Sterilisasi Alat-alat dan Media Kultur Sterilisasi Eksplan

3.3 Metode Kerja

3.3.1 Sterilisasi

3.3.1.1 Sterilisasi Alat-alat dan Media Kultur

Alat-alat yang digunakan dalam penanaman harus dalam keadaan steril. Alat-alat logam pinset, gunting, scalpel, dll, gelas petridish, tabung kultur, pipet, dll disterilkan dengan autoklaf pada temperatur 121 o C dan tekanan 17,5 psi selama 30 menit. Pada saat proses penanaman alat-alat tanam dicelupkan ke dalam alkohol 96, kemudian bakar di atas api. Proses sterilisasi media kultur dilakukan dengan autoclave pada tekanan 17,5 psi dan suhu 121 o C selama 15 menit. Sterilisasi air steril dapat dilakukan dengan tekanan, suhu dan waktu yang sama dengan sterilisasi alat.

3.3.1.2 Sterilisasi Eksplan

Bahan tanaman eksplan disterilisasi sebelum ditanam. Sterilisasi dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah dilakukan di laboratorium mikropropagasi tanaman biotek dengan memberikan empat perlakuan tambahan yang dilakukan sebelum proses sterilisasi tersebut yaitu sterilisasi I tidak menggunakan betadine dan alkohol, sterilisasi II betadine 2 tetes, sterilisasi III alkohol 70, dan sterilisasi IV alkohol 96 yang diuraikan pada tabel 2. Tabel 2 Pemberian perlakuan sterilisasi pada eksplan binahong Perlakuan Penambahan bahan sterilan Sterilisasi sesuai prosedur di biotek I Kontrol tidak menggunakan betadine dan alkohol Benzalkonium chloride 1,5 selama 15 menit, dikocok perlahan. eksplan dibilas dengan air mengalir selama 30 menit kemudian dimasukkan ke dalam larutan fungisida dan bakterisida selama 1 jam dikocok dengan menggunakan shaker. Tahapan berikutnya sterilisasi dilakukan di dalam laminar air flow cabinet terdiri dari perendaman dan pengocokan eksplan dalam alkohol 70 selama 3 menit, larutan clorok 10 selama 10 menit II Larutan betadine 2 tetes liter Lanjutan tabel 2 Pemberian perlakuan sterilisasi pada eksplan binahong III Alkohol 70 dan larutan clorok 5 selama 5 menit. Setiap proses pergantian larutan, bahan eksplan dibilas dengan menggunakan air steril sebanyak tiga kali. Kemudian keringkan dengan tissu steril dan tanam pada media MS. IV Alkohol 96

3.3.2 Pembuatan Media

Dokumen yang terkait

Respon Tunas Gaharu ( Aquilaria malacensis) secara In Vitro terhadap Pemberian ZPT

3 51 55

Pengaruh Pemberian Kolkhisin Terhadap Morfologi dan Jumlah Kromosom Tanaman Binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis)

0 28 89

Efektivitas Estrak Daun Binahong (Anredera cordifolia (Tenora) Steen ) dalam Menghambat Pertumbuhan Jamur Fusarium

1 16 17

ji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) terhadap Pertumbuhan Bakteri Salmonella typhi secara in vitro;

1 6 17

Uji aktivitas ekstrak Etanol 70% daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) terhadap penurunan kadar asam urat dalam darah tikus putih jantan yang diinduksi dengan Kafeina

1 42 73

Pengaruh Batang Bawah dan Jenis Tunas pada Mikrografting Manggis (Garcinia mangostana) secara In Vitro Effect of Rootstock and Shoot Types on In Vitro Mangosteen (Garcinia mangostana) Micrografting

0 0 7

Pengaruh Jenis dan Konsentrasi Vitamin terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Biji Dendrobium laxiflorum J.J Smith secara In Vitro

0 0 6

Pertumbuhan Tunas Ubi Kayu (Manihot esculenta Crantz.) Genotipe Jame-jame secara In Vitro In Vitro Shoots Growth of Cassava (Manihot esculenta Crantz.) Jame-jame Genotype

0 0 7

PENGARUH AUKSIN DAN SITOKININ TERHADAP PERBANYAKAN MIKRO TANAMAN BINAHONG (Anredera cordifolia (Tenore) Steenis)

0 1 9

Formulasi Emulgel yang Mengandung Ekstrak Etanol Daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) dan Uji Aktivitasnya terhadap Propionibacterium acnes secara In Vitro

0 0 9