5.2.2 Distribusi ukuran hasil tangkapan kerapu koko Epinephelus quoyanus
Penggunaan escape gap secara signifikan dapat meningkatkan ukuran hasil tangkapan kerapu koko Epinephelus quoyanus yang secara ekonomis layak
untuk dijual. Ukuran panjang total dan bodi girth kerapu koko yang layak tangkap pada bubu tambun nonescape gap masingmasing hanya 16,13 dan 12,91 .
Sementara pada bubu yang menggunakan escape gap ukuran panjang total dan body girth ikan kerapu koko yang layak tangkap masingmasing adalah 35 dan
30 , atau naik 100 lebih.
Beberapa peneliti memperoleh hasil yang baik ketika menggunakan escape gap untuk mengurangi hasil tangkapan yang belum layak tangkap. Brown
1981 berhasil mengurangi kepiting Cancer pagurus yang belum layak tangkap sebesar 34 dan berhasi meningkatkan hasil tangkapan lobster Homarus
gammarus yang layak tangkap hingga 125 . Treble et al. 1998 berhasil mengurangi hasil tangkapan lobster Jasus edwardsii yang belum layak tangkap
sebesar 65 . Jirapunpipat et al. 2008 berhasil mengurangi hasil tangkapan kepiting lumpur Scylla olivaceae yang belum layak tangkap sebesar 19–49,7.
Iakandar dan Lastari 2008 berhasil meningkatkan hasil tangkapan rajungan yang layak tangkap secara ekonomis dengan menggunakan bubu yang dilengkapi
escape gap berbentuk kotak.
Mekanisme lolosnya ikan melalui celah pelolosan diantaranya adalah ikan di dalam bubu berputarputar dan menyusuri dinding bubu kemudian keluar
setelah menemukan celah pelolosan. Selain itu ada pula ikan yang setelah masuk ke dalam bubu langsung keluar menuju celah pelolosan karena ikan tersebut
diduga langsung menemukan celah pelolosan Irawati, 2002. Ikan yang keluar melalui escape gap disajikan pada Gambar 29.
Gambar 29 Ikan keluar melalui escape gap. Berdasarkan pengamatan, ikan akan keluar melalui celah pelolosan ketika
melihat celah atau lubang yang dapat digunakan untuk meloloskan diri. Ketika ikan melihat lubang yang dapat digunakan untuk meloloskan diri maka mereka
akan berusaha untuk memasukkan bagian tubuhnya dan mendorongnya ke luar, sehingga terkadang ikan mengalami luka ketika berusaha untuk meloloskan diri.
Ikan tidak akan berusaha meloloskan diri ketika tidak menjumpai lubang celah pelolosan. Upaya ikan untuk meloloskan diri melalui lubang mata bubu juga
menyebabkan bagian kepala ikan mengalami lukaluka Gambar 30.
Gambar 30 Kepala ikan dalam keadaan terluka. Escape gap merupakan mekanisme yang dapat digunakan untuk
mengurangi hasil tangkapan yang belum layak tangkap. Namun escape gap masih
belum banyak digunakan oleh nelayan sebagai mekanisme untuk meloloskan ukuran ikan yang belum layak tangkap. Untuk itu diperlukan upaya dan sosialisasi
dari segenap stakeholder untuk memasyarakatkan penggunaan escape gap.
6. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan 1. Keragaman spesies yang tertangkap pada bubu escape gap relatif lebih kecil
dibandingkan dengan bubu nonescape gap. Jumlah spesies yang tertangkap pada bubu nonescape gap relatif lebih banyak dibandingkan yang tertangkap
pada bubu escape gap;
2. Hasil uji mannwhitney menunjukkan bahwa jumlah total ikan yang tertangkap pada bubu escape gap dan bubu nonescape gap berbeda nyata P 0,05;
3. Hasil uji mannwhitney menunjukkan bahwa jumlah total kerapu koko Epinephelus quoyanus yang tertangkap pada bubu escape gap dan bubu non
escape gap berbeda nyata P 0,05;
4. Hasil uji mannwhitney menunjukkan bahwa ukuran body girth kerapu koko yang tertangkap pada bubu escape gap dan nonescape gap berbeda nyata P
0,05. Body girth ikan yang tertangkap pada bubu escape gap relatif lebih besar dibandingkan yang tertangkap pada bubu nonescape gap.
6.2 Saran
Untuk menindak lanjuti hasil yang telah diperoleh pada penelitian ini maka perlu dilakukan:
1. Penelitian lanjutan untuk mengetahui selektivitas celah pelolosan escape gap
terhadap hasil tangkapan dominan bubu tambun; 2. Penelitian lanjutan untuk mengetahui bentuk, jumlah, dan ukuran celah
pelolosan escape gap pada bubu tambun yang efektif untuk menangkap ikan yang layak tangkap;
3. Penelitian lanjutan untuk mengetahui length at first maturity panjang tubuh ikan ketika pertama kali memijah pada kerapu koko Epinephelus quoyanus
di Kepulauan Seribu.