Kriteria Ekonomi Analisis Penggunaan Faktor Produksi

32 mengalami heteroskedastisitas dan layak digunakan untuk analisis pendugaan fungsi produksi. Pada analisis ekonometrik diperoleh pula nilai Durbin-Watson sebesar 1,880 hal ini membuktikan bahwa tidak terjadi autokorelasi. Suatu model regresi yang bebas dari autokorelasi dapat terjadi apabila nilai Durbin-Watson diantara -2 sampai dengan +2. Problem autokorelasi positif terjadi jika pada suatu model regresi nilai Durbin-Watson dibawah -2 sedangkan problem autokorelasi negatif terjadi apabila diatas +2. Sehingga autokorelasi terjadi akibat tidak dimasukkannya variabel penting dalam model atau karena data tidak linear. Apabila suatu model regresi memiliki masalah autokorelasi, maka model regresi yang seharusnya signifikan menjadi tidak layak untuk dipakai.

3.5.3 Kriteria Ekonomi

Fungsi produksi dapat dikatakan layak ataupun tidak diketahui dengan melakukan analisis kriteria ekonomi. Tanda positif pada penggunaan input menunjukkan bahwa output dapat ditingkatkan dengan menambah jumlah input. Berdasarkan analisis kuadrat terkecil pada Tabel 7 dan persamaan 12 atau 13 menunjukkan bahwa koefisien yang bertanda positif adalah variabel X 1 benih gurame, X 2 urea, X 4 kapur, X 5 postal dan X 6 tepung pelet. Hal tersebut menunjukkan bahwa apabila dilakukan peningkatan pada variabel tersebut maka akan mempengaruhi peningkatan output sesuai dengan besarnya koefisien yang dimiliki. Untuk yang memiliki tanda negatif adalah variabel X 3 TSP dan X 7 Nilai elastisitas produksi menunjukkan presentase perubahan, dalam hal ini perubahan input akan mengakibatkan perubahan output. Nilai elastisitas pada variabel X Tenaga Kerja hal ini menunjukkan bahwa jika dilakukan penambahan pada variabel tersebut maka akan mengurangi output yang dihasilkan berdasar koefisen yang dimiliki. 1 benih gurame sebesar 0,752 dapat diartikan bahwa apabila ada penambahan benih gurame sebanyak 1 satuan dengan asumsi input yang lain tetap cateris paribus maka output akan meningkat sebanyak 0,752 satuan. Nilai elastisitas X 2 Urea, X 4 Kapur, X 5 postal dan X 6 tepung pelet masing– masing sebesar 0,093 ; 0,005 ; 0,081 dan 0,174 dapat diartikan bahwa apabila ada penambahan pada masing–masing input produksi tersebut sebanyak 1 satuan 33 dengan asumsi input yang lain tetap cateris paribus maka masing–masing output akan meningkat sebanyak 0,093 ; 0,005 ; 0,081 dan 0,174. Analisa Return to Scale RTS merupakan analisis yang dilakukan untuk mengetahui apakah usaha pendederan gurame ini berada dalam kondisi increasing, constant, atau decreasing return to scale. Kondisi skala usaha tersebut dapat diketahui dengan cara menjumlahkan besaran elastisitas pada fungsi produksi. Hasil penghitungan penjumlahan besaran elastisitas atas variabel X 1 benih gurame, X 2 urea, X 4 kapur, X 5 postal dan X 6

3.6 Analisis Optimalisasi Penggunaan Input