30 tidak dipertahankan konstan 100 C. Setelah direndam sesuai dengan
variabel waktu yang ditetapkan, jumlah sisa air perendam diukur kembali. Akan tetapi pada perlakuan pengukusan grit setelah dikukus
pada variabel waktu 10 menit, 20 menit, 30 menit, 40 menit, 50 menit, 60 menit, dan 70 menit. Grit sebanyak 25 gram kemudian dikukus, setelah
itu timbang kembali berat grit.
= jumlah air awal ml – jumlah air akhir ml
= Berat akhir gr – Berat awal gr
= jumlah air yang diserap ml x 100 jumlah air awal ml
= jumlah air yang diserap gr x 100 Berat awal gr
Rumus pada perlakuan pengukusan
5. Tingkat Pengembangan Hubeis, 1985
Pengembangan grit jagung ditentukan dengan mengukur selisih ketinggian grit jagung campur beras awal di dalam rice cooker
sebelum ditanak dengan ketinggian akhir beras setelah matang dengan menggunakan penggaris. Penentuan tingkat pengembangan didasarkan
pada perbandingan pengembangan grit jagung campur beras dengan ketinggian awal grit jagung campur sebelum ditanak.
Analisis tingkat pengembangan dilakukan pada grit jagung campur beras kontrol tanpa perlakuan awal dan grit jagung campur beras yang
telah diberi perlakuan pregelatinisasi. Grit jagung campur beras tersebut kemudian ditanak menggunakan rice cooker dengan perbandingan beras
jagung dan air tanak sesuai. Sejumlah sampel grit jagung yang terpilih diberi perlakuan awal
sesuai dengan perlakuan pregelatinisasi yaitu perendaman air panas ±100 ºC selama 10 menit, 20 menit, 30 menit, dan 40 menit. Serta
pengukusan selama 10menit, 20 menit, 30 menit, 40 menit, 50 menit, 60 menit, dan 70 menit. Setelah direndam sesuai dengan variabel waktu
Jumlah Air yang Diserap ml
Tingkat Penyerapan Air Tingkat Penyerapan Air
Jumlah Air yang Diserap gr
31 yang ditetapkan, grit jagung campur beras ditanak menggunakan rice
cooker dengan perbandingan beras jagung dan air tanak sesuai. Grit jagung C campur beras ditanak dengan perbandingan grit jagung campur
beras dan air tanak sebesar 1:5. Sebelum rice cooker dinyalakan, tinggi awal grit jagung di dalam rice cooker diukur kemudian setelah proses
penanakan selesai tinggi akhir nasi campuran grit jagung-beras yang telah matang diukur kembali.
Pengembangan cm = ketinggian akhir cm – ketinggian awal cm
Tingkat Pengembangan = pengembangan cm x 100
ketinggian awal cm 6. Tingkat Kematangan
Penentuan tingkat kematangan grit jagung secara organoleptik didasarkan pada parameter ada tidaknya serbuk tepung jagung berupa
bintik putih pada bagian tengah nasi jagung yang telah matang. Jika nasi jagung yang telah matang dibelah dan pada bagian tengahnya ditemukan
serbuk tepung bintik putih maka nasi tersebut dinyatakan belum matang.
7. Tingkat Gelatinisasi