Analisis Usaha Analisis Finansial

36

3.7.1 Analisis Usaha

Untuk melakukan peningkatan hasil budidaya tentunya membutuhkan biaya. Berdasarkan tabel 10 adanya peningkatan dari biaya investasi, biaya tetap dan biaya variabel pada masing–masing kondisi yakni untuk biaya investasi dan biaya tetap pada kondisi aktual Rp. 32.214m 2 investasi dan Rp. 3.139m 2 biaya tetap menjadi optimal Rp. 38.873m 2 investasi dan Rp. 11.496m 2 biaya tetap per tahun, yakni dengan musim tanam sebanyak 2 kali dan pola tanam sebanyak 8 siklus per tahun pada 4 buah kolam maka keuntungan yang diperoleh jika pada kondisi aktual Rp. 5.143m 2 meningkat pada kondisi optimal menjadi Rp. 29.129m 2 . Tabel 10 Kenaikan Biaya Investasi, Biaya Tetap, Biaya Variabel, Penerimaan dan Keuntungan Usaha Pendederan Ikan Gurame di Desa Petir per m 2 Uraian Kondisi Aktual dan Optimal Kondisi Aktual m 2 Optimal m 2 Kenaikan Investasi Rp 32.214 38.873 121 Biaya Tetap Rp 3.139 11.496 366 Biaya Variabel Rp 14.847 25.833 174 Total Penerimaan Rp 23.126 66.458 287 Keuntungan Rp 5.143 29.129 566 Tambahan Modal Rp 19.342 Sumber : Data Primer, 2011 Peningkatan biaya tersebut secara keseluruhan terjadi karena adanya peningkatan pada tebar. Sehingga apabila padat tebar ditingkatkan maka akan mempengaruhi biaya produksi. Secara ekonomis peningkatan produksi didapatkan berdasarkan biaya. Sehingga hasil analisis yang diperoleh untuk kenaikan biaya yang paling besar dari aktual ke optimal adalah biaya tetap dengan kenaikan 366. Analisis usaha pada usaha pendederan ikan gurame di Desa Petir meliputi analisis pendapatan usaha, analisis imbangan penerimaan dan biaya RC, analisis Payback Period PP dan analisis Break Even Point BEP.

1. Analisis Pendapatan Usaha

Berdasarkan Tabel 11 untuk usaha pendederan gurame Desa Petir secara aktual memiliki perbedaan biaya baik pengeluaran maupun keuntungan yang diperoleh. Penambahan modal untuk kondisi optimal sebesar Rp 17.079.251tahun dari kondisi aktual sebesar Rp. 15.881.606tahun menjadi Rp. 32.960.857tahun 37 maka keuntungan per tahun jika pada kondisi aktual adalah sebesar Rp. 4.541.753tahun sedangkan pada kondisi optimal sebesar Rp. 25.721.278tahun. Pada kondisi aktual keuntungan sebesar Rp. 4.541.753tahun dirasakan masih kurang untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Oleh karena itu sebagian besar para pembudidaya memiliki pekerjaan sampingan dan merasa bahwa usaha gurame yang dijalankan kurang menguntungkan. Tabel 11. Analisis Pendapatan Usaha Laba Rugi No Uraian Kondisi Kenaikan Aktual Optimal A Penerimaan Per Tahun Total Penerimaan 20.423.359 58.682.135 287 B Pengeluaran Per Tahun Biaya Tetap 2.771.990 10.150.640 366 Biaya Variabel 13.109.616 22.810.217 174 Total Pengeluaran 15.881.606 32.960.857 208 C Keuntungan 4.541.753 25.721.278 566 D Analisis Usaha RC 1,29 1,78 138 Pay Back Period Tahun 1,39 0,58 42 Break Even Point Rp 7.740.681 16.605.224 215 Break Even Point ekor 3.964 11.319 286 Sumber : Data Primer, 2011

2. Analisis Imbangan Penerimaan dan Biaya

Analisis ini berguna untuk mengetahui seberapa besar manfaat yang diperoleh untuk kegiatan usaha selama periode tertentu apakah usaha yang dijalankan menguntungkan ataupun tidak. Hasil analisis diperoleh pada kondisi aktual nilai RC adalah 1,29 nilai ini menunjukkan bahwa setiap Rp. 1 yang dikeluarkan akan menghasilkan keuntungan sebesar Rp. 1,29. Sedangkan pada kondisi optimal nilai RC adalah 1,78 ini menunjukkan bahwa setiap Rp. 1 yang dikeluarkan akan menghasilkan keuntungan sebesar Rp. 1,78. Nilai RC pada kondisi aktual dan optimal menunjukkan bahwa nilai tersebut lebih dari 1 sehingga usaha pendederan ini menguntungkan dan masih dapat dilakukan peningkatan.

3. Analisis

Payback Period PP Analisis Payback Period PP ini berguna untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan investasi yang ditanamkan. Pada kondisi aktual 38 diketahui nilai PP sebesar 1,39 tahun atau sekitar 16,68 bulan. Sedangkan pada kondisi optimal nilai PP dari hasil perhitungan sebesar 0,58 tahun atau setara dengan 6,96 bulan Tabel 11.

4. Analisis Break Even Point BEP

Break even point BEP menjelaskan tentang nilai suatu penjualan dengan biaya produksi yang menentukan batas impas suatu usaha agar tidak mengalami kerugian. Hasil analisis diperoleh nilai bahwa untuk usaha pendederan gurame Desa Petir secara aktual nilai impas usaha tersebut berdasarkan jumlah volume dalam bentuk rupiah agar tidak mengalami kerugian nilai penerimaan dan biaya yang harus dikeluarkan sebesar Rp. 7.740.681 pada kondisi tersebut pembudidaya tidak akan mengalami keuntungan ataupun kerugian. Untuk kondisi optimal yakni sebesar Rp. 16.605.224. Untuk nilai BEP berdasarkan volume dalam bentuk ekor secara aktual diperoleh nilai 3.964 ekor, artinya nilai tersebut menunjukkan apabila penjualan benih hanya memperoleh 3.964 maka usaha tidak mengalami keuntungan ataupun kerugian. Untuk kondisi optimal adalah sebesar 11.319 ekor dan nilai ini menunjukkan batas impas penjualan Tabel 11.

3.7.2 Analisis Kriteria Investasi dan Analisis Sensitivitas