20 pemudidaya yakni sama yakni 1 kg. Sehingga apabila dilihat pada Gambar 5b
korelasi antara luas lahan dengan pemberian TSP tidak berpengaruh.
a b
Gambar 5. Grafik Korelasi Antara Luas Lahan dengan Penggunaan Urea a dan Korelasi Antara Luas Lahan dengan Penggunaan TSP b
Setelah proses pemupukan selesai maka dilakukan pengisian air. Sumber air yang digunakan di Desa Petir untuk budidaya ikan berasal dari air permukaan.
Air permukaan merupakan air yang mengalir masuk ke kolam mengikuti arah gravitasi dari saluran irigasi yang dialirkan dari mata air ataupun dari sungai. Air
yang baik yaitu tidak tercemar oleh cemaran fisik, kimia dan biologi dari alam, industri, pemukiman dan pertanian Badan Standardisasi Nasional, 2006.
Pengisian air pada tahapan awal dilakukan hingga mencapai tinggi 60 cm dan berikutnya setelah ukuran gurame bertambah pengisian air hingga mencapai 80
cm.
3.3.2 Penebaran Benih
Penebaran benih dilakukan setelah kolam banyak ditumbuhi plankton. Benih yang ditebar berasal dari pembudidaya diwilayah Desa Petir, Situ Daun dan
Ciseeng dengan ukuran kuaci sekitar 2-2,5 cm Gambar 6a. Pada proses penebaran benih sebelum melakukan penebaran terlebih dahulu dilakukan proses
aklimatisasi selama 45 menit dengan tujuan untuk menghindari stress pada ikan Gambar 6b. Hal tersebut dilakukan karena menurut Agus 2001 bila penebaran
benih yang dibawa menggunakan kantong plastik, maka benih yang akan dimasukkan ke dalam air, secara perlahan-lahan dibiarkan beberapa saat agar suhu
21 yang ada dalam kantong plastik sama dengan suhu air kolam. Kemudian kantong
plastik dibuka dan benih gurame dibiarkan keluar dengan sendirinya
.
a b Gambar 6. Benih gurame a dan Proses Aklimatisasi b
Harga benih gurame ukuran 2-2,5 cm adalah Rp. 200 dengan bobot 2,5-3,5 gram. Penebaran benih dilakukan pada sore hari karena air didalam kolam
memiliki suhu yang hangat yakni 27-28
o
C. Penentuan padat tebar tidak diperhitungkan berdasarkan luas lahan yang dimiliki oleh para pembudidaya.
Sehingga padat tebar benih ditentukan sendiri oleh pembudidaya gurame Desa Petir berdasarkan modal usaha yang dimiliki dan berdasarkan pengalaman. Secara
aktual padat tebar minimal 7 ekorm
2
dan maksimal 25 ekorm
2
. Adapun banyaknya benih yang ditebar rata-rata secara keseluruhan padat tebar
pembudidaya gurame di Desa Petir adalah 17 ekorm
2
No
. Pembudidaya di Desa Petir jika digolongkan berdasarkan padat tebar memelihara gurame tergolong kepada
tradisional. Perbandingan padat tebar disajikan dalam Tabel 5. Tabel 5. Perbandingan Padat Tebar Ikan Gurame
Keterangan Padat Tebar
1
Tradisional Aktual 17 ekorm
2
2
Semi Intensif Hatimah,et al 1992 dalam Jangkaru, 2002
25 ekorm
3
2
Intensif SNI : 01- 6485.3 – 2000 60 ekorm
2
Sumber : Data Primer 2011, Jangkaru 2002 dan BSN 2000
Berdasarkan Tabel 5 maka untuk lebih optimal dalam penggunaan input produksi, maka perlu adanya peningkatan padat tebar. Kepadatan ikan dalam
kolam dapat mempengaruhi pertumbuhan, karena ketika kepadatan ikan relatif rendah dan populasi pakan alami mencakupi maka pertumbuhan ikan berada
dalam keadaan maksimal Hepher and Pruginin, 1981.
22
3.3.3 Pemeliharaan Ikan