Kesenjangan pengetahuan juga terjadi mengenai pengetahuan tentang nilai-nilai PIONEER dengan nilai k-gap sebesar 1,10. Setiap satuan kerja
memiliki arti dan makna PIONEER yang berbeda-beda Nilai-nilai PIONEER ini dibuat oleh perusahaan untuk diterapkan dalam praktik sehari-hari agar
tercapainya visi dan misi perusahaan. Namun karyawan merasa bahwa untuk membangun nilai-nilai tersebut membutuhkan waktu dan sosialisasi dari
pihak-pihak manajemen puncak. Nilai k-gap terendah adalah pengetahuan tentang komunikasi efektif
sebesar 0,90 yang mengartikan bahwa sedikit terjadi kesenjangan pengetahuan tentang komunikasi pada karyawan. Pengetahuan tentang komunikasi efektif
ini terjadi karena perusahaan telah menyediakan berbagai media, seperti pertemuan rutin, rapat, intranet, rapat, gathering, atau kegiatan seminar. Selain
itu, karyawan pun mengetahui dengan adanya komunikasi efektif itu merupakan salah satu cara berbagi pengetahuan yang baik.
Adanya kesenjangan pengetahuan di PT. Antam Tbk Unit Geomin menandakan bahwa perusahaan belum dapat mengelola pengetahuan dengan
baik. Untuk itu, PT. Antam Tbk Unit Geomin perlu mengelola pengetahuan yang ada agar kesenjangan pengetahuan yang ada bisa diminimalisir.
4.8 Penilaian Tingkat Kepentingan terhadap Tingkat Penguasaan
Pengetahuan
Importance and Performance Analysis IPA adalah salah satu cara
yang dapat menggambarkan tingkat kepentingan dan tingkat kinerja dari atribut-atribut yang dimiliki oleh sebuah perusahaan barang atau jasa. Analisis
kepentingan dan penguasaan pengetahuan dengan IPA bertujuan untuk mengetahui apa yang sebenarnya diharapkan oleh karyawan. Dengan
diketahuinya kebutuhan karyawan, maka diharapkan perusahaan akan mampu menyesuaikan strategi yang ada selama ini dengan kebutuhan sehingga bisa
membangun usaha dan produk yang lebih baik. Berdasarkan hasil Analisis K-Gap tentang tingkat kepentingan
pengetahuan seperti yang terlihat pada Tabel 11, terlihat bahwa atribut yang dianggap penting oleh responden adalah visi dan misi perusahaan dengan nilai
rataan kepentingan sebesar 4,83 dan untuk atribut yang dianggap kurang penting adalah komunikasi efektif dengan nilai rataan kepentingan 4,20.
Tabel 11. Tingkat kepentingan atribut pengetahuan
No Pernyataan Tingkat Kepentingan
Peringkat 1 2 3 4 5 Nki
1 Visi
dan misi
0 0 2 1 27 4,83
1 2
K3 dan
Lingkungan 0 0 1 7
22 4,70 2
3 Nilai
PIONEER 0 0 2 7
21 4,63 3
4 Kepemimpinan
SENSE 0 0 2 8
20 4,60 4
5 Strategi
BEST 0 0 3 7
20 4,57 5
6 Standar
Etika Perusahaan
0 0 2 10
18 4,53 6
7 Pengembangan
Karir 0 0 4 8
18 4,47 7
8 Prinsip-Prinsip
GCG 0 0 5 7
18 4,43 8
9 Komunikasi
Efektif 0 1 5
11 13 4,20
9
Hasil Analisis K-Gap menunjukkan tentang tingkat penguasaan pengetahuan seperti yang terlihat pada Tabel 12 bahwa atribut yang dinilai
paling dikuasai oleh karyawan adalah K3 dan Lingkungan dengan nilai rataan penguasaan sebesar 3,70 dan untuk atribut yang dinilai memiliki tingkat
penguasaan terendah adalah komunikasi efektif dengan nilai rataan penguasaan sebesar 3,33.
Tabel 12. Tingkat penguasaan atribut pengetahuan
No Pernyataan Tingkat Penguasaan
Peringkat 1 2 3 4 5 Npi
1 K3
dan Lingkungan
0 1 12 12 5 3,70 1
2 Visi dan Misi
1 12 14 3 3,63
2 3
Standar Etika
Perusahaan 0 1 13 14 2 3,57
3 4
Nilai PIONEER
0 1 15 11 3 3,53 4
5 Strategi
BEST 0 2 15 10 3 3,47
5 6
Kepemimpinan SENSE
0 2 14 12 2 3,47 6
7 Prinsip-Prinsip
GCG 0 3 14 10 3 3,43
7 8
Pengembangan Karir
0 3 14 10 3 3,43 8
9 Komunikasi Efektif 0
2 18
8 2
3,33 9
Setelah diketahui tingkat kepentingan dan penguasaan pengetahuan karyawan, langkah berikutnya adalah menentukan koordinat garis
pembagi dalam matriks IPA. Perhitungan pencarian koordinat garis pembagi matriks IPA adalah dengan membagi jumlah total nilai
penguasaan pengetahuan dengan nilai jumlah atribut untuk koordinat x dan jumlah total nilai kepentingan dengan jumlah atribut untuk nilai y.
