3.3.3 Evaluasi Model 1 Uji-F
Uji-F digunakan untuk melakukan uji hipotesis koefisien slope regresi secara bersamaan. Jika nilai probabilitas F-statistic taraf nyata, maka tolak H
dan itu artinya minimal ada satu peubah bebas yang berpengaruh nyata terhadap peubah terikat, dan berlaku sebaliknya.
2 Uji-t
Setelah melakukan uji koefisien regresi secara keseluruhan, maka langkah selanjutnya adalah menghitung koefisien regresi secara individu dengan
menggunakan uji-t. Jika terdapat model regresi data panel sebagai berikut:
it k
it i
it
X a
y
Hipotesis pada uji-t adalah :
H :
β
k
= 0 H
1
: β
k
≠ 0 Jika t-hitung t-tabel maka H
ditolak yang berarti peubah bebas secara statistik nyata pada taraf nyata yang telah ditetapkan dalam penelitian, dan berlaku
hal yang sebaliknya. Jika nilai probabilitas t-statistic taraf nyata, maka tolak H dan berarti bahwa peubah bebas nyata secara statistik.
3 Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinasi Goodness of Fit merupakan suatu ukuran yang penting dalam regresi, karena dapat menginformasikan baik atau tidaknya model
regresi yang terestimasi. Nilai R
2
mencerminkan seberapa besar variasi dari peubah terikat Y dapat diterangkan oleh peubah bebas X. Jika R
2
= 0, maka variasi dari Y tidak dapat diterangkan oleh X sama sekali; jika R
2
= 1, artinya bahwa variasi dari Y secara keseluruhan dapat diterangkan oleh X.
3 Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk memeriksa apakah error term mendekati distribusi normal atau tidak. Jika asumsi normalitas tidak terpenuhi maka prosedur
pengujian menggunakan statistik t menjadi tidak sah. Uji normalitas error term dilakukan dengan menggunakan uji Jarque Bera. Berdasarkan nilai probabilitas
Jarque Bera yang lebih besar dari taraf nyata 5, maka dapat disimpulkan bahwa
error term terdistribusi dengan normal.
3.3.4 Spesifikasi Model Penelitian
Model dalam penelitian ini mengacu model yang telah digunakan oleh Siregar dan Wahyuniarti 2007 dengan dilakukan modifikasi sebagai berikut:
No. Model acuan
Model Penelitian 1
Semua variabel dalam bentuk asli Semua
variabel dalam
bentuk logaritma natural LN
2. Terdapat 9 variabel bebas, yaitu:
Terdapat 10 variabel bebas, yaitu: a. Jumlah penduduk
a. Jumlah penduduk b. Share pertanian terhadap PDRB
b. Jumlah pekerja sector pertanian c. Persentase
lulusan sekolah
menengah pertama c. Jumlah penduduk lulusan setingkat
SMP d. Persentase
lulusan sekolah
menengah atas d. Jumlah penduduk lulusan setingkat
SMU e. Persentase lulusan pendidikan
diploma e. Jumlah penduduk lulusan diatas
SMU f. Share industri terhadap PDRB
f. Upah Minimum Provinsi g. PDRB
g. PDRB perkapita h. Inflasi
h. Pengangguran i. Dummy Krisis
i. Infrastruktur jalan j. Infrastruktur listrik
Model regresi panel diaplikasikan di Kawasan Barat Indonesia dan Kawasan Timur Indonesia. Model diaplikasikan dalam bentuk logaritma natural
untuk mendapatkan nilai dugaan elastisitas dari setiap variabel bebas. Secara
umum, definisi elastisitas yaitu daya kepekaan variabel tidak bebas terhadap perubahan yang terjadi pada variabel bebas.
Model regresi panel yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut:
LN_MISKIN
it
= β
+ β
1
LN_PDDK
it
+ β
2
LN_TANI
it
+ β
3
LN_SMP
it
+ β
4
LN_SMU
it
+ β
5
LN_PT
it
+ β
6
LN_UMP
it
+ β
7
LN_PDRBKPT
it
+ β
8
LN_NGANGGUR
it
+ Β
9
LN_JLN
it
+ β
10
LN_LISTRIK
it
+ ε
it
Keterangan: i
: provinsi
t :
tahun LN
: Logaritma natural
MISKIN :
Jumlah penduduk miskin β
: Unobserved heterogenity
β
k
: Elastisitas dugaan ; k = 1,2,...,10
PDDK :
Jumlah penduduk TANI
: Jumlah pekerja sektor pertanian
SMP :
Jumlah lulusan setingkat SMP SMU
: Jumlah lulusan setingkat SMU
PT :
Jumlah lulusan setingkat Diploma ke atas UMP
: Upah Minimum Provinsi
PDRBKPT :
PDRB atas dasar harga konstan tahun 2000 dibagi jumlah penduduk pertengahan tahun
NGANGGUR :
Jumlah pengangguran terbuka JALAN
: Panjang jalankendaraan
LISTRIK :
Energi listrik terjualbanyaknya rumah tangga ε
: Komponen Error
3.3.5 Definisi Operasional