37
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pembuatan Grit jagung
Grit jagung adalah jagung giling dengan ukuran partikel yang lebih kecil dibandingkan dengan biji jagung utuh. Ukuran partikel grit jagung hampir
menyerupai ukuran partikel beras padi. Grit jagung dibuat melalui tahap penggilingan, penyosohan, dan pengayakan.
Penggilingan grit jagung dari jagung pipil dilakukan dengan menggunakan pin disc mill. Metode penggilingan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode penggilingan kering dry milling dengan menggunakan biji jagung kering tanpa proses perendaman. Metode ini dipilih
karena hasil akhir penelitian berupa grit jagung diharapkan memiliki ukuran partikel yang relatif sama dengan ukuran partikel beras serta menghasilkan
rendemen yang tinggi. Metode penggilingan basah wet milling akan menghasilkan fraksi tepung yang lebih tinggi sementara fraksi grits jagung
rendemen yang dihasilkan menjadi rendah Suba Indah, 2003. Jagung pipil dimasukkan ke dalam pin disc mill sehingga menghasilkan
grits jagung. Proses penggilingan ini dilakukan sebanyak tiga kali tiga batch. Masing-masing batch menggunakan 20 kilogram jagung pipil. Penggilingan
bertujuan mereduksi ukuran partikel serta menghilangkan perikarp, germ, dan tip cap. Selain itu, penggilingan juga bertujuan menghilangkan lapisan terluar
biji bran layer. Lapisan yang keras dan lambat berhidrasi ini dapat menurunkan laju penetrasi air ke dalam endosperm sehingga membutuhkan
waktu perendaman dan perebusan yang lebih lama Carlson et al., 1980. Grits jagung hasil penggilingan kemudian disosoh dengan menggunakan
alat penyosoh beras polisher untuk menghilangkan kulit ari yang masih menempel. Menurut Roberts 1979 proses penggilingan dapat menghilangkan
8 lapisan terluar biji, sedangkan penyosohan dapat menghilangkan 2 lapisan terluar biji.
Grits jagung yang telah mengalami penyosohan selanjutnya diayak dengan menggunakan pengayak bertingkat secara manual. Variasi ukuran
ayakan yang digunakan adalah 4 mm, 3.35 mm, 2.36 mm, dan 1.18 mm.
38 Proses pengayakan ini menghasilkan grit jagung dengan lima ukuran yang
berbeda. Fraksi grit jagung A 4 mm adalah fraksi yang tidak lolos ayakan 4 mm, sedangkan fraksi grits jagung B 3.35-4 mm adalah fraksi yang lolos
ayakan 4 mm dan tidak lolos ayakan 3.35 mm. Fraksi grit jagung C 2.36-3.35 mm adalah fraksi yang lolos ayakan 3.35 mm dan tidak lolos ayakan 2.36
mm. Fraksi grit jagung D 1.18-2.36 mm adalah fraksi yang lolos ayakan 2.36 mm dan tidak lolos ayakan 1.18 mm. Fraksi grit jagung E 1.18 mm adalah
fraksi yang lolos ayakan 1.18 mm. Fraksi grit jagung E tidak disertakan dalam penelitian ini karena ukurannya sangat kecil menyerupai tepung dan jauh
berbeda dengan ukuran beras padi. Persentase rendemen dan distribusi ukuran grit jagung dapat dilihat pada Tabel 4 dan 5.
