Karet Alam HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan berdasarkan perbandingan komoditi karet antara negara Indonesia dengan negara Thailand dari tahun 2007-201. Adapun yang di analisis pada penelitian ini yaitu jumlah produksi, konsumsi, ekspor dan impor komoditi karet, berupa karet alam dan juga karet sintetik pada negara Thailand dan negara Indonesia dari tahun 2007-2011.

5.1 Karet Alam

Adapun data yang dapat dibandingkan berupa jenis karet alam antara negara Indonesia dan negara Thailand dari tahun 2007-2011 yang disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Tabel 2. Perbandingan Jumlah Produksi Karet Alam Tahun Produksi ‘000 ton Thailand Indonesia 2007 2008 2009 2010 2011 3056 3089,8 3164,4 3252,1 3393,8 2755,2 2751 2440 2736 2982 Sumber: GAPKINDO 2012 Dari tabel 2 menunjukkan peningkatan jumlah produksi karet alam dari tahun 2007-2011 pada negara Thailand, sedangkan negara Indonesia jumlah produksi karet alamnya mengalami fluktuatif, yaitu pada tahun 2008 mengalami penurunan sebesar 4,2 ribu ton atau 20,13 dari tahun sebelumnya dan pada Universitas Sumatera Utara tahun 2009 mengalami penurunan jumlah produksi sebesar 311 ribu ton atau 17,8 dari tahun sebelumnya. Akan tetapi pada tahun berikutnya mengalami peningkatan sebesar 296 ribu ton atau 20 pada tahun 2010 dan sebesar 246 ribu ton atau 21,8 pada tahun 2011. Gambaran ini disajikan pada grafik 1 dibawah ini Grafik 1. Perbandingan Jumlah Produksi Karet Alam Tabel 3. Perbandingan Jumlah Konsumsi Karet Alam Tahun Konsumsi ‘000 ton Thailand Indonesia 2007 2008 2009 2010 2011 374 398 399 359 487 391 414 422 439 474 Sumber: GAPKINDO 2012 Berdasarkan Tabel 3, maka dapat disimpulkan negara Thailand mengalami peningkatan pada tahun 2008 sebesar 24 ribu ton atau 19,73 dari tahun 2007, dan mengalami penurunan kembali pada tahun 2010 sebesar 40 ribu ton atau 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 2007 2008 2009 2010 2011 thailand indonesia Universitas Sumatera Utara 17,7 dari tahun 2009 dan kembali meningkat pada tahun 2011 sebesar 128 ribu ton atau 24,14, sedangkan negara Indonesia terus mengalami peningkatan konsumsi karet alam pada tahun 2007-2011. Gambaran ini disajikan pada grafik 2 dibawah ini Grafik 2. Perbandingan Jumlah Konsumsi Karet Alam Tabel 4. Perbandingan Jumlah Ekspor Karet Alam Tahun Ekspor ‘000 ton Thailand Indonesia 2007 2008 2009 2010 2011 2704 2675 2726 2866 2952 2407 2298,8 2064,1 2374 2571,4 Sumber: GAPKINDO 2012 Berdasarkan Tabel 4, maka dapat disimpulkan negara Thailand mengalami penurunan jumlah ekspor pada tahun 2008 sebesar 29 ribu ton atau 19,21 dari tahun 2007, dan kembali meningkat pada tahun seterusnya, begitu pula pada negara Indonesia yang mengalami penurunan pada tahun 2008 sebesar 108,2 ribu 100 200 300 400 500 600 2007 2008 2009 2010 2011 thailand indonesia Universitas Sumatera Utara ton atau 19,62 dan penurunan jumlah ekspor kembali sebesar 234,7 ribu ton atau 17,6 pada tahun 2009, akan tetapi mengalami peningkatan sebesar jumlah ekspor karet alam sebesar 309,9 ribu ton atau 20,2 pada tahun 2010 dan 197,4 ribu ton atau 21,9 pada tahun 2011. Gambaran ini disajikan pada grafik 3 dibawah ini Grafik 3. Perbandingan Jumlah Ekspor Karet Alam Tabel 5. Perbandingan Jumlah Impor Karet Alam Tahun Impor ‘000 ton Thailand Indonesia 2007 2008 2009 2010 2011 1,9 4,5 3,2 6,5 4,4 9,8 12,6 12,7 17,1 16,4 Sumber: GAPKINDO 2012 Berdasarkan Tabel 5, maka dapat disimpulkan bahwa jumlah impor karet alam pada negara Thailand mengalami fluktuatif, yaitu pada tahun 2008 mengalami peningkatan sebesar 2,6 ribu ton atau 21,95 dari tahun 2007, pada 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 2007 2008 2009 2010 2011 thailand indonesia Universitas Sumatera Utara tahun 2009 mengalami penurunan jumlah impor karet alam sebesar 1,3 ribu ton atau 15,6. Pada tahun 2010 kembali mengalami peningkatan jumlah impor karet alam sebesar 3,3 ribu ton atau 31,7, akan tetapi pada tahun 2011 mengalami penurunan jumlah impor karet alam sebesar 2,1 ribu ton atau 21,4. Sedangkan pada negara Indonesia jumlah impor karet alamnya mengalami peningkatan. Gambaran ini disajikan pada grafik 4 dibawah ini Grafik 4. Perbandingan Jumlah Impor Karet Alam

5.2 Karet Sintetik