27 sendiri. Plastik kemasan yang digunakan adalah plastik ukuran 10 kg yang tebal,
tidak kaku dan tidak mudah sobek serta berwarna putih jernih dengan kepadatan 200-300 ekorkantong. Akan tetapi untuk pemanenan di Desa Petir biasanya
pembeli datang sendiri ke tempat budidaya dan semua alat panen disiapkan oleh pembeli tersebut.
3.3.7 Pemasaran
Proses pemasaran yang dilakukan oleh tiap pembudidaya berbeda-beda. Sebagian pembudidaya ada yang memasarkan hasil panen ke pengumpul,
memasarkan ke pembudidaya pembesaran sekitar kecamatan dramaga dan memasarkan ke daerah lain seperti Ciseeng, Parung ataupun ke luar daerah. Benih
hasil panen ukuran 10-11 cm atau biasa disebut korek ini dijual dengan harga Rp. 1.200,00. Untuk pemasaran ikan yang dijual ke pengumpul, para pembudidaya
tidak perlu menyiapkan alat panen, semua alat panen dan pekerja disiapkan langsung oleh pengumpul.
3.4 Penggunaan Faktor Produksi
Budidaya merupakan serangkaian kegiatan untuk memproduksi suatu produk. Proses keberhasilan produksi yang dilakukan untuk usaha pendederan
gurame ini didukung oleh faktor internal maupun eksternal. Berdasarkan hasil pengamatan faktor internal yang berpengaruh untuk input produksi terdiri dari
benih, urea, kapur, postal, tepung pelet dan tenaga kerja. Sedangkan faktor eksternal terdiri dari cuaca, suhu, iklim dan lain-lain. Berikut ini data rata-rata
penggunaan input usaha pendederan gurame yang disajikan dalam Tabel 6. Tabel 6. Rata-rata Input dan Output Produksi Usaha Pendederan Gurame di Desa
Petir, Kecamatan Dramaga
No Keterangan
Penggunaan Input Rata-rata input
per m
2
Min Max
Rata-Rata 1
Luas Kolam m
2
200 2.250
883 1,0000
2 Benih Gurame ekor
4.000 30.000
13.094 14,827
3 Urea kg
3 14
7 0,008
4 TSP kg
2 9
4 0,005
5 Kapur kg
10 180
66 0,075
6 Postal kg
1.000 7.500
3.289 3,724
7 Tepung Pelet kg
30 180
76 0,086
8 Tenaga Kerja jam kerja
188 294
234 0,265
9 Output ekor
2.500 18.000
8.344 9,448
Sumber : Data Primer, 2011
28 Kolam yang digunakan oleh para pembudidaya yakni berupa kolam tanah
dengan rata-rata luas kolam secara keseluruhan adalah 883 m
2
dengan kisaran luas kolam yang digunakan 200-2.250 m
2
. Jumlah kolam yang dimiliki oleh tiap pembudidaya yakni berkisar 2-9 kolam dengan ukuran per kolam masing-masing
berkisar 80-400 m
2
. Berdasarkan perhitungan rata-rata input dan output produksi per m
2
yakni benih gurame yang ditebar berkisar 4.000-30.000 ekor per luas kolam dengan padat tebar 15 ekorm
2
Tabel 6. Usaha budidaya pendederan
gurame di Desa Petir termasuk tradisional dan masih perlu dikembangkan menjadi semi intensif. Menurut Hatimah, et al 1992 dalam Jangkaru 2002 padat tebar
untuk pendederan gurame adalah 25 ekorm
2
. Secara intensif menurut Badan Standarisasi Nasional 2000 bahwa padat tebar ikan gurame yakni 60 ekor m
2
. Urea dan TSP merupakan pupuk non organik yang digunakan saat
persiapan wadah. Urea yang digunakan oleh para pembudidaya untuk seluruh kolam yang dimiliki berkisar 3-14 kg dengan rata-rata 7 kg atau menghabiskan
0,008 kgm
2
, sedangkan TSP yang digunakan berkisar 2-9 kg dengan rata-rata 4 kg atau menghabiskan 0,005 kgm
2
Tabel 6. Adapun pakan yang diberikan untuk ikan gurame pada proses pendederan yakni berupa postal. Kisaran pakan
postal dari masing-masing pembudidaya per hari yakni 3-11 kg. Besaran tersebut didasarkan dengan jumlah benih yang ditebar pada kolam. Secara keseluruhan
dari mulai tebar sampai panen postal yang terpakai yakni berkisar 1000-7.500 kg dengan rata-rata menghabiskan 3,724 kgm
2
atau 3289 kg per panen. Selain postal sebagai tambahan untuk kebutuhan nutrisi dari ikan gurame
pakan yang diberikan yakni berupa tepung pelet dengan kisaran 30-180 kg. Tepung pelet yang diberikan rata-rata sebanyak 0,086 kgm
2
. Untuk tenaga kerja seluruhnya dikelola oleh seorang pekerja yakni mulai dari persiapan,
pemeliharaan dan pemanenan. Adapun biasanya hanya pada tahapan persiapan saja yang menggunakan tenaga kerja dari buruh setempat yakni sebanyak 2-3
orang. Rata-rata pekerja menghabiskan waktu 0,265 jamm
2
3.5 Analisis Penggunaan Faktor Produksi