Total fenol modifikasi Chotimarkron et al., 2008; Zega, 2010

18 3 Kadar lemak SNI 01-2891-1992 Labu lemak disiapkan sesuai dengan ukuran alat ekstraksi soxhlet yang digunakan. Labu lemak dikeringkan dalam oven dengan suhu 105 sekitar 15 menit, kemudian didinginkan dalam desikator lalu ditimbang A. Sejumlah sampel 1-2 gram ditimbang dalam kertas saring B, kemudian ditutup dengan kapas bebas lemak dan dikeringkan dalam oven pada suhu 80 o C selama 1 jam. Kertas saring beserta isinya dimasukkan ke dalam soxhlet yang telah dihubungkan ke labu lemak. Pelarut heksana dituangkan ke dalam labu soxhlet secukupnya. Kemudian dilakukan refluks selama 6 jam. Pelarut yang tersisa dalam labu lemak didestilasi dan kemudian labu dipanaskan dalam oven pada suhu 105 o C. Setelah dikeringkan sampai berat tetap dan didinginkan pada desikator. Labu beserta lemak ditimbang C. Kadar lemak dihitung dengan rumus: - . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .7 - . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .8 Keterangan: A = bobot labu lemak kosong g B = bobot contoh g C = bobot labu lemak + lemak hasil ekstraksi g 4 Kadar protein AOAC, 1995 Sejumlah sampel 100-250 mg dimasukkan ke dalam labu Kjeldahl, ditambah dengan K 2 SO 4 1 0.1 g, HgO 40 10 mg, dan H 2 SO 4 pekat 2 0.1 ml. Sampel didestruksi selama 30 menit sampai cairan menjadi jernih. Pindahkan isi labu ke dalam alat destilasi dan bilas 5 –6 kali dengan air destilasi sebanyak 1 –2 ml. Selanjutnya ditambahkan 8–10 ml campuran larutan NaOH 60 + Na 2 S 2 O 3 5. Labu disambungkan dengan alat destilasi dan kondensor yang telah dilengkapi dengan penampung berisi larutan H 3 BO 3 . Dilakukan destilasi sampai volume destilat 15 ml kemudian dititrasi dengan NaOH 0.1 N sampai larutan berwarna kuning titik akhir titrasi. Kadar protein dapat dihitung dengan rumus: Kadar protein bb = . . . . . . . . . . . . . . .9 Kadar protein bk = . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 10 5 Kadar karbohidrat by different Kadar Karbohidrat dihitung by difference yaitu mengurangkan 100 dengan kadar air, abu, protein, dan lemak dalam basis basah. Kadar karbohidrat dihitung dengan rumus: Kadar karbohidrat = 100 - kadar protein bb + kadar air bb + kadar abu bb + kadar lemak bb . . . . . . . . . . .11

3.4.4 Total fenol modifikasi Chotimarkron et al., 2008; Zega, 2010

Ekstrak teh sebanyak 50 mg dilarutkan dalam 2.5 ml etanol 95. Campuran disentrifus dengan kecepatan 4000 rpm selama 5 menit. Supernatan diambil sebanyak 0.5 ml dan dilarutkan dalam 0.5 ml etanol 95, 2.5 ml akuades, dan 2.5 ml larutan reagen folin ciocalteau 50. Larutan didiamkan selama 5 menit dalam ruang gelap. Ditambahkan 0.5 ml larutan Na 2 CO 3 5 dan diinkubasi kembali dalam ruang gelap selama 1 jam. Larutan divortex dan diukur absorbansinya pada panjang gelombang 725 nm. Untuk sampel ekstrak teh hitam cair dilakukan pengenceran sebesar 5 kali untuk mendapatkan kisaran absorbansi yang diharapkan. Dilakukan langkah yang sama untuk larutan standar asam galat. Larutan standar dibuat pada lima konsentrasi yaitu 50, 100, 150, 200, dan 250 ppm. Absorbansi dari masing-masing konsentrasi diplotkan ke dalam kurva standar Lampiran 8. Setelah didapatkan kurva standar, dicari persamaan regresi linear berupa y=ax+b. Persamaan regresi tersebut digunakan dalam perhitungan untuk menentukan besarnya 19 total fenol pada sampel. Total fenol dihitung sebagai ekuivalensi dari asam galat dan diekspresikan sebagai gallic acid equivalent GAE dalam mgg sampel. Untuk total fenol pada menir dilakukan preparasi sampel terlebih dulu. Preparasi sampel dengan metode yang dimodifikasi dari Chotimakron et.al. 2008 untuk preparasi sampel tepung beras merah, yaitu sebanyak 12.5 gram tepung beras diekstrak dengan 25 ml etanol 95 perbandingan sampel dan etanol sebesar 1:2 kemudian diaduk dengan shaker selama ± 4 jam. Hasil dari shaker disentrifus 4000 rpm selama 10 menit. Supernatan dari hasil sentrifus diambil untuk sampling dengan metode yang sama seperti ekstrak. Diagram alir uji total fenol untuk sampel tepung-tepungan dapat dilihat pada Gambar 8. Analisis total fenol dilakukan untuk melihat kemampuan mereduksi dari komponen fenol. Prinsipnya adalah reduksi reagen fosfomolibdat MoO 4 2- dan fosfotungstat WO 4 2- sehingga terbentuk kompleks warna biru molibdenum blue yang diukur secara spektrofotometri sinar tampak. Total fenol dihitