2.6 Penelitian Terdahulu
Lasma 2009 dalam skripsi yang berjudul Analisis Kesenjangan Pengetahuan Knowledge Gap Karyawan PT. PELNI Persero Direktorat
SDM dan Umum yang bertujuan untuk mengidentifikasi sumber pengetahuan karyawan, menganalisis pengetahuan yang diharapkan perusahaan untuk
dimiliki oleh karyawan, dan menganalisis kesenjangan pengetahuan yang dimiliki olek karyawan PT. PELNI Persero Direktorat SDM dan Umum.
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kesenjangan pengetahuan dan skor rataan skala Likert. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa sumber pengetahuan karyawan PT.PELNI Persero Direktorat dan Umum terdiri atas employee competencies, internal structures,
dan external structures. Terdapat 15 pengetahuan yang diharapkan perusahaan untuk dimiliki karyawan tetapi tidak semua pengetahuan tersebut
dimiliki oleh karyawan. Ini menandakan adanya kesenjangan pengetahuan antara pengetahuan yang diharapkan perusahaan untuk dimiliki karyawan
tingkat kepentingan dengan pengetahuan yang telah dimiliki oleh karyawan tingkat penguasaan. Hasil kesenjangan pengetahuan tertinggi ada pada
pengetahuan tentang dana PSO Public Service Obligate yaitu sebesar 1,25 yang artinya tingkat kepentingannya tinggi tetapi karyawan memiliki tingkat
penguasaan yang rendah. Sedangkan pengetahuan tentang konsep lalu lintas dokumen kepegawaian memiliki nilai K-Gap terendah yaitu sebesar 0,2. Hal
ini karena pengetahuan tersebut merupakan pekerjaan yang sering dilakukan. Wahyuni 2010 dalam skripsi yang berjudul Analisis Kesenjangan
Pengetahuan Knowledge Gap Antara Karyawan dan Manajer Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara KPSBU memiliki tujuan untuk
mengidentifikasi sumber-sumber yang ada pada KPSBU dan menganalisis pengetahuan yang diharapkan oleh KPSBU untuk dimiliki karyawan dan
manajer. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Pengetahuan Model KM Zack dan analisis Kesenjangan Pengetahuan K-
Gap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sumber pengetahuan KPSBU terdiri dari tiga sumber yaitu kompetensi karyawan, struktur internal, dan
struktur eksternal. Pengetahuan yang diharapkan KPSBU untuk dikuasai
karyawan dan manajer adalah visi bersama, pengelola percakapan, mobilisasi penggerak pengetahuan, penyediaan lingkungan yang kondusif, penyebaran
pengetahuan internal, pengetahuan perusahaan, dan kreasi pengetahuan. Terdapat kesenjangan pengetahuan antara tingkat kepentingan pengetahuan
dengan tingkat penguasaan pengetahuan di KPSBU. Dari hasil pengelolaan data dapat dilihat bahwa pengetahuan mengenai visi bersama memiliki K-Gap
tertinggi yaitu 0,646 yang berarti pengetahuan mengenai visi bersama memiliki tingkat kepentingan yang tinggi tetapi karyawan memiliki tingkat
penguasaan yang rendah. Hasil terendah dari pengelolaan data KPSBU yaitu penyediaan lingkungan yang kondusif dengan nilai -0,521 yang berarti
memiliki tingkat kepentingan yang rendah dan karyawan memiliki tingkat penguasaan yang tinggi.
III. METODE PENELITIAN
3.1 Kerangka Pemikiran
Persaingan bisnis di sektor pertambangan semakin berkembang. Hal ini menyebabkan PT. Aneka Tambang Tbk membutuhkan karyawan yang
berkompetensi untuk mencapai Visi dan Misi perusahaan dan keunggulan jasa sebagai nilai tambah. Dalam hal ini khususnya Unit Geomin yang
merupakan ujung tombak PT. Aneka Tambang Tbk untuk eksplorasi mencari dan menemukan bahan galian tambang yang diperlukan memperpanjang
pertumbuhan perusahaan. Visi dan Misi perusahaan serta keunggulan jasa dapat dicapai dengan
mengembangkan pengetahuan yang dimiliki karyawan untuk meningkatkan kualitas SDM Unit Geomin. Hal tersebut divisualisasikan dalam bentuk
action plan , baik jangka pendek maupun jangka panjang, yang ditetapkan
dalam proses strategic planning. Untuk itu, pengetahuan yang dimiliki karyawan maupun pengetahuan perusahaan harus dikelola dengan baik dan
manajemen pengetahuan dibutuhkan dalam mengelola hal tersebut. Langkah awal yang dapat dilakukan oleh pengelola perusahaan dalam
menerapkan manajemen pengetahuan adalah menganalisa tentang kondisi ketersediaan pengetahuan perusahaan. Untuk melakukan analisis ini dapat
menggunakan kerangka yang ditawarkan oleh Zack seperti yang digunakan Setiarso 2009. Output yang diharapkan dari analisis tersebut adalah
teridentifikasinya sumber pengetahuan karyawan, aset pengetahuan, dan pengetahuan yang diharapkan dimiliki oleh karyawan dan pengetahuan yang
telah dimiliki oleh karyawan. Analisis kesenjangan pengetahuan pada PT. Aneka Tambang Tbk,
Unit Geomin dilakukan dengan mengidentifikasi pengetahuan yang diharapkan dimiliki oleh karyawan dan pengetahuan yang telah dimiliki oleh
karyawan dengan observasi secara langsung dan wawancara dengan pihak internal perusahaan. Setelah itu dilakukan analisis kesenjangan pengetahuan
untuk dapat melihat kesenjangan pengetahuan antara tingkat kepentingan dan