berproduksi, maka total biaya tetap yang dikeluarkan dalam satu tahun adalah Rp 1.123.773.000,00
Biaya variabel sangat tergantung dengan jumlah produksi dari usaha budidaya ikan bandeng. Biaya variabel terdiri atas biaya benih ikan bandeng,
biaya pembelian pupuk, obat-obatan, dan pembelian pakan. Pembelian pakan tambahan untuk ikan bandeng memiliki proporsi terbesar dari pengeluaran biaya
variabel, yaitu sebesar Rp1.444.708,00 atau 30,9 dari total biaya produksi.
Biaya pembelian benih ikan juga memiliki proporsi pengeluaran yang cukup besar, yaitu sebesar Rp 848.854,00 atau sekitar 18,1 dari total biaya
produksi dengan harga jual Rp 90,00 per ekor benih bandeng osla. Jumlah biaya variabel per unit tambak yang dikeluarkan oleh petani setiap tahun rata-rata
sebesar Rp 3.299.745,00 atau 71 dari total biaya produksi, dengan asumsi seluruh tambak di Desa Ambulu berproduksi, maka total biaya variabel yang
dikeluarkan dalam satu tahun adalah Rp 2.725.589.370,00. Pembelian pupuk, obat-obatan dan pakan untuk usaha tambak masing-masing petani sangat berbeda,
hal ini tergantung pada kondisi tanah dan kesuburan lahan tambak mereka serta modal yang dimiliki petani tambak. Secara rinci pengeluaran petani tambak untuk
input variabel yang digunakan dapat di lihat pada Lampiran 5.
6.3.1.2 Analisis Nilai Panen
Ikan bandeng merupakan ikan dengan masa tumbuh 4-5 bulan untuk sampai pada ukuran siap dijual, dengan berat berkisar antara 200 gram sampai
250 gram per ekor. Oleh karena itu dalam usaha budidaya ikan bandeng, sebagian besar petani tambak hanya mengalami dua kali musim panen. Hasil produksi
kegiatan budidaya tambak ikan bandeng umumnya tidak selalu sama dari satu
musim dengan musim berikutnya. Hal ini sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain yaitu kondisi lahan, air dan cuaca.
Nilai rata-rata panen per unit tambak dalam satu tahun didapat dengan mengalikan jumlah produksi kg per unit tambak dalam satu tahun dengan harga
jual produk Rp. Pada saat panen, segala kebutuhan serta biaya pemanenan ditanggung pihak tengkulak atau pengumpul, dan harga jual dari hasil produksi
sudah ditetapkan pula oleh pihak pengumpul tersebut. Rataan panen budidaya ikan bandeng dalam satu tahun, disajikan pada Tabel 13 dan hasil panen untuk
responden petani tambak, lebih lengkap dapat dilihat pada Lampiran 6.
Tabel 13. Nilai Rataan Panen per Unit Tambak di Desa Ambulu
Penerimaan Usaha
Panentambak Kg
Nilai Panen RpKg
Nilai Total Panen Rp Per musim
Per tahun
Budidaya Ikan Bandeng
378 10.660
4.031.250 8.062.500 Sumber : Data Primer, Diolah 2011
Tabel diatas merupakan nilai rataan panen dari 48 responden petani tambak di Desa Ambulu. Harga ikan bandeng di tingkat petani tambak
berfluktuatif berdasarkan penawaran dan permintaan ikan bandeng di pasaran. Kisaran harga ikan bandeng yang berlaku di tingkat petani saat penelitian
berlangsung adalah antara Rp 7.000,00 – Rp.12.000,00 per kg dengan harga jual
rata-rata Rp 10.664,68 per kg atau 10.660 per kg. Hasil panen para petani untuk tahun ini berkisar antara 150 kg
– 1.200 kg dengan nilai rata-rata sebesar 378 kg per unit tambak berukuran 6-9 ekor ikan bandeng per kg. Dengan demikian
apabila seluruh tambak di Desa Ambulu yang berjumlah 826 unit berproduksi dan melakukan dua kali panen dalam satu tahun, maka total nilai panen ikan bandeng
di Desa Ambulu dalam satu tahun adalah Rp 6.659.625.000,00.
6.3.2 Analisis Nilai Residual Rent