Pencegahan Hama dan Penyakit

25

3.3.5 Pencegahan Hama dan Penyakit

Gurame termasuk jenis ikan yang relatif tahan terhadap serangan hama dan penyakit. Pemeliharaan gurame secara intensif lebih mudah dalam mengatasi hama dan penyakit. Serangan hama dan penyakit terutama mengancam kelangsungan hidup gurame dari stadium telur, benih, mulai menetas hingga pendederan. Gurame yang dipelihara dalam kolam atau sawah lebih mudah diserang hama Khairuman, 2003. Umumnya, hama dikenal juga sebagai predator atau pemangsa. Hama terdiri dari hewan atau binatang, baik yang hidup di dalam air maupun yang hidup di darat. Untuk hama yang sering datang pada kolam pendederan gurame di Desa Petir yakni berupa burung pemakan ikan blekok yang datang pada saat tengah malam menuju pagi hari. Selain itu ular dan sero juga sekali-kali muncul dikolam dan memakan ikan. Tindakan pencegahan dilakukan secara mekanis yakni dengan membunuh langsung hama tersebut apabila ditemukan. Selain itu, dapat juga dilakukan dengan memasang berbagai jenis perangkap. Menurut Khairuman 2003 pencegahan yang paling efektif adalah menjaga kebersihan kolam dan membatasi seluruh area kolam dengan membuat pagar sehingga hama tidak dapat leluasa masuk ke areal perkolaman. Selain hama tentunya ada pula penyakit yang menyerang ikan gurame. Menurut Khairuman 2003 ada dua kelompok yang dapat menyebabkan ikan sakit. Pertama, penyakit akibat gangguan jasad hidup atau biasa disebut dengan penyakit parasiter. Kedua penyakit yang disebabkan bukan oleh jasad hidup melainkan faktor fisika dan kimia perairan atau disebut dengan penyakit nonparasiter. Beberapa jenis jasad renik yang menyebabkan penyakit parasiter adalah virus, jamur, bakteri, protozoa, nematoda cacing dan udang renik. Sementara itu penyakit nonparasiter selain disebabkan oleh sifat fisika dan kimia juga disebabkan oleh kualitas pakan yang kurang baik. Untuk penyakit yang cukup terkenal di Desa Petir yakni disebut penyakit asang akibat bakteri Flavobacterium columnare dengan gejala klinis yang terjadi adalah ikan lemas, nafsu makan kurang, siripinsang rontok. Penanganan yang dilakukan yakni dengan memberikan garam dapur yang sudah dilarutkan dalam air sebanyak 10 kg untuk kolam ikan yang terkena penyakit. 26

3.3.6 Pemanenan