minyak tanah ke gas dengan memberikan kompor beserta tabung gas kepada rumah tangga miskin karena pemerintah akan mengurangi subsidi minyak tanah
untuk dialihkan pada bantuan lainnya seperti dana BOS.
2.6 Kerangka Pemikiran
Kawasan Barat Indonesia dan Kawasan Timur Indonesia merupakan dua kawasan yang memiliki perbedaan kondisi sosial eknomi. Kondisi sosial ekonomi
yang berbeda menyebabkan faktor-faktor yang memengaruhi kemiskinan kedua kawasan tersebut juga berbeda. Pertanyaannya adalah: 1 bagaimana kondisi sosial
ekonomi di Kawasan Barat Indonesia dan Kawasan Timur Indonesia?; 2 faktor- faktor apa saja yang memengaruhi kemiskinan di Kawasan Barat Indonesia dan
Kawasan Timur Indonesia?; 3 kebijakan seperti apa yang dibutuhkan untuk menanngialngi kemiskinan di Kawasan Barat Indonesia dan Kawasan Timur
Indonesia? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, pertama dilakukan analisis deskriptif yang menggambarkan kondisi umum di Kawasan Barat Indonesia dan
Kawasan Timur Indonesia. Langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi kemiskinan di kedua kawasan. Lebih
lanjut, memberikan uraian penyebab perbedaan kemiskinan di kedua kawasan dan merumuskan kebijakan yang diharapkan lebih efektif menanggulangi kemiskinan di
setiap kawasan. Secara sederhana, kerangka pemikiran dalam penelitian ini sajikan dalam Gambar 2.
Gambar 2 Kerangka pemikiran.
2.7 Hipotesis Penelitian
Hipotesis yang disusun dalam penelitian ini adalah: 1. Faktor-faktor yang memengaruhi kemiskinan diduga berbeda antara kawasan
Barat dan Timur Indonesia sehingga program kebijakan penanggulangan kemiskinan yang homogen tidak efektif menurunkan kemiskinan.
2. Jumlah penduduk, jumlah tenaga kerja sektor pertanian, jumlah penduduk lulusan setingkat SMP dan pengangguran diduga akan
berpengaruh positif terhadap peningkatan kemiskinan di Kawasan Barat Indonesia. Jumlah penduduk lulusan setingkat SMU, jumlah
penduduk lulusan setingkat perguruan tinggi PT, UMP, PDRB perkapita, infrastruktur jalan dan listrik diduga akan mempunyai
Kemiskinan di KBI dan KTI
Deskripsi wilayah dan kondisi kemiskinan KBI dan KTI
Faktor-faktor yang memengaruhi kemiskinan di KBI dan KTI
Rumusan kebijakan penanggulangan kemiskinan di KBI dan KTI
Analisis perbedaan faktor-faktor yang memengaruhi kemiskinan di KBI dan KTI
Regresi data panel Permasalahan: 1 Kemiskinan beragam di setiap
kawasan; 2 Program penanggulangan kemiskinan homogen di setiap kawasan
pengaruh negatif pada peningkatan kemiskinan di Kawasan Barat Indonesia.
3. Jumlah penduduk lulusan setingkat SMP, jumlah penduduk lulusan setingkat perguruan tinggi dan pengangguran diduga akan mempunyai
pengaruh positif pada peningkatan kemiskinan di Kawasan Timur Indonesia. Jumlah penduduk, jumlah pekerja sektor pertanian, jumlah
penduduk lulusan setingkat SMU, UMP, PDRB perkapita, infrastruktur jalan dan listrik diduga akan berpengaruh negatif pada peningkatan
kemiskinan di Kawasan Timur Indonesia. 4. Kebijakan penanggulangan kemiskinan di Kawasan Barat Indonesia
diduga akan lebih difokuskan pada pemindahan penduduk
transmigrasi dari Pulau Jawa-Bali ke Pulau Sumatera atau Kawasan Timur Indonesia. Kebijakan penanggulangan kemiskinan di Kawasan
Timur Indonesia diduga akan lebih diperhatikan dari sisi ketersediaan infrastruktur dan tempat layanan publik yang memadai.
III. METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang berasal dari berbagai instansi pemerintah terutama Badan Pusat Statistik. Data
yang digunakan antara lain angka kemiskinan, jumlah penduduk, jumlah pekerja sektor pertanian, tingkat pendidikan, UMP, PBRB perkapita, pengangguran,
infrastruktur serta data-data lainnya yang relevan dengan penelitian. Periode yang diteliti mulai tahun 2000 sampai dengan 2009.
Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan software Excel dan Eviews 6
. Software Excel digunakan untuk membuat tabel dan grafik demi menunjang analisis deskriptif. Program Eviews 6 digunakan untuk membuat
analisis regresi data panel mengenai faktor-faktor yang memengaruhi kemiskinan.
3.2 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif disajikan dalam bentuk tabel dan grafik untuk memudahkan pemahaman dan penafsiran. Analisis deskriptif pada penelitian ini
digunakan untuk memberikan gambaran kondisi sosial dan ekonomi Kawasan Barat Indonesia dan Kawasan Timur dan ulasan rumusan kebijakan
penanggulangan kemiskinan di masing-masing kawasan.
3.3 Analisis Regresi Data Panel
Untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi kemiskinan digunakan analisis regresi data panel. Penggunaan data panel dimaksudkan untuk
mengkombinasikan antara data cross section dan data time series sehingga jumlah observasi menjadi banyak. Marginal effect dari peubah penjelas dapat dilihat dari
dua dimensi, yaitu individu dan waktu sehingga parameter yang diestimasi akan lebih akurat dibandingkan dengan model lain.
Baltagi 2005 mengungkapkan bahwa penggunaan data panel memberikan banyak keuntungan, antara lain: