Pertambangan termasuk sektor industri yang persaingannya ketat. Sektor ini memiliki entry barrier dan exit barrier yang tinggi sehingga
membutuhkan SDM yang berkompeten. Untuk itu, ada tiga point yang harus dikelola dengan baik oleh suatu perusahaan, yaitu modal, teknologi, dan
pengetahuan. Tiga point tersebut merupakan karakteristik mendasar untuk menghasilkan kinerja yang unggul. Hal inilah yang menyebabkan
diperlukannya manajemen pengetahuan untuk mengelola dan mengorganisasi pengetahuan dari individu dari suatu perusahaan.
PT. Aneka Tambang Tbk merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan. Perusahaan ini berdiri sejak tahun 1968.
PT. Aneka Tambang Tbk adalah sebuah perseroan terbatas Indonesia, perusahaan negara yang terintegrasi secara vertikal untuk melakukan semua
tahapan proses penambangan dari eksplorasi, pertambangan, peleburan, dan pemurnian melalui bagian pemasaran. Produk utama Antam adalah feronikel,
bijih nikel, emas, perak dan bauksit. Visi 2020 PT. Aneka Tambang Tbk yaitu
Untuk menjadi perusahaan global yang berbasis pertambangan, dengan pertumbuhan yang sehat dan standar kelas dunia www.antam.com.
Dalam upaya mewujudkan visi perusahaan, pimpinan PT. Aneka Tambang Tbk harus menyadari perlunya Sumber Daya Manusia yang
memiliki pengetahuan untuk mengembangkan potensi yang ada. Namun untuk mengembangkan ini yang perlu diperhatikan adalah knowledge gap
kesenjangan pengetahuan diantara karyawan. Dengan mengetahui dan berbagi pengetahuan, maka perusahaan dapat mendesain program untuk
meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dan menghasilkan inovasi yang bernilai tinggi.
1.2. Perumusan Masalah
Unit Geomin merupakan salah satu dari lima unit usaha PT. Aneka Tanbang Tbk yang menyediakan jasa eksplorasi mineral baik untuk Aneka
Tambang maupun perusahaan lainnya. Perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan ini semakin berkembang sehingga perusahaan perlu
mengarahkan organisasi menjadi lebih unggul dan berdaya saing. Pengetahuan merupakan salah satu sumber yang dapat mengarahkan organisasi menjadi
lebih unggul. Untuk itu, diperlukan pengelolaan pengetahuan sebagai salah satu cara mencapai keberhasilan organisasi dalam meraih tujuan yang
ditetapkan. Keberhasilan perusahaan dapat dilihat juga dari kinerja perusahaan.
Untuk mengukur kinerja perusahaan, Unit Geomin mencoba menerapkan sistem Malcolm Baldrige sebagai pengukur keunggulan kinerja perusahaan.
Sistem Malcolm Baldrige di Unit Geomin ini pun masih terbilang baru. Kriteria penilaian Malcolm Baldrige akan menilai secara keseluruhan kinerja
terbaik dari perusahaan-perusahaan dan diukur kinerjanya berdasarkan tujuh kriteria penilaian yaitu Kepemimpinan, Perencanaan Strategi, Konsentrasi
kepada pelanggan dan pasar, Pengukuran, analisa dan Manajemen Pengetahuan, Fokus kepada Sumber Daya Manusia, Manajemen Proses, dan
Hasil Kegiatan usaha. Oleh karena itu, untuk mendukung kriteria pengukuran, analisa, dan manajemen pengetahuan dalam sistem Malcolm Baldrige
tersebut, analisis tentang knowledge gap merupakan langkah awal bagi Unit Geomin dalam menerapkan manajemen pengetahuan.
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, maka permasalahan yang dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Darimana sumber-sumber pengetahuan yang dimiliki oleh karyawan PT.
Aneka Tambang Tbk, Unit Geomin? 2.
Pengetahuan apa saja yang diharapkan dimiliki oleh karyawan PT. Aneka Tambang Tbk, Unit Geomin?
3. Apakah terjadi kesenjangan pengetahuan pada PT. Aneka Tambang Tbk,
Unit Geomin?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Mengidentifikasi sumber-sumber pengetahuan yang didapatkan karyawan PT. Aneka Tambang Tbk, Unit Geomin.
2. Mengidentifikasi pengetahuan yang diharapkan dimiliki oleh karyawan
PT. Aneka Tambang Tbk, Unit Geomin. 3.
Menganalisis kesenjangan pengetahuan yang dimiliki oleh karyawan PT. Aneka Tambang Tbk, Unit Geomin.
4. Memberikan rekomendasi cara mengelola pengetahuan kepada
perusahaan.
1.4. Manfaat Penelitian