Sumber: BPS, Susenas Kor 2000-2009 diolah
Gambar 6 Persentase penduduk menurut ijazah tertinggi yang dimiliki di Kawasan Barat Indonesia, 2000-2009.
Kondisi pendidikan di Kawasan Timur Indonesia tidak jauh beda dengan Kawasan Barat Indonesia, mayoritas penduduk masih berpendidikan SD. Pada
tahun 2000, persentase penduduk lulus SD sebesar 29,94 persen dan cenderung menurun hingga angka 27,21 persen pada tahun 2009.
Sumber: BPS, Susenas Kor 2000-2009 diolah
Gambar 7 Persentase penduduk menurut ijazah tertinggi yang dimiliki di Kawasan Timur Indonesia, 2000-2009.
4.4 Pekerja Sektor Pertanian
Sektor pertanian merupakan sumber mata pencaharian utama bagi sebagian besar penduduk Indonesia yang mayoritas tinggal di perdesaan. Dari tahun 2000
hingga 2008, sekitar 40 persen angkatan kerja nasional melakukan aKawasan Timur Indonesiavitas ekonomi di sektor pertanian BPS 2008. Seiring dengan
maraknya isu indudtrialisasi dan alih fungsi lahan pertanian menjadi perumahan
menyebabkan lahan pertanian mengalami pengurangan, bahkan semakin banyak pula penduduk yang tidak mempunyai lahan sama sekali.
Pada tahun 2000-2009 persentase penduduk yang bekerja di sektor pertanian cenderung menurun. Di Kawasan Barat Indonesia, persentase penduduk yang
bekerja di sektor pertanian menurun dari 41,97 persen pada tahun 2000 menjadi 36,47 persen pada tahun 2009. Pada Kawasan Timur Indonesia, persentase
penduduk yang bekerja di sektor pertanian masih lebih dari 50 persen. Perbedaan terjadi antara Kawasan Barat Indonesia dan Kawasan Timur
Indonesia, diduga disebabkan oleh: pertama, lapangan kerja yang ada di Kawasan Timur Indonesia sebagian besar bergerak di sektor pertanian. Kedua, kondisi
geografis dan ketersediaan sarana infrastruktur yang belum memadai sehingga membuat sektor selain pertanian sedikit mengalami kesulitan dalam untuk
berkembang. Berikut disajikan gambar perkembangan pekerja sektor pertanian di Kawasan Barat Indonesia dan Kawasan Timur Indonesia.
Sumber: BPS, Sakernas 2000-2009 diolah
Gambar 8 Perkembangan pekerja sektor pertanian di Kawasan Barat Indonesia dan Kawasan Timur Indonesia, 2000-2009.
4.5 Pengangguran
Pengangguran adalah seseorang yang tergolong angkatan kerja dan ingin mendapat pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya. Masalah pengangguran
menyebabkan tingkat pendapatan nasional dan tingkat kemakmuran masyarakat tidak mencapai potensi maksimal.
Pengangguran di Kawasan Barat Indonesia maupun di Kawasan Timur Indonesia pada tahun 2000-2009 mengalami fluktuasi dengan arah yang hampir
sama. Di Kawasan Barat Indonesia, pada periode 2000-2005 angka pengangguran meningkat dari 6,30 persen menjadi 11,47 persen. Demikian juga di Kawasan
Timur Indonesia, angka pengangguran mengalami peningkatan dari 5,19 persen pada tahun 2000 hingga 10,08 persen pada tahun 2009. Kenaikan ini diduga
akibat kondisi perekonomian yang belum stabil dan kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak yang berdampak pada meningkatnya biaya
produksi perusahaan, sehingga keuntungan yang diperoleh berkurang. Untuk mempertahankan keuntungan yang didapat banyak perusahaan yang memutuskan
untuk mengurangi biaya produksi, yang salah satunya adalah biaya tenaga kerja. Keputusan ini berdampak pada pemutusan hubungan kerja bagi sejumlah pekerja
dan akibatnya angka pengangguran meningkat.
Sumber: Sakernas, 2000-2009 diolah
Gambar 9 Perkembangan angka pengangguran terbuka di Indonesia, 2000-2009. Pada periode 2005-2009 angka pengangguran menurun, diduga karena
kondisi ekonomi yang sudah mulai stabil atau pertumbuhan ekonomi yang mulai meningkat. Peningkatan pertumbuhan ekonomi akan mengurangi pengangguran.
Pertumbuhan ekonomi ditandai dengan meningkatnya output produksi, dengan bertambahnya output kebutuhan tenaga kerja juga akan meningkat sehingga
perekrutan tenaga kerja baru dilakukan. Semakin banyak angkatan kerja yang masuk ke dunia kerja maka angka pengangguran akan berkurang.
Berdasarkan Gambar 9, dapat dipaparkan bahwa terjadi perbedaan angka pengangguran antara Kawasan Barat Indonesia dengan Kawasan Timur Indonesia.
Pengangguran di Kawasan Barat Indonesia lebih tinggi daripada di Kawasan Timur Indonesia. Tingginya pengangguran di Kawasan Barat Indonesia diduga
disebabkan oleh jumlah penduduk yang besar sehingga pertumbuhan lapangan kerja tidak dapat mengimbangi pertumbuhan angkatan kerja. Selain itu, lapangan
kerja untuk tenaga kerja terdidik belum memadai. Sejumlah penduduk yang berpendidikan tinggi akan memilih pekerjaan yang sesuai dengan bidang
pendidikannya dan berharap pendapatan yang akan diterima sesuai dengan pengorbanan yang telah dikeluarkan sewaktu sekolah. Jika mereka belum
mendapatkan pekerjaan yang diharapkan, sebagian dari mereka akan memilih menganggur sehingga berdampak pada bertambahnya angka pengangguran di
Indonesia.
4.6 Produk Domestik Regional Bruto PDRB perkapita