strategi yang diadopsi oleh organisasi untuk memberikan solusi dari masalah
biasa sampai masalah yang sulit.
2.5 Analisis Kesenjangan Pengetahuan
2.5.1 Analisis Kesenjangan
Menurut Thornton 1999 analisis kesenjangan adalah alat bisnis dan metode penilaian yang berfokus pada kesenjangan antara
kinerja perusahaan saat ini dan kinerja yang diinginkan. Analisis kesenjangan mengevaluasi kinerja aktual saat ini dan upaya perbaikan
yang diperlukan untuk menutup kesenjangan kinerja masa depan yang diinginkan.
Manfaat dari analisis kesenjangan ini adalah membantu perusahaan yang kinerjanya kurang baik karena tidak efisiennya
penggunaan sumber daya atau kegagalan untuk berinvestasi dengan benar dan meningkatkan produksi serta kinerja Thornton,1999.
Selain itu, manfaat lain dari analisis kesenjangan adalah dapat mengukur waktu, uang, dan sumber daya yang dibutuhkan untuk
memenuhi potensi organisasi dan mencapai keadaan yang diinginkan.
2.5.2 Analisis Kesenjangan Pengetahuan
Menurut O’Farrell 1999 analisis kesenjangan pengetahuan adalah alat yang berguna untuk membantu perusahaan untuk tetap
fokus pada gambaran besar. Dengan mengidentifikasi dimana perusahaan saat ini berdiri dan dimana dia ingin berada akan menjadi
lebih mudah untuk mengidentifikasi cara untuk mencapai tingkat pengetahuan yang diinginkan di seluruh perusahaan. Analisis
kesenjangan pengetahuan juga merupakan sebuah cara untuk melihat apa sumber-sumber pengetahuan perusahaan atau individu yang ada.
Pengetahuan ini dibandingkan dengan tingkat target dan rencana dikembangkan untuk mencapai tujuan.
Analisis kesenjangan pengetahuan digunakan untuk mengukur pengetahuan yang dimiliki. Dengan melakukan analisis ini,
perusahaan dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik dari basis pengetahuan yang saat ini telah tersedia dan pengetahuan apa yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Selain itu, analisis kesenjangan pengetahuan bermanfaat untuk mengeksekusi dan memahami dengan
mendirikan tujuan relatif terhadap tingkat pengetahuan saat ini dalam perusahaan, lebih mudah untuk mengembangkan dan melaksanakan
suatu rencana O’Farrell, 1999.
2.6 Penelitian Terdahulu