Pembentukan tunas lateral dalam jumlah yang banyak menunjukkan bahwa dominasi apikal pada tanaman binahong berkurang. Hal ini disebabkan dengan
pemberian sitokinin eksogen dapat meningkatkan kadar sitokinin dalam tunas lateral yang dorman meningkat dan dapat menyempurnakan hubungan pembulu-
pembulu antara tunas lateral dengan bagian tumbuhan lain, sehingga unsur hara dapat diambil oleh tunas lateral untuk pertumbuhannya.
4.2.2 Pertambahan Tinggi Tanaman
Tinggi tanaman merupakan parameter yang sering diamati dalam pengambilan data secara kuantitatif karena pada kenyataannya ukuran tinggi
paling mudah dilihat. Tinggi tanaman sebagai indikator pertumbuhan dapat dianjurkan pada tanaman berbatang tunggal dengan percabangan lateral terbatas
dengan kondisi cahaya yang optimal Lakitan 1996. Hasil analisis sidik ragam pada selang kepercayaan 95 untuk eksplan
binahong terhadap parameter pertambahan tinggi ditunjukkan pada tabel 4 bahwa perlakuan berbagai jenis sitokinin dengan konsentrasi yang berbeda memberikan
pengaruh yang sangat nyata dengan nilai probability P yaitu 0,0003 lebih kecil dari α 0,05, sehingga perlu diuji lanjut wilayah Duncan untuk mengetahui
perbedaan pengaruh perlakuan Tabel 7.
Tabel 7 Pengaruh pemberian perlakuan terhadap rata-rata pertambahan tinggi tanaman binahong Anredera cordifolia [Ten.] Stenis pada akhir
pengamatan 8 MST Konsentrasi
Jenis Sitokinin AdSO
4
BAP Kinetin
Thidiazuron 0,50 mgl
1,86
c
1,18
c
4,33
a
1,04
c
1,00 mgl 2,15
bc
1,97
c
0.68
c
2,49
bc
1,50 mgl 1,72
c
1,20
c
2,32
bc
0.90
c
2,00 mgl 1,86
c
1,54
c
1,57
c
3,73
ab
Kontrol MS 1,55
c
Keterangan: Nilai yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan pengaruh yang tidak berbeda nyata
untuk minggu yang sama pada uji DMRT 5 .
Tabel 7 menunjukkan bahwa pada kinetin 0,50 mgl menghasilkan pertambahan tinggi terbaik bila dibandingkan dengan perlakuan lain yaitu 4,33
cm, sedangkan pertambahan tinggi terendah dihasilkan pada kinetin 1,00 mgl yaitu 0,68 cm. Hasil tersebut bertolak belakang dengan rata-rata jumlah tunas
yang dihasilkan, karena pada kinetin 0,50 mgl menghasilkan rata-rata jumlah tunas lateral yang rendah yaitu 0,30 tunas. Pada media perlakuan BAP 1,50 mgl
mampu menghasilkan rata-rata jumlah tunas lateral tertinggi, tetapi pertambahan tingginya rendah yaitu 1,20 cm. Thidiazuron 0,50 mgl dengan rata-rata jumlah
tunas tertinggi 2,20 tunas, sedangkan pertambahan tinggi yaitu 1,04 cm. Pertambahan tinggi dalam penelitian ini berkorelasi negatif dengan
pembentukan tunas. Pertambahan tinggi semakin rendah dengan peningkatan jumlah tunas, demikian pula sebaliknya. Hal ini diduga adanya persaingan dalam
memperoleh nutrisi dan ruang tumbuh. Kompetisi semakin meningkat sejalan dengan meningkatnya jumlah tunas. Sitompul dan Guritno 1995 menyatakan,
kompetisi dapat terjadi diantara bagian-bagian tanaman pada tanaman yang sama dan disebut kompetisi intra tanaman intraplant competition. Kompetisi
disebabkan oleh dua faktor, yaitu hadirnya organ baru diantara organ yang lain dan terbatasnya faktor pertumbuhan yang ada, antara lain nutrisi dan ruang
tumbuh.
Gambar 9 Rata-rata pertambahan tinggi tanaman binahong tiap minggu pada berbagai perlakuan.
Rata-rata pertambahan tinggi dapat dilihat pada gambar 9 yang menunjukkan bahwa semua perlakuan mengalami peningkatan setiap minggunya
hingga akhir pengamatan. Tanaman binahong memberikan respon yang berbeda- beda pada pemberian beberapa jenis sitokinin terhadap tinggi tanaman. Pada
gambar 9 menunjukkan bahwa penambahan kinetin 0,50 mgl merupakan media yang paling tepat untuk pertambahan tinggi binahong dalam kultur in vitro.
4.2.3 Jumlah Daun