Dalam bentuk persamaan adalah sebagai berikut:
Koordinat x:
i
k ∑ Χ
= 31, 57
9 = 3,51
Koordinat y:
i
Y k
∑ =
40, 97 9
= 4,55 Setelah terlihat garis pembagi dalam matriks IPA, maka terlihat
empat buah kuadran yang merupakan gambaran evaluasi dari masing- masing atribut. Nilai total dari atribut tingkat kepentingan dan tingkat
penguasaan pengetahuan dipetakan dalam sebuah diagram kartesius yang ditunjukkan pada Gambar 8.
Gambar 8. Diagram kartesius tingkat kepentingan pengetahuan dan tingkat penguasaan pengetahuan karyawan
Keterangan:
1 : Visi dan Misi Perusahaan
2 : Nilai-nilai PIONEER
3 : Strategi BEST
4 : Kepemimpinan SENSE
5 : Standar Etika Perusahaan
6 : Prinsip-prinsip
GCG 7
: K3 dan Lingkungan 8 :
Pengembangan Karir
9 : Komunikasi
Efektif
Kuadran I menunjukkan atribut yang dianggap sangat penting namun belum menunjukkan kinerja yang baik. Atribut tersebut adalah
atribut 3 yaitu strategi BEST dan atribut 4 yaitu kepemimpinan SENSE. Oleh karena itu, sebaiknya perusahaan lebih mensosialisasikan strategi
BEST dan kepemimpinan SENSE kepada setiap karyawan agar bisa
meningkatkan kinerja perusahaan. Karena berdasarkan analisis kepentingan, karyawan memiliki penilaian bahwa kedua atribut tersebut
berada di peringkat 5 dan 4 dan berdasarkan analisis tingkat penguasaan, strategi BEST dan kepemimpinan SENSE menempati peringkat 5 dan 6.
Kuadran II menunjukkan atribut yang dianggap penting dan telah dilaksanakan dengan sangat baik oleh karyawan sesuai dengan harapan
perusahaan. Atribut yang berada pada kuadran ini sebaiknya dipertahankan dan lebih ditingkatkan lagi. Atribut yang terdapat pada
kuadran ini antara lain atribut 1 visi dan misi perusahaan, atribut 2 nilai-nilai PIONEER, dan atribut 7 K3 dan lingkungan. Dilihat dari
nilai kepentingan, karyawan memiliki penilaian bahwa atribut visi dan misi perusahaan memiliki peringkat 1 dan berdasarkan nilai penguasaan
memiliki peringkat 2. Hal ini menunjukkan juga bahwa kesenjangan pengetahuan yang terjadi tidak terlalu tinggi. Karyawan menyadari
bahwa visi dan misi merupakan suatu hal yang penting dan karyawan berusaha menguasai pengetahuan tersebut dengan baik. Hanya saja yang
perlu lebih diketahui oleh perusahaan adalah sejauh mana karyawan menguasai dan tindakan apa yang telah dilakukan karyawan untuk
menerapkan visi dan misi perusahaan. Kuadran III menunjukkan atribut yang dinilai kurang penting dan
dinilai kurang baik penguasaan karyawannya sehingga atribut-atribut di kuadran ini sebaiknya dipertimbangkan apakah ditingkatkan atau tidak.
Atribut yang ada pada kuadran ini antara lain atribut 6 prinsip-prinsip GCG, atribut 8 pengembangan karir, dan atribut 9 komunikasi
efektif. Yang menjadi titik ekstrim dalam kuadran ini adalah atribut 9 komunikasi efektif. Hal ini berarti karyawan menganggap bahwa
komunikasi efektif dinilai belum penting dan kinerjanya belum sesuai harapan mereka. Namun dari hasil pertanyaan terbuka karyawan
berpendapat cara berbagi pengetahuan yang efektif bisa dilakukan diantaranya dengan sharing knowledge, komunikasi, sosialisasi, diskusi,
dan pelatihan yang semuanya itu memerlukan komunikasi yang baik.
Oleh karena itu, komunikasi efektif ini sebaiknya ditingkatkan agar proses berbagi pengetahuan bisa berjalan lebih baik.
Kuadran IV menunjukkan atribut yang dinilai kurang penting namun dalam pelaksanaannya ternyata dianggap melebihi harapan.
Atribut yang ada pada kuadran ini antara lain atribut 5 standar etika perusahaan. Standar etika perusahan dinilai sebagai penguasaan atribut
yang baik oleh karyawan, sementara sebenarnya mereka menganggap atribut tersebut kurang penting. Oleh karena itu perusahaan tidak perlu
khawatir terhadap atribut ini karena karyawan telah memiliki keunggulan kompetitif yang baik.
4.9 Implikasi Manajerial