Purifikasi Biomassa Selulosa Mikrobial Krystynowicz dan Bielecki, Pembuatan Pulp Selulosa Mikrobial Casey, 1980 Pembentukan Lembaran Modifikasi Casey, 1980 Pengujian dan Karakteristik Sifat Fisik

2. Purifikasi Biomassa Selulosa Mikrobial Krystynowicz dan Bielecki,

2005 Purifikasi selulosa mikrobial diawali dengan karakterisasi bahan baku yang ditinjau dari kadar air yang terdapat dalam bahan baku. Proses purifikasi dilakukan dengan pemasakan selulosa mikrobial menggunakan NaOH 1 bv pada 60 o C selama 20 menit.

3. Pembuatan Pulp Selulosa Mikrobial Casey, 1980

Pembuatan pulp selulosa mikrobial, pada dasarnya merupakan proses penguraian serat. Penguraian serat ini dilakukan dengan menggunakan Niagara beater selama 5 menit tanpa beban. Setelah serat diurai, kemudian disaring dengan menggunakan kain. Tahap terakhir dalam proses pembuatan pulp adalah penghitungan kadar air pulp dan penentuan rendemen serat yang diperoleh. Gambar 4. Proses penguraian serat a dan Pulp selulosa mikrobial b

4. Pembentukan Lembaran Modifikasi Casey, 1980

Pembentukan lembaran dilakukan dengan menimbang pulp, kemudian dilakukan penguraian serat dan pencampuran bahan aditif sesuai perlakuan. Setelah itu, suspensi serat yang ada dicetak dan di kering udarakan. Proses pembentukan lembaran kertas menggunakan asumsi berikut : b a Tabel 2. Asumsi perhitungan lembaran Ukuran Alat Cetak 30 cm x 21 cm Luas Lembaran Kertas 630 cm² Target Gramatur 60 gramm² Kebutuhan BKO berat kering ovenlembar Gramatur x Luas lembaran 3,78 gram kering oven Kebutuhan BKO berat kering oven15 lembar Jumlah lembaran x BKOlembar 56,7 gram kering oven Konsistensi serat pada Niagara Beater 1 Persentase Alum tawas atau retention aid 2 BKO serat Persentase Tapioka 0 dan 2,5 BKO serat Persentase Kaolin 0 dan 5 BKO serat Gambar 5. Wadah pengaduk kiri dan suspensi serat kanan Gambar 6. Cetakan kertas nata

