dan tabung, kemudian baut penahan dipasang dengan rapat sehingga tidak bocor. Masukan 100 ml air kedalam alat COBB tester dan
diamkan selama 1 menit. Selanjutnya keluarkan air dari alat dan ambil lembar contoh dari alat. Keringkan atau serap air dipermukaan kertas
dengan menggunakan kertas saring. Timbang kembali contoh uji. Lakukan dengan dua kali ulangan untuk masing
– masing sisi kertas. Daya serap kertas terhadap air ditentukan dengan rumus sebagai
berikut : Cobb
x
= a – b x F
c Keterangan:
a = massa lembar contoh uji sesudah dibasahi g; b = massa lembar contoh uji sebelum dibasahi g;
c = luas daerah uji cm
2
F = faktor konversi terhadap satuan luas daerah uji; Cobb
x
= daya serap air yang terjadi gm
2
.
Gambar 9. COBB tester
6. Analisis Konversi Biomassa
Analisis konversi biomassa yang dilakukan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar peranan penggunaan selulosa
mikrobial sebagai bahan baku pembuatan kertas dalam penghematan hutan atau kelestarian hutan. Peranan ini dihubungkan dengan penyerapan CO
2
dari penghematan hutan yang diperoleh. Analisis ini diawali dengan menghitung jumlah serat selulosa mikrobial per ha. Presentase serat yang
diperoleh berdasarkan rendemen hasil penelitian ini. Kemudian dihitung banyaknya pulp yang dapat dihasilkan. Setelah itu dibandingkan pulp dari
kayu yang umum digunakan dalam industri pulp yang ada di Indonesia yaitu pulp kayu Acacia mangium.
Jumlah kayu Acacia mangium yang dibutuhkan dapat dihitung dengan membagi jumlah pulp kayu dengan rendemen pulp kayu. Setelah
jumlah kayu diketahui maka dapat diketahui luasan Acacia mangium yang dapat dihemat per tahun dengan terlebih dahulu mengetahui riap dan berat
jenis kayu. Setelah dilakukan analisis biomassa maka dilanjutkan dengan analisis penyerapan CO
2
. Analisis ini dilakukan dengan menghitung jumlah CO
2
dari perkiraan luas hutan yang dapat dihemat. Prosedur analisa dapat dilihat pada lampiran 7.
7. Rancangan Percobaan
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap Tunggal satu faktor. Faktor tersebut adalah penambahan zat aditif
dengan 4 taraf. Adapun tarafnya adalah sebagai berikut : Tabel 3. Taraf dan kode perlakuan Mattjik, 2006
Kaolin Ulangan
Tapioka T 0
T2,5 U1
NA1 TA1
U2 NA2
TA2 5
U1 KA1
TKA1 U2
KA2 TKA2
Keterangan : NA tanpa aditif, KA aditif kaolin 5 , TA aditif tapioka 2,5 dan TKA aditif kaolin 5 dan tapioka
2,5
Adapun rancangan percobaannya adalah : Yijk
= µ + Ai + Bj + ABij +εij Keterangan ;
µ = Nilai rata
– rata sebenarnya Ai
= Pengaruh Faktor penambahan tapioka taraf ke i Bj
= Pengaruh faktor penambahan kaolin taraf ke – j
Abij = Pengaruh interaksi kedua faktor
εij = Pengaruh unit ke k dalam kombinasi perlakuan ij Yijk
= Hasil Pengamatan akibat percobaan pada faktor A ke-i, faktor B ke-j dan ulangan ke-k
Gambar 10. Diagram alir pembuatan kertas selulosa mikrobial Modifikasi Metode Semikimia Casey, 1980
Kadar air
Perhitungan Rendemen dan kadar air pulp
Pengujian Fisik
Selulosa Mikrobial
Purifikasi NaOH 1 , 60
C, 20 min
Penguraian serat
Pembentukan lembaran
Kertas Selulosa
mikrobial
BAB IV PEMBAHASAN