Kondisi Sosial Ekonomi Lokasi Penelitian Gambaran Umum Usaha Budidaya

Informasi mengenai waktu angin musim menjadi penting karena mempengaruhi terjadinya gelombang laut. Tinggi rendahnya gelombang laut akan menjadi perhatian tersendiri bagi petani tambak karena terkait dengan keadaan tambak mereka. Petani tambak di Desa Ambulu sering mengalami kerugian karena lahan tambak mereka terkena banjir rob, yang disebabkan oleh tingginya gelombang laut yang terjadi 5 .

5.2 Kondisi Sosial Ekonomi Lokasi Penelitian

Desa Ambulu memiliki luas wilayah sebesar 1.210.527 hektar terdiri dari lahan persawahan 337,229 hektar, lahan pemukiman 19.705 hektar dan luas area tambak 826,889 hektar. Desa Ambulu dengan luas wilayah pemukiman 19.705 hektar didiami oleh penduduk sebanyak 7.415 jiwa yang terdiri dari 3.705 orang laki-laki dan 3.710 orang perempuan. Tabel sebaran mata pencaharian pokok masyarakat Desa Ambulu secara rinci dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Sebaran Mata Pencaharian Pokok Masyarakat Desa Ambulu Jenis Pekerjaan Laki-Laki Perempuan Petani Buruh Tani Buruh Migran perempuan Buruh Migran Laki- Laki Pegawai Negeri Sipil PNS Pedagang Keliling Peternak Nelayan Bidan Swasta Pembantu Rumah Tangga Pensiunan PNS Dukun Terlatih Karyawan Swasta 340 671 41 - 21 4 5 326 - - 6 - 5 110 449 259 - 5 3 - - 1 29 1 1 10 Sumber : Potensi Desa Ambulu, 2009 5 Hasil wawancara dengan Bapak Naswito Ketua Kelompok Pembudidaya ikan bandeng di Desa Ambulu

5.3 Gambaran Umum Usaha Budidaya

Produksi usaha budidaya tambak telah menyumbang 53,59 dari total seluruh produksi usaha budidaya di Kabupaten Cirebon pada tahun 2009 yaitu sekitar 10.886,6 ton dari total produksi tambak 20.312,4 ton atau meningkat 4,46 dari tahun 2008. Secara rinci kontribusi produksi usaha budidaya tambak terhadap total produksi usaha budidaya di Kabupaten Cirebon dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Produksi Budidaya per Jenis Usaha di Kabupaten Cirebon Tahun 2009 No Usaha Budidaya Produksi ton 1 2 3 4 Tambak Laut Kolam Sawah 10.886,6 7.732,4 1.690,1 3,3 Jumlah 20.312,4 Sumber: Laporan Tahunan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Cirebon, tahun2009 Budidaya air payau di tambak memiliki potensi sebesar 7.500 hektar, pada tahun 2009 baru dimanfaatkan sebesar 5.163,57 hektar dengan perincian 1635,12 hektar untuk budidaya udang dan 3.528,45 hektar untuk budidaya ikan, dengan produksi ikan bandeng atau ikan lainnya sebesar 4.532,19 ton dan nilai produksinya mencapai Rp 108.704.940,00. Potensi dan pemanfaatan tambak per kecamatan dapat dilihat pada Tabel dibawah ini Tabel 7. Potensi dan Pemanfaatan Tambak per Kecamatan di Kabupaten Cirebon Tahun 2009 No Kecamatan Potensi hektar Pemanfaatan Tambak Jumlah hektar 1 2 3 4 5 6 7 Losari Gebang Pangenan Mundu Gunungjati Suranenggala Kapetakan 2.500 600 1.834 166 300 137 1.963 1.380,20 499,00 739,30 145,30 165,00 226,50 1.986,00 55,21 83,32 40,31 87.53 55,00 165,33 101,17 Jumlah 7.500 5.142,20 68,56 Sumber: Laporan Tahunan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Cirebon, Tahun 2009 Berdasarkan Tabel 6 diatas dapat dilihat bahwa potensi tambak Kecamatan Losari merupakan yang terbesar. Desa Ambulu merupakan desa di Kecamatan Losari yang menyumbangkan produksi tambak cukup besar diantara 3 desa pesisir lainnya di Kecamatan Losari. Usaha budidaya tambak yang menjadi unggulan di Desa Ambulu adalah untuk komoditas udang dan ikan bandeng, namun yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah budidaya ikan bandeng. Hal ini dikarenakan, terjadinya musibah nasional atau “stres udang”. Sejak terjadinya musibah pada tahun 1993 udang tidak lagi dapat tumbuh dengan optimal, akhirnya budidaya udang tidak lagi menguntungkan dan banyak petani tambak udang yang beralih menjadi pembudidaya ikan bandeng. Berdasarkan letak tambak dan kesempatan mendapatkan air laut, tambak ikan bandeng di Desa Ambulu termasuk kedalam tambak biasa. Tambak biasa adalah kelompok tambak yang airnya merupakan campuran air tawar dari sungai dan air asin dari laut. Daerah yang tergolong tambak biasa mempunyai keadaan air payau. Berdasarkan klasifikasi sistem budidaya yang digunakan, tambak ikan bandeng di Desa Ambulu menggunakan sistem tambak tradisional dengan padat penebaran cukup rendah, yaitu berkisar antara 1.000-10.000 nenerhektar.

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1