Tabel 4
. Persentase rendemen dan distribusi ukuran grit jagung Grit
Jagung Rendemen
Distribusi Ukuran terhadap rendemen
A B
C D
E Batch 1
50.35 3.08 12.99 47.19 35.64 1.10
Batch 2 53.89
5.31 17.52 47.98 28.62 0.58 Batch 3
52.05 2.75
9.39 46.94 40.18 0.73 Rata-rata
52.10 3.71 13.30 47.37 34.84 0.80
Tabel 5 . Distribusi ukuran grit jagung
Grit Jagung
Rendemen Distribusi Ukuran
terhadap jagung pipil A
B C
D E
Batch 1 50.35
1.55 6.54 23.76 17.95 0.55
Batch 2 53.89
2.86 9.44 25.85 15.42 0.31
Batch 3 52.05
1.44 4.89 24.44 20.92 0.38
Rata-rata 52.10
1.95 6.96 24.68 18.10 0.41
Keterangan: A = ukuran 4 mm
D = ukuran 1.18-2.36 mm B = ukuran 3.35-4 mm
E = ukuran 1.18 mm C = ukuran 2.36-3.35 mm
Proses pembuatan grit jagung menghasilkan rendemen rata-rata sebesar 52.10 dengan fraksi grit jagung terbanyak adalah ukuran C3.35-2.36mm.
Rendahnya nilai rendemen diduga disebabkan oleh alat penggiling dan penyosoh yang digunakan tidak diperuntukan secara khusus untuk komoditi
39 jagung sehingga banyak grit yang tertinggal dalam alat. Akan tetapi, hasil ini
masih memiliki nilai yang lebih besar dibandingkan hasil penelitian Hartono 2004 yang menyatakan bahwa rendemen pembuatan grit jagung yaitu sekitar
24-30. Hal ini mungkin disebabkan oleh perbedaan varietas jagung dan alat yang digunakan.
Densitas kamba menentukan volume ruang kosong yang dibutuhkan oleh suatu produk. Bahan dengan bentuk dan berat yang sama namun
memiliki densitas kamba yang berbeda akan membutuhkan volume ruang yang berbeda pula. Densitas kamba merupakan salah satu sifat fisik pangan
yang memegang peranan penting dalam pengemasan, penyimpanan, dan pengangkutan. Hal ini akan mempengaruhi pemilihan luas area dan jenis
teknologi penyimpanan Robertson, 1998. Nilai densitas kamba menunjukkan void space yaitu jumlah rongga
kosong diantara partikel bahan. Semakin besar densitas kamba suatu benda, semakin sedikit jumlah void space-nya Hui et al., 2007. Densitas kamba
dinyatakan dengan perbandingan antara berat bahan dan volume bahan, umumnya dalam satuan gramml atau kgliter. Densitas kamba bergantung
pada derajat ruang interpartikular atau porositas dari volume kamba. Hasil pengukuran nilai rata-rata densitas kamba grit jagung disajikan pada Tabel 6.
Tabel 6. Densitas kamba grit jagung
No. Grit Jagung
Densitas Kamba kgliter 1.
A
a
0.736 2.
B
ab
0.766 3.
C
bc
0.802 4.
D
c
0.831
huruf yang sama pada kolom berarti tidak berbeda nyata
Keterangan: A = ukuran 4 mm
C = ukuran 2.36-3.35 mm B = ukuran 3.35-4 mm
D = ukuran 1.18-2.36 mm Hasil analisis sidik ragam pada keempat ukuran grit jagung
menunjukkan bahwa ukuran grit jagung memiliki pengaruh nyata terhadap nilai densitas kamba. Hasil pengujian statistik densitas kamba ini dapat dilihat
pada Lampiran 4. Pada uji lanjut duncan diperoleh bahwa grit jagung A sama dengan grit B dan berbeda dengan grit jagung C dan D. Grit jagung B sama
40 dengan grit C dan berbeda dengan grit D. Serta grit jagung C sama dengan grit
jagung D. Dari Tabel 6 terlihat bahwa grit jagung A memiliki nilai rata-rata
densitas kamba terendah. Hal ini berkaitan dengan efek void space bahan. Semakin besar ukuran partikel suatu bahan, semakin banyak jumlah void
space yang dimilikinya. Menurut Hui et al. 2007, bahan yang memiliki jumlah void space besar akan memiliki nilai densitas kamba yang kecil.
B. Penentuan Ukuran Grit yang Cocok dicampur Nasi