5. Pengujian dan Karakteristik Sifat Fisik

Pengujian yang dilakukan diantaranya adalah : 5.1 Kadar air SNI 08-7070-2005 Cawan porselin dikeringkan di dalam oven bersuhu 105 °C selama 2 jam kemudian dikeringkan di dalam desikator selama 30 menit dan ditimbang. Kemudian serpih bahan contoh diambil 2-3 gram, dikeringkan dalam oven bersuhu 105 °C selama 2 jam, ditimbang, didinginkan di dalam desikator selama 15 menit, dipanaskan kembali dalam oven bersuhu 105 °C selama 15 menit, didinginkan di dalam desikator selama 15 menit, dan ditimbang kembali sampai beratnya tetap. KA = A – B x 100 B Keterangan: A = berat awal bahan contoh g B = berat akhir bahan contoh g KA = kadar air 5.2 Rendemen Pulp selulosa mikrobial Pulp hasil proses yang telah diturunkan kadar airnya ditimbang dalam A gram dan kemudian diambil sebanyak B gram dan dimasukan dalam oven suhu 105 ºC sehingga diperoleh berat konstan C gram. Jika D gram merupakan berat sepih kering oven maka rendemen hasil proses adalah sebagai berikut : Rendemen = A B x C D x 100 5.3 Gramatur SNI 14-0439-1989 Gramatur adalah nilai yang menunjukkan bobot kertas per satuan luas kertas gm 2 . Sebelum menimbang bobot kertas, terlebih disiapkan kertas dengan ukuran 10cm x 10cm. Pengambilan contoh dan penimbangan dilakukan pada kondisi standar. Setelah ditimbang menggunakan neraca analitik, dihitung gramaturnya dengan persamaan sebagai berikut: Gramatur g m 2 = Bobot contoh g 100 cm 2 × 10.000 cm 2 1 m 2 5.4 Ketahanan tarik SNI 14-4737-1998 Ketahanan tarik adalah daya tahan maksimum lembaran pulp, kertas, atau karton terhadap gaya tarik yang bekerja pada kedua ujung jalur tersebut sampai putus, diukur pada kondisi standar. Contoh uji lembar kertas yang berukuran panjang 200 mm dan lebar 15 mm dengan tepi sejajar masing-masing untuk arah silang mesin dan searah mesin dijepit pada kedua ujungnya dengan jarak 100 mm pada tensile tester yang dimulai dari ujung atas dan terpasang merata dan tidak melintir. Pengunci batang penjepit dilepaskan sehingga lembaran kertas terrenggang bebas. Motor dijalankan untuk mengayunkan bandul hingga berhenti bersama putusnya lembaran contoh uji. Ketahanan tarik dapat langsung dibaca pada alat dan dinyatakan dalam kgf atau kNm 1 kgf per 15 mm = 0,6538 kNm. Indeks tarik dapat dihitung dengan rumus: Ketahanan tarik kPa = T x 0,6538 Indeks tarik = Ketahanan tarik Gramatur Keterangan : T = skala terbaca kgf 0,6538 = faktor konversi Gambar 7. Tensile tester 5.5 Ketahanan sobek SNI 14-0436-1989 Ketahanan sobek adalah gaya yang diperlukan untuk menyobek selembar kertas yang dinyatakan dalam gram gaya gf atau mili Newton mN dan diukur dalam kondisi standar. Contoh uji yang panjangnya 76 ± 2 mm dan lebarnya 63 ± 0,15 mm dipasang diantara kedua penjepit tearing tester pada kondisi vertikal searah dengan lebar contoh uji. Penyobekan awal dilakukan dengan menggunakan pisau yang tersedia pada alat tersebut selebar 20 mm sehingga contoh uji yang belum tersobek 43 mm. Penahan bandul ditekan sehingga bandul mengayun bebas serta menyobek contoh uji. Bandul berhenti setelah contoh uji putus dan nilai ketahanan sobek dapat dibaca pada skala penguji. Indeks sobek dapat dihitung dengan rumus: Ketahanan sobek mN = S x 9,087 Indeks sobek = Ketahanan sobek Gramatur Keterangan : S = skala terbaca gf 9,087 = faktor konversi Gambar 8. Elemendrof tearing tester 5.6 Daya serap air SNI 14 – 0499 – 1989 Daya serap kertas terhadap air merupakan salah satu sifat bahan kertas yang menunjukan kemampuan kertas untuk menyerap air. Pengukuran daya serap air dilakukan dengan menggunakan alat COBB tester. Pengujian ini dilakukan dengan menyiapkan kertas dalam ukuran 12 cm x 12 cm dan ditimbang. Selipkan kertas uji diantara plat dan tabung, kemudian baut penahan dipasang dengan rapat sehingga tidak bocor. Masukan 100 ml air kedalam alat COBB tester dan diamkan selama 1 menit. Selanjutnya keluarkan air dari alat dan ambil lembar contoh dari alat. Keringkan atau serap air dipermukaan kertas dengan menggunakan kertas saring. Timbang kembali contoh uji. Lakukan dengan dua kali ulangan untuk masing – masing sisi kertas. Daya serap kertas terhadap air ditentukan dengan rumus sebagai berikut : Cobb x = a – b x F c Keterangan: a = massa lembar contoh uji sesudah dibasahi g; b = massa lembar contoh uji sebelum dibasahi g; c = luas daerah uji cm 2 F = faktor konversi terhadap satuan luas daerah uji; Cobb x = daya serap air yang terjadi gm 2 . Gambar 9. COBB tester

6. Analisis Konversi Biomassa