Jumlah Akar Multiplikasi dan Pertumbuhan Binahong

Beberapa organ tanaman memiliki pola pertumbuhan determinate sedangkan organ-organ yang lain bersifat in-determinate. Pola pertumbuhan determinate dicirikan oleh pertumbuhan organ sampai mencapai ukuran maksimal. Kemudian pertumbuhan terhenti, organ menjadi tua dan akhirnya rontok. Organ tanaman yang mempunyai pola pertumbuhan determinate salah satunya adalah daun Lakitan 1996.

4.2.4 Jumlah Akar

Akar merupakan organ vegetatif utama yang memasok air, mineral dan bahan-bahan yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman Gardner et al 1991. Pembentukan akar terjadi pada daerah pangkal eksplan dan ruas batang tanaman binahong. Akar yang terbentuk pada eksplan berwarna putih dan putih kecoklatan dengan banyak bulu halus disekitarnya Gambar 11. Gambar 12 Akar dan bulu-bulu akar yang terbentuk pada eksplan binahong. Menurut Lakitan 2004 akar membentuk bulu-bulu akar bertujuan untuk memperluas permukaan kontaknya. Bulu akar merupakan penonjolan dari sel-sel epidermis akar. Lapisan sel ini berada pada bagian paling luar dan umumnya berbentuk agak pipih. Bulu-bulu akar ini terbentuk pada daerah dekat dengan ujung akar. Pembentukan akar sudah terlihat pada minggu pertama setelah tanam. Jumlah dan persentase eksplan berakar dapat dilihat pada tabel 9. Tabel 9 Jumlah dan persentase eksplan binahong berakar dalam berbagai media perlakuan pada akhir pengamatan 8 MST Konsentrasi Jumlah eksplan berakar eksplan berakar AdSO 4 BAP Kinetin Thidiazuron 0,50 mgl 10 100 2 20 10 100 3 30 1,00 mgl 10 100 2 20 5 50 3 30 1,50 mgl 9 90 2 20 5 50 5 50 2,00 mgl 10 100 2 20 4 40 7 70 Kontrol MS 10 100 Hasil analisis sidik ragam pada selang kepercayaan 95 terhadap jumlah akar menunjukkan bahwa pengaruh perlakuan beberapa jenis sitokinin dengan berbagai konsentrasi berpengaruh sangat nyata P = ,0001 lebih kecil dari α = 0,05, sehingga perlu dilakukan uji lanjut duncan yang dapat dilihat pada tabel 10. Tabel 10 Pengaruh pemberian perlakuan terhadap rata-rata jumlah akar tanaman binahong Anredera cordifolia [Ten.] Stenis pada akhir pengamatan 8 MST Konsentrasi Jenis sitokinin AdSO 4 BAP Kinetin Thidiazuron 0,50 mgl 7,10 abc 2,90 cdef 7,40 abc 2,00 def 1,00 mgl 8,40 ab 2,00 def 4,20 bcdef 4,50 abcdef 1,50 mgl 5,40 abcde 0.60 f 2,20 def 3,00 cdef 2,00 mgl 6,40 abcd 1,20 ef 2,50 def 7,90 ab Kontrol MS 8,80 a Keterangan : Nilai yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan pengaruh yang tidak berbeda nyata untuk kolom yang sama pada uji DMRT 5 . Gambar 13 Rata-rata jumlah akar binahong tiap minggu pada berbagai perlakuan. Dari tabel 9 dan gambar 12 terlihat bahwa media MS menunjukkan persentase eksplan berakar dan jumlah akar terbanyak dibanding media yang telah diberi perlakuan. Hal ini menunjukkan bahwa untuk pembentukan akar pada eksplan yang telah dikulturkan tanpa pemberian sitokinin lebih baik bila dibandingkan perlakuan lainnya karena sel tanaman dapat tumbuh, berkembang dan beregenerasi dalam media tanpa penambahan sitokinin yang biasanya berperan dalam pembentukan tunas. Pertumbuhan akar pada media kontrol sangat dipengaruhi oleh auksin yang terdapat pada batang eksplan. Selain itu penambahan vitamin B B1 dan thiamin dapat memacu pembentukan akar Salibury and Ross 1992. Dalam kultur jaringan thiamin juga diberikan dalam media. Eksplan yang tumbuh pada media perlakuan, persentase berakar dan jumlah akar mengalami penurunan terutama pada perlakuan penambahan BAP. konsentrasi BAP 0,50 mgl hingga 2,00 mgl memberikan persen berakar dan jumlah akar yang lebih rendah dibanding perlakuan lainnya. Menurut Intania 2005 pemberian BAP cenderung menghambat perakaran. Hal ini terjadi karena pembelahan sel pada meristem-meristem akar terhambat.

4.2.5 Kalus

Dokumen yang terkait

Respon Tunas Gaharu ( Aquilaria malacensis) secara In Vitro terhadap Pemberian ZPT

3 51 55

Pengaruh Pemberian Kolkhisin Terhadap Morfologi dan Jumlah Kromosom Tanaman Binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis)

0 28 89

Efektivitas Estrak Daun Binahong (Anredera cordifolia (Tenora) Steen ) dalam Menghambat Pertumbuhan Jamur Fusarium

1 16 17

ji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) terhadap Pertumbuhan Bakteri Salmonella typhi secara in vitro;

1 6 17

Uji aktivitas ekstrak Etanol 70% daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) terhadap penurunan kadar asam urat dalam darah tikus putih jantan yang diinduksi dengan Kafeina

1 42 73

Pengaruh Batang Bawah dan Jenis Tunas pada Mikrografting Manggis (Garcinia mangostana) secara In Vitro Effect of Rootstock and Shoot Types on In Vitro Mangosteen (Garcinia mangostana) Micrografting

0 0 7

Pengaruh Jenis dan Konsentrasi Vitamin terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Biji Dendrobium laxiflorum J.J Smith secara In Vitro

0 0 6

Pertumbuhan Tunas Ubi Kayu (Manihot esculenta Crantz.) Genotipe Jame-jame secara In Vitro In Vitro Shoots Growth of Cassava (Manihot esculenta Crantz.) Jame-jame Genotype

0 0 7

PENGARUH AUKSIN DAN SITOKININ TERHADAP PERBANYAKAN MIKRO TANAMAN BINAHONG (Anredera cordifolia (Tenore) Steenis)

0 1 9

Formulasi Emulgel yang Mengandung Ekstrak Etanol Daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) dan Uji Aktivitasnya terhadap Propionibacterium acnes secara In Vitro

0 0 9