Tapioka Kaolin Teknologi dan Zat Aditif Pembuatan Kertas

dan kimia, 3 Kimia ; Bahan baku setelah ukurannya dikurangi, dimasak dalam suatu tempat reaktor yang bertekanan dan dicampur dengan bahan kimia. Hasil pemasakan tersebut adalah pulp yang tidak putih unbleached pulp dan untuk menghasilkan kertas tertentu dibutuhkan proses pemutihan pulp. Setelah proses pemutihan akan diperoleh pulp yang disebut bleached chemical pulp pulp putih. Proses-proses tersebut bergantung pada banyak faktor, antara lain temperatur reaksi, waktu reaksi, konsentrasi katalis, konsentrasi pelarut, dan perbandingan cairan pemasak terhadap bahan baku. Perbaikan sifat kertas dilakukan dengan jalan penambahan aditif. Adapun zat aditif yang ditambahkan berfungsi sebagai bahan pengisi filler, bahan penguat strength additives, sizing agent, pewarna, bahan penolong proses processing aids, pencerah optical brightener, dan sebagainya. Penambahan zat aditif digunakan untuk memperbaiki sifat-sifat kertas. Zat aditif diklasifikasikan menjadi zat aditif pemberi efek kualitas kertas dan zat aditif pembantu proses. Zat aditif pemberi efek kualitas kertas, secara umum memberikan pengaruh pada kualitas kertas. Beberapa zat aditif berpengaruh langsung pada sifat-sifat kertas. Zat-zat aditif tersebut diantaranya adalah :

1. Tapioka

Tapioka merupakan salah satu bahan yang dapat berfungsi sebagai sizer yang digunakan dalam proses pembuatan kertas. Tapioka ditambahkan sebelum pembentukan lembaran kertas. Tujuan utama dalam penggunaan tapioka adalah untuk meningkatkan ketahanan fisik kertas. Menurut Casey 1980, tapioka digunakan untuk memperbaiki ikatan antar serat sehingga dapat meningkatkan ketahanan tarik kertas, kemampuan cetak tetapi tidak meningkatkan ketahanan kertas dari air. Kerugian yang ditimbulkan dengan pemakaian tapioka adalah menurunnya opasitas cetak karena tapioka mengisi rongga-rongga antar serat sehingga mengurangi luas pantul cahaya, menurunkan derajat putih kertas karena tapioka yang tergelatinisasi lebih bersifat transparan, dan kertas cenderung diserang oleh bakteri pengurai. Pemakaian tapioka dalam pembuatan kertas berkisar antara 1,0-5,0 dari berat pulp kering oven, tergantung pada jenis dan persentase bahan penolong lainnya yang diberikan serta jenis pulp dan kertas yang dihasilkan. Pemakaian ekonomis tapioka berkisar antara 2,0 sampai 3,0 Casey, 1980.

2. Kaolin

Kaolin adalah mineral alam yang terdiri dari SiO 2 , Al 2 O 3 , Fe 2 O 3 , TiO 2 , dan H 2 O yang berwarna putih dan mempunyai sifat yang licin, halus, dan liat. Penambahan kaolin dimaksudkan untuk meningkatkan opasitas cetak karena kaolin menambah luas pantul cahaya meningkatkan derajat putih, memperbaiki kehalusan kertas terutama kertas yang berasal dari serat yang kasar serta memperbaiki sifat cetak karena molekul-molekul kaolin mengisi ruang antar serat. Kerugian dari penambahan kaolin akan menurunkan kekuatan kertas karena kaolin dapat menurunkan ikatan antar serat Casey, 1980. Menurut Casey 1980, pemakaian kaolin pada kertas bervariasi antara 0,0-40,0 dari berat pulp kering oven, tergantung persentase bahan penolong lainnya, jenis pulp, dan kertas yang akan dihasilkan. Sedangkan pemakaian optimal antara 4,0-15,0. Pemakaian berlebihan dapat mengurangi efektifitas sizer dan cenderung menimbulkan debu-debu halus pada kertas sehingga mengganggu proses pencetakan lembaran kertas.

3. Alum