Adapun perkembangan larva ikan kerapu dari umur 1 hari D1 sampai umur 31 hari D31 dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1 Perkembangan larva ikan kerapu Hari ke
Tahap Perkembangan Panjang mm
D1 Larva baru menetas transparan, melayang
dan tidak aktif. 1,89 2,11
D3 Timbul bintik hitam di kepala dan
pangkal perut. 2,14 2,44
D78 Timbul calon sirip punggung yang keras
dan panjang. 7,98 8,96
D911 Timbul calon sirip punggung yang keras dan panjang.
15,88 17,24 D1517 Duri memutih, bagian ujung agak
kehitaman. 17,2 18,6
D2326 Sebagian duri mengalami reformasi dan patah, pada bagian ujung tumbuh sirip
awal lunak. 20,31 22,64
D2931 Sebagian larva yang pertumbuhannya capat telah berubah menjadi burayak
juvenil, bentuk dan warnanya telah menyerupai ikan dewasa.
22,40 23,42
Sumber: Tarwiyah, 2001
Larva kerapu yang baru menetas mempunyai cadangan makanan berupa kuning telur. Kuning telur tersebut akan habis pada hari ke 3 D3. Masa kritis
dijumpai pada waktu larva berumur 8 hari D8 memasuki umur 9 hari D9, dimana pada saat itu mulai terjadi perubahan bentuk tubuh yang sangat panjang
dan spesifik Tarwiyah, 2001.
d. Benih, memiliki bentuk morfologi tubuh sudah definitif seperti induknya. Benih berbeda dengan induknya dalam ukuran dan tingkah laku reproduksinya.
e. Juvenil, bentuk tubuh seperti induknya tetapi lebih kecil dan organ reproduksinya masih dalam perkembangan sehingga belum berfungsi.
f. Dewasa, organ reproduksi dewasa sudah berfungsi sehingga berpotensi
melakukan aktivitas reproduksi.
2.1.3 Habitat
Ikan kerapu koko merupakan spesies yang berada di bagian barat pasifik, tersebar di selatan Jepang hingga Australia termasuk Taiwan, Cina, Hongkong,
Filipina, Vietnam, Thailand, Indonesia, New Guinea, dan pulaupulau
disekitarnya hingga pesisir utara Australia. Spesies ini tidak ditemukan di perairan sekitar pulau Micronesia, Melanisia, dan Pasifik bagian tengah. Pada umumnya
ikan ini banyak dijumpai di daerah karang dekat pantai dan ditemukan hingga kedalaman 50 m FAO
,
.
Habitat benih ikan kerapu adalah pantai yang banyak ditumbuhi algae jenis reticulata dan Gracilaria sp., setelah dewasa hidup di perairan yang lebih dalam
dengan dasar terdiri dari pasir berlumpur Tarwiyah, 2001. Ikan kerapu mendiami air laut dengan kadar garam 33 35 ppt part per thousand . Suhu
perairan di Indonesia tidak menjadi masalah karena perubahan suhu, baik harian maupun tahunan sangat kecil 27
o
C 32
o
C. Kadar oksigen dari habitat ikan kerapu adalah sebesar ± 4 ppm. Untuk kadar keasaman pH air laut yang menjadi
habitat ikan kerapu adalah 7,6 7,8. Adapun besarnya kecepatan arus air yang ideal adalah sekitar 20 sampai 40 cmdetik Arifin, .
2.1.4 Tingkah laku
Tipe pemangsa yang paling banyak di terumbu karang adalah ikan karnivora, 50 70. Ikan herbivora dan pemakan karang merupakan kelompok
besar kedua yaitu 15, dan didominasi oleh famili Scaridae dan Acanthuridae. Sisanya diklasifikasikan sebagai omnivora dan multivora, yaitu ikan dari famili
Pomacentride, Chaetodontidae, Pomacanthidae, Monachantidae, Ostraciontidae, dan Tetradontidae. Ikan pemakan zooplanton memiliki ukuran tubuh yang kecil,
yaitu ikan dari famili Clupeidae Nybakken, 1992.
Ikan kerapu Epinephelus spp merupakan jenis ikan karnivora yang dikenal pula sebagai ikan predator utama dan cenderung solitaire atau tidak bergerombol
pada suatu ekosistem karang Randall dan Heemsta, 1993.
Morato, Santos, dan Andrade 2000, melakukan percobaan yang bertujuan untuk mengetahui jenis makanan dari ikan famili Serranidae. Komposisi
isi lambung ikan dari 422 ekor ikan yang termasuk famili Serranidae diamati. Ikan dan krustasea adalah makanan yang dominan terdapat di lambung ikan tersebut,
sedangkan gastropoda, bilvalvia, dan salp hanya terdapat sedikit. Menurut Tarwiyah 2001, makanan yang paling disukai oleh kerapu adalah jenis
krustasea rebon, dogol dan krosok, selain itu jenis ikanikan kecil tembang, teri dan belanak.
Berdasarkan periode aktif mencarai makan, ikan karang dikelompokkan menjadi 3 golongan, yaitu aktif mencari makan pada malam hari nokturnal, aktif
mencari makan pada siang hari diurnal, dan aktif mencari makan diantara siang dan malam atau pada waktu remangremang crepuscular. Ikan dari famili
Serranidae kerapu merupakan ikan yang aktif pada waktu remangremang crepuscular Anonim, 2004.
Menurut pengamatan pada percobaan yang dilakukan oleh Tarwiyah 2001, ikan betina dewasa yang telah siap memijah akan berenang mendekati
ikan jantan. Jika waktu memijah sudah tiba ikan kerapu jantan dan betina akan berenang bersamasama di daerah permukaan air. Peristiwa ini umumnya terjadi
pada malam hari. Jumlah telur yang dihasilkan tergantung dari berat tubuh betina, semakin berat maka telur yang dihasilkan semakin banyak.
2.2 Musim Penangkapan