Analisis K-Gap Kesenjangan Pengetahuan

gabungan, safety talk, rapat koordinasi kerja, pagelaran mutu, family gathering, email , intranet, telepon dan fax.

4.7 Analisis K-Gap Kesenjangan Pengetahuan

Nilai kesenjangan pengetahuan didapat dengan memenuhi dua hal, yaitu mengetahui nilai tingkat kepentingan dan tingkat penguasaan pengetahuan. Tingkat kepentingan menunjukkan seberapa pentingnya pengetahuan tersebut bagi perusahaan dan tingkat penguasaan menunjukkan sejauh mana karyawan menguasai pengetahuan. Setelah itu nilai k-gap didapat dari menghitung nilai selisih antara nilai tingkat kepentingan dan penguasaan. Semakin besar nilai k-gap maka semakin pula kesenjangan pengetahuan yang terjadi. Kesenjangan ini akan menunjukkan arah peningkatanpengembangan yang seharusnya dilakukan atau batas minimal peningkatan kondisi saat ini sehingga kesenjangan pengetahuan semakin kecil. Setelah didapatkan nilai kesenjangan tiap knowledge yang dibutuhkan, dapat ditentukan mana yang termasuk knowledge wajib dan knowledge pilihan untuk tiap bidang. Dari hasil kuesioner yang telah dilakukan tidak terdapat pengetahuan pilihan karena semua pengetahuan tersebut memiliki nilai kepentingan diatas 3 yang berarti termasuk ke dalam pengetahuan wajib. Hasil perhitungan k-gap yang dilakukan terhadap karyawan PT. Antam Tbk Unit Geomin dapat dilihat pada Tabel 10 berikut ini. Tabel 10. Analisis k-gap No Pernyataan Tingkat Kepentingan Tingkat Penguasaan K- Gap 1 2 3 4 5 Nki 1 2 3 4 5 Npi Nki-Npi 1 Visi misi 0 0 2 1 27 4,83 0 1 12 14 3 3,63 1,20 2 PIONEER 0 0 2 7 21 4,63 0 1 15 11 3 3,53 1,10 3 BEST 0 0 3 7 20 4,57 0 2 15 10 3 3,47 1,10 4 SENSE 0 0 2 8 20 4,60 0 2 14 12 2 3,47 1,13 5 Standar Etika Perusahaan 0 0 2 10 18 4,53 0 1 13 14 2 3,57 0,96 6 GCG 0 0 5 7 18 4,43 0 3 14 10 3 3,43 1,00 7 K3 dan lingkungan 0 0 1 7 22 4,70 0 1 12 12 5 3,70 1,00 8 Pengembang an karir 0 0 4 8 18 4,47 0 3 14 10 3 3,43 1,04 9 Komunikasi efektif 0 1 5 11 13 4,20 0 2 18 8 2 3,33 0,87 Pengetahuan tentang visi dan misi perusahaan memiliki nilai kepentingan tertinggi sebesar 4,83. Hal ini penting karena visi dan misi merupakan tujuan dan arah yang diinginkan perusahaan, yaitu perusahaan menginginkan pengelolaan eksplorasi multi komoditi serta beroperasi secara multi dimensional dengan diimplementasikan kepada integritas, profesionalitas, dan kemandirian. Urutan kedua ditempati oleh pengetahuan tentang K3 dan lingkungan dengan nilai kepentingan sebesar 4,70. Pengetahuan tentang K3 dan Lingkungan penting karena untuk melindungi kesehatan tenaga kerja, meningkatkan efisiensi kerja, mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit yang bisa merugikan karyawan dan perusahaan. Tingkat kepentingan tentang pengetahuan nilai-nilai PIONEER yang merupakan nilai-nilai dan norma perilaku yang wajib dipatuhi dan diterapkan dalam pelaksanaan kerja sehari-hari oleh segenap jajaran perusahaan memiliki nilai kepentingan sebesar 4,63. Sedangkan tingkat kepentingan pengetahuan terendah adalah pengetahuan tentang komunikasi efektif dengan nilai kepentingan sebesar 4,20. Berdasarkan hasil kuesioner dan wawancara diketahui bahwa komunikasi yang terjadi cukup efektif karena karyawan berpendapat bahwa komunikasi telah menjadi bagian dari kegiatan mereka sehari-hari. Tingkat penguasaan pengetahuan mengenai K3 dan Lingkungan berada di tingkat pertama dengan nilai sebesar 3,70 yang berarti bahwa karyawan menguasai tentang fungsi K3 dan lingkungan karena didukung oleh upaya-upaya perusahaan seperti mengembangkan budaya K3 melalui Pelatihan dan Kampanye K3 dan budaya Sadar Security, menerapkan tindakan pencegahan dan penanggulangan dengan menempatkan regu security selama 24 jam secara bergiliran, pemeriksaan kesehatan berkala tahunan bagi seluruh pegawai dan berkala khusus bagi pegawai yang bekerja di lapangan, melaksanakan program gerakan hidup sehat, menyediakan ruangan kerja yang sejuk dan memadai serta cukup pencahayaannya, serta menjaga aspek kesehatan lingkungan kerja meliputi kebisingan, bahaya gas beracun, dan good house keeping . Selanjutnya penguasaan pengetahuan tentang visi dan misi perusahaan dengan nilai sebesar 3,63 yang berarti karyawan memiliki tujuan dan arah yang sama dengan perusahaan. Hal ini didukung dengan adanya figura tentang visi dan misi perusahaan di setiap ruangan divisi sehingga para karyawan diharapkan mengetahui visi dan misi perusahaan. Penguasaan pengetahuan tentang standar etika perusahaan menempati urutan ketiga dengan nilai sebesar 3,57. Hal ini dikarenakan setiap karyawan memiliki buku standar etika perusahaan yang dikeluarkan oleh PT. Antam Tbk yang harus dipahami dan ditandatangani sebagai pernyataan komitmen karyawan terhadap isi dari buku standar etika perusahaan. Untuk tingkat penguasaan pengetahuan terendah adalah pengetahuan tentang komunikasi efektif sebesar 3,33. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan menguasai tentang bagaimana metode atau media apa saja yang dapat mendukung terjadinya komunikasi efektif di lingkungan perusahaan. Dari hasil pengolahan data dapat dilihat bahwa pengetahuan visi dan misi perusahaan memiliki nilai k-gap tertinggi sebesar 1,20. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kepentingan tinggi tetapi tingkat penguasaan rendah. Karyawan menyadari bahwa pentingnya visi dan misi sebuah perusahaan namun mereka menguasai pengetahuan dalam arti sekedar mengetahui saja. Hal ini yang menyebabkan adanya kesenjangan pengetahuan tentang visi dan misi, padahal perusahaan menginginkan peran aktif dari setiap karyawan dalam mencapai visi dan misi dengan melihat pencapaian Sistem Manajemen Unjuk Kerja SMUK para karyawan. Ketika perusahaan memiliki pemikiran untuk mencapai visi perusahaan, maka semestinya karyawan pun memiliki keinginan untuk mencapai tujuan perusahaan tersebut, sehingga tujuan perusahaan bisa tercapai lebih cepat, tidak hanya sekedar mengerjakan job description. Kepemimpinan Speed, ENergize, reSpect, couragE SENSE menempati urutan kedua yang memiliki nilai k-gap tertinggi dengan nilai sebesar 1,13. Kepemimpinan SENSE dianggap penting oleh karyawan karena atribut kepemimpinan SENSE digunakan untuk memastikan tercapainya sasaran strategis BEST dan teraktualisasinya nilai-nilai PIONEER. Namun penguasaan karyawan tentang atribut kepemimpinan SENSE ini masih kurang karena rasa memiliki dan tanggung jawab karyawan yang belum optimal. Kesenjangan pengetahuan juga terjadi mengenai pengetahuan tentang nilai-nilai PIONEER dengan nilai k-gap sebesar 1,10. Setiap satuan kerja memiliki arti dan makna PIONEER yang berbeda-beda Nilai-nilai PIONEER ini dibuat oleh perusahaan untuk diterapkan dalam praktik sehari-hari agar tercapainya visi dan misi perusahaan. Namun karyawan merasa bahwa untuk membangun nilai-nilai tersebut membutuhkan waktu dan sosialisasi dari pihak-pihak manajemen puncak. Nilai k-gap terendah adalah pengetahuan tentang komunikasi efektif sebesar 0,90 yang mengartikan bahwa sedikit terjadi kesenjangan pengetahuan tentang komunikasi pada karyawan. Pengetahuan tentang komunikasi efektif ini terjadi karena perusahaan telah menyediakan berbagai media, seperti pertemuan rutin, rapat, intranet, rapat, gathering, atau kegiatan seminar. Selain itu, karyawan pun mengetahui dengan adanya komunikasi efektif itu merupakan salah satu cara berbagi pengetahuan yang baik. Adanya kesenjangan pengetahuan di PT. Antam Tbk Unit Geomin menandakan bahwa perusahaan belum dapat mengelola pengetahuan dengan baik. Untuk itu, PT. Antam Tbk Unit Geomin perlu mengelola pengetahuan yang ada agar kesenjangan pengetahuan yang ada bisa diminimalisir.

4.8 Penilaian Tingkat Kepentingan terhadap Tingkat Penguasaan