Penentuan Perlakuan Pregelatinisasi Grit Jagung Pengeringan grit jagung yang sudah mengalami pregelatinisasi

26

4. Penentuan Perlakuan Pregelatinisasi Grit Jagung

Tujuan dari tahapan ini yaitu pregelatinisasi terhadap grit jagung Pregelatinisasi grit jagung bertujuan untuk membuat grit jagung campur beras apabila ditanak atau dimasak menggunakan rice cooker akan menghasilkan grit jagung dan beras yang matang secara bersamaan mendapatkan karakteristik nasi jagung yang matang sempurna. Perlakuan pregelatinisasi grit jagung ini dilakukan sebelum dicampur beras. Perlakuan pregelatinisasi yang dilakukan adalah perendaman grit jagung dalam suhu 100 °C dengan cara menyeduh grit jagung dengan air mendidih 100 °C dan didiamkan selama 10 menit, 20 menit, 30 menit, dan 40 menit. Air panas yang digunakan suhunya tidak dipertahankan konstan 100 C selama perendaman. Pregelatinisasi lainnya yaitu pengukusan selama 10 menit, 20 menit, 30 menit, 40 menit, 50 menit, 60 menit, dan 70 menit. Analisis yang dilakukan pada pregelatinisasi grit yaitu analisis tingkat penyerapan air pada grit sebelum dan setelah pregelatinisasi. Untuk mengamati tingkat kematangan grit jagung, grit jagung yang mengalami pregelatinisasi dicampur beras perbandingan 1:1 kemudian ditanak dengan rice cooker. Pada hasil pemasakan dari grit yang telah mengalami pregelatinisasi dan beras tersebut dilakukan pengamatan tingkat pengembangan volume nasi serta tingkat kematangan grit jagung secara fisik yaitu ada atau tidaknya serbuk putih pada bagian tengah grit jagung serta tingkat gelatinisasi dapat dilihat dari tingkat birefringence granula pati nasi jagung yang dapat diamati dengan menggunakan mikroskop polarisasi yang dilengkapi dengan kamera. Diagram alir dari tahapan inidapat terlihat pada Gambar 6. 27 Gambar 6. Diagram alir proses pregelatinisasi grit jagung

5. Pengeringan grit jagung yang sudah mengalami pregelatinisasi

Tahap ini bertujuan memperoleh waktu pengeringan dari grit jagung yang telah mengalami pregelatinisasi. Pada penentuan lama pengeringan grit ini digunakan grit yang telah mengalami proses pregelatinisasi optimal. Tahapan pengeringan ini bertujuan untuk diperoleh waktu pengeringan grit jagung sehingga dapat dicampur beras. Pengeringan dilakukan dengan sinar matahari dan oven pengering kabinet bersuhu 70°C hingga mencapai kadar air 14. Selama pengeringan dilakukan pengecekan setiap 20 menit selama 3 jam sehingga diperoleh kurva pengeringan untuk mencari waktu pengeringan optimal untuk mendapatkan kadar air 14. 6. Penentuan Jumlah Air Tanak dan Karakterisasi produk Campuran Grit Jagung-beras siap tanak. Tahapan ini terbagi dalam dua bagian yaitu penentuan jumlah air tanak dan karakterisasi produk campuran grit jagung-beras siap tanak. Bagian pertama ialah penentuan jumlah air tanak dari produk campuran grit jagung-beras siap tanak dengan berat 50 gram, 100 gram, 200 gram, dan 400 gram. Pengamatan yang dilakukan yaitu analisis tingkat kematangan berdasarkan pengamatan fisik dan sifat birefringence granula pati. Pada pengamatan ini maka diperoleh jumlah air tanak yang sesuai dari masing-masing berat produk campuran grit jagung- beras. Dicampur beras dengan perbandingan 1 :1 ditanak dengan penambahan air tanak optimal Direndam dalam air panas suhu awal 100 o C selama 10 menit, 20 menit, 30 menit, 40 menit Grit jagung Dipilih perlakuan awal yang optimal Dikukus 98 o C selama 10 menit, 20 menit, 30 menit, 40 menit, 50 menit, 60 menit, 70 menit Analisis tingkat kematangan 28 Jumlah air tanak yang ditambahkan pada berbagai berat sampel terlihat pada Tabel 3 Tabel 3 . Jumlah air tanak grit jagung campur beras. Berat produk campuran grit jagung-beras gr Jumlah Air Tanak ml 50 50, 100, 150, 200, 250 100 100, 150, 200, 250, 300, 350 200 200, 250, 300, 350, 400, 450, 500 400 400, 450, 500, 550, 600, 650, 700, 750, 800 Bagian kedua yaitu karakterisasi komposisi kimia dari produk campuran grit jagung-beras bertujuan memperoleh komposisi nilai gizi nutrition fact dari produk campuran grit jagung-beras. Analisis ini meliputi kadar air, kadar abu, kadar protein, kadar lemak, kadar karbohidrat, kadar serat pangan, dan nilai kalori makanan.

C. METODE ANALISIS