5. Pengujian dan Karakteristik Sifat Fisik
Pengujian yang dilakukan diantaranya adalah : 5.1
Kadar air SNI 08-7070-2005 Cawan porselin dikeringkan di dalam oven bersuhu 105 °C
selama 2 jam kemudian dikeringkan di dalam desikator selama 30 menit dan ditimbang. Kemudian serpih bahan contoh diambil 2-3
gram, dikeringkan dalam oven bersuhu 105 °C selama 2 jam, ditimbang, didinginkan di dalam desikator selama 15 menit,
dipanaskan kembali dalam oven bersuhu 105 °C selama 15 menit, didinginkan di dalam desikator selama 15 menit, dan ditimbang
kembali sampai beratnya tetap. KA = A
– B x 100 B
Keterangan: A
= berat awal bahan contoh g B
= berat akhir bahan contoh g KA
= kadar air 5.2
Rendemen Pulp selulosa mikrobial Pulp hasil proses yang telah diturunkan kadar airnya ditimbang
dalam A gram dan kemudian diambil sebanyak B gram dan dimasukan dalam oven suhu 105 ºC sehingga diperoleh berat konstan
C gram. Jika D gram merupakan berat sepih kering oven maka rendemen hasil proses adalah sebagai berikut :
Rendemen = A
B x C
D x 100
5.3 Gramatur SNI 14-0439-1989
Gramatur adalah nilai yang menunjukkan bobot kertas per satuan luas kertas gm
2
. Sebelum menimbang bobot kertas, terlebih disiapkan kertas dengan ukuran 10cm x 10cm. Pengambilan contoh
dan penimbangan dilakukan pada kondisi standar. Setelah ditimbang menggunakan neraca analitik, dihitung gramaturnya dengan
persamaan sebagai berikut:
Gramatur g
m
2
= Bobot contoh g
100 cm
2
× 10.000 cm
2
1 m
2
5.4 Ketahanan tarik SNI 14-4737-1998
Ketahanan tarik adalah daya tahan maksimum lembaran pulp, kertas, atau karton terhadap gaya tarik yang bekerja pada kedua ujung
jalur tersebut sampai putus, diukur pada kondisi standar. Contoh uji lembar kertas yang berukuran panjang 200 mm dan lebar 15 mm
dengan tepi sejajar masing-masing untuk arah silang mesin dan searah mesin dijepit pada kedua ujungnya dengan jarak 100 mm pada
tensile tester yang dimulai dari ujung atas dan terpasang merata dan tidak melintir. Pengunci batang penjepit dilepaskan sehingga lembaran
kertas terrenggang bebas. Motor dijalankan untuk mengayunkan bandul hingga berhenti bersama putusnya lembaran contoh uji.
Ketahanan tarik dapat langsung dibaca pada alat dan dinyatakan dalam kgf atau kNm 1 kgf per 15 mm = 0,6538 kNm. Indeks tarik dapat
dihitung dengan rumus: Ketahanan tarik kPa
= T x 0,6538 Indeks tarik
= Ketahanan tarik Gramatur
Keterangan : T = skala terbaca kgf
0,6538 = faktor konversi
Gambar 7. Tensile tester
5.5 Ketahanan sobek SNI 14-0436-1989
Ketahanan sobek adalah gaya yang diperlukan untuk menyobek selembar kertas yang dinyatakan dalam gram gaya gf atau mili
Newton mN dan diukur dalam kondisi standar. Contoh uji yang panjangnya 76 ± 2 mm dan lebarnya 63 ± 0,15 mm dipasang diantara
kedua penjepit tearing tester pada kondisi vertikal searah dengan lebar contoh uji. Penyobekan awal dilakukan dengan menggunakan pisau
yang tersedia pada alat tersebut selebar 20 mm sehingga contoh uji yang belum tersobek 43 mm. Penahan bandul ditekan sehingga bandul
mengayun bebas serta menyobek contoh uji. Bandul berhenti setelah contoh uji putus dan nilai ketahanan sobek dapat dibaca pada skala
penguji. Indeks sobek dapat dihitung dengan rumus: Ketahanan sobek mN
= S x 9,087 Indeks sobek
= Ketahanan sobek Gramatur
Keterangan : S = skala terbaca gf
9,087 = faktor konversi
Gambar 8. Elemendrof tearing tester 5.6
Daya serap air SNI 14 – 0499 – 1989 Daya serap kertas terhadap air merupakan salah satu sifat bahan
kertas yang menunjukan kemampuan kertas untuk menyerap air. Pengukuran daya serap air dilakukan dengan menggunakan alat COBB
tester. Pengujian ini dilakukan dengan menyiapkan kertas dalam ukuran 12 cm x 12 cm dan ditimbang. Selipkan kertas uji diantara plat