Siklus hidup Deskripsi Kerapu Koko Epinephelus quoyanus .1 Klasifikasi dan morfologi

bintik yang besar. Ikan ini memijah pada ukuran panjang total 24 cm dan ukuran maksimalnya 40 cm Grant, 2000. Kerapu koko yang menjadi target spesies pada penelitian dapat dilihat pada Gambar 1. Sumber: FAO, ­ Gambar 1 Kerapu koko Epinephelus quoyanus.

2.1.2 Siklus hidup

Kerapu termasuk ikan yang hermaprodit protogyni, yaitu pada kehidupan awal belum ditentukan jenis kelaminnya. Sel kelamin betina terbentuk setelah berumur 2 tahun dengan panjang 50 cm dan berat 5 kg. Sel kelamin betina berubah menjadi sel kelamin jantan pada umur 4 tahun dengan panjang tubuh sekitar 70 cm dan berat 11 kg. Pada kenyataannya lebih banyak ditemukan ikan kerapu jantan Tarwiyah, 2001. Menurut Junianto 2003, ikan kerapu memiliki fase hidup induk, telur, larva, benih, dan dewasa. Secara lebih terperinci, fase­fase tersebut dijelaskan di bawah ini: a. Stadia induk, adalah ikan yang memiliki kemampuan untuk bereproduksi. Pada stadia induk memiliki ciri­ciri sebagai berikut: · Alat kelamin induk betina umumnya berupa lubang, dan jantan berupa tonjolan; · Perut induk betina buncit dan terasa lembek bila diraba, jantan ramping; dan · Pada beberapa spesies, induk jantan memiliki ciri dan warna khas, misal dahi lebih menonjol, sirip punggung lebih panjang, warna dan pola warna lebih cemerlang dan menarik, gerakan lebih aktif dan galak. b. Telur, bersifat pelagis. c. Larva, berukuran sangat kecil dan belum memiliki bentuk morfologi yang definitif seperti induknya. Larva belum memiliki organ tubuh yang lengkap, bahkan ada yang masih bersifat sederhana sehingga belum berfungsi maksimal. Morfologi, anatomi, dan fisiologinya masih sederhana dan terus berkembang menuju kesempurnaan. Menurut Tarwiyah 2001, larva yang baru menetas terlihat transparan, melayang­melayang dan gerakannya tidak aktif serta tampak kuning telur dan oil globule­nya. Larva akan berubah bentuk menyerupai kerapu dewasa setelah berumur 31 hari. Perkembangan larva ikan kerapu dapat dilihat pada Gambar 2. Sumber: Tarwiyah, 2001 Gambar 2 Perkembangan bentuk larva ikan kerapu. Larva baru menetas D1 Larva berumur 3 hari D3 Larva umur 15­17 hari Larva umur 29­31 hari Adapun perkembangan larva ikan kerapu dari umur 1 hari D1 sampai umur 31 hari D31 dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Perkembangan larva ikan kerapu Hari ke Tahap Perkembangan Panjang mm D1 Larva baru menetas transparan, melayang dan tidak aktif. 1,89 ­ 2,11 D3 Timbul bintik hitam di kepala dan pangkal perut. 2,14 ­ 2,44 D7­8 Timbul calon sirip punggung yang keras dan panjang. 7,98 ­ 8,96 D9­11 Timbul calon sirip punggung yang keras dan panjang. 15,88 ­ 17,24 D15­17 Duri memutih, bagian ujung agak kehitaman. 17,2 ­ 18,6 D23­26 Sebagian duri mengalami reformasi dan patah, pada bagian ujung tumbuh sirip awal lunak. 20,31 ­ 22,64 D29­31 Sebagian larva yang pertumbuhannya capat telah berubah menjadi burayak juvenil, bentuk dan warnanya telah menyerupai ikan dewasa. 22,40 ­ 23,42 Sumber: Tarwiyah, 2001 Larva kerapu yang baru menetas mempunyai cadangan makanan berupa kuning telur. Kuning telur tersebut akan habis pada hari ke 3 D3. Masa kritis dijumpai pada waktu larva berumur 8 hari D8 memasuki umur 9 hari D9, dimana pada saat itu mulai terjadi perubahan bentuk tubuh yang sangat panjang dan spesifik Tarwiyah, 2001. d. Benih, memiliki bentuk morfologi tubuh sudah definitif seperti induknya. Benih berbeda dengan induknya dalam ukuran dan tingkah laku reproduksinya. e. Juvenil, bentuk tubuh seperti induknya tetapi lebih kecil dan organ reproduksinya masih dalam perkembangan sehingga belum berfungsi. f. Dewasa, organ reproduksi dewasa sudah berfungsi sehingga berpotensi melakukan aktivitas reproduksi.

2.1.3 Habitat