Jenis umpan Ukuran dan bobot umpan Posisi pemasangan umpan

3 Tahan lama; 4 Mudah diperoleh; 5 Harga murah; dan 6 Mudah disimpan dan diangkut.

2.4.1 Jenis umpan

Berdasarkan kondisinya, umpan dapat dibedakan sebagai umpan hidup live bait dan umpan mati dead bait. Menurut penggunaannya, umpan dibedakan sebagai umpan yang dipasang pada alat tangkap dan umpan yang tidak dipasang pada alat tangkap. Adapun menurut sifat asalnya, umpan dibedakan sebagai umpan alami natural bait dan umpan buatan atificial bait Leksono, 1983. Salah satu pakan alami kerapu adalah artemia. Artemia merupakan sejenis udang­udangan primitif. Beberapa contoh jenis Artemia antara lain Artemia fransiscana, A. tunisana, A. urmiana, A. persimilis, A. monica, A. odessensis, adapun artemia yang tanpa kawin adalah Artemia partogenetica Anonim, 2008. Sopati 2005 melakukan penelitian untuk menemukan umpan yang paling baik dari 3 umpan buatan yang digunakan. Ketiga umpan tersebut diantaranya adalah umpan dari kanikil, kepala ikan kembung, dan keong mas. Alat tangkap yang digunakan adalah jaring krendet untuk menangkap lobster. Hasil penelitian menunjukkan bahwa umpan buatan dengan bahan kanikil mendapatkan hasil tangkapan lebih banyak dibanding umpan buatan lainnya.

2.4.2 Ukuran dan bobot umpan

Ukuran dan bobot umpan mempengaruhi hasil tangkapan. Karena menurut Gunarso 1985, indra penglihatan dan penciuman ikan merupakan indra yang digunakan dalam aktifitas keseharian ikan. Salah satunya adalah aktifitas makan. Semakin besar ukuran bobot umpan, maka akan semakin mudah terlihat oleh ikan dan semakin banyak bau yang dilepaskan oleh umpan. Sehingga ikan akan mudah untuk menemukan umpan tersebut. Umpan yang padat seperti ikan utuh, tulang hewan, biasanya diletakan secara langsung pada bagian dalam bubu. Adapun untuk umpan yang berukuran kecil, misalnya ikan rucah, biasanya diletakan pada tempat umpanyang terbuat dari kain nilon, plastik, atau logam Schlack dan Smith, 2001.

2.4.3 Posisi pemasangan umpan

Letak dan posisi pemasangan umpan sangat berpengaruh dalam keberhasilan penangkapan. Umpan harus diletakan pada posisi yang strategis sehingga membuat ikan masuk untuk memakan umpan tersebut. Posisi umpan yang dipasang pada bubu sebaiknya mempermudah ikan untuk menemukan pintu masuk. Posisi pemasangan umpan yang tepat tergantung dari tingkah laku ikan yang menjadi target tangkapan Schlack dan Smith, 2001. Menurut Miller 1990 jumlah hasil tangkapan kepiting Cancer irronatus pada bubu yang memakai umpan lebih baik jika dibandingkan dengan bubu tanpa umpan. Bau umpan yang menyebar di perairan akan menarik kepiting Cancer magister untuk mendatangi bubu dan kemudian mengarahkannya untuk masuk ke dalam bubu. Menurut hasil penelitiannya, bubu yang paling optimal menangkap kepiting Cancer irronatus adalah bubu yang posisi mulut dan umpannya searah dengan arus perairan. Archdale et al 2003 melakukan penelitian dengan membandingkan antara bubu berbentuk kotak dengan bubu berbentuk kubah, yang mana masing­masing bubu mempunyai teknik pemasangan umpan yang berbeda. Pada bubu kotak, umpan dimasukkan ke dalam kotak umpan kemudian diletakkan pada dasar bagian tengah bubu. Adapun untuk bubu kubah, umpan tidak dimasukkan ke dalam kotak umpan namun umpan ditusukkan pada kawat dan kemudian dilengkungkan berhadapan dengan pintu masuk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik peletakan umpan pada bubu kotak kurang baik, karena posisi pemasangan umpan pada dasar bagian tengah bubu menyesatkan kepiting. Kebanyakan kepiting berusaha meraih umpan dari bagian samping ataupun dari bagian bawah bubu. Penempatan umpan pada bubu kubah lebih unggul karena mengarahkan kepiting secara langsung ke dalam pintu masuk yang berbentuk corong yang tidak dapat dicapai dari beberapa tempat lainnya. Sopati 2005 melakukan penelitian untuk mencari posisi umpan yang tepat pada jaring krendet. Umpan dipasang pada 0 cm, 10 cm, dan 20 cm. Hasil penelitian menunjukkan umpan yang dipasang pada posisi 0 cm memperoleh hasil tangkapan yang lebih banyak jika dibandingkan yang lainnya.

2.5 Celah Pelolosan Escape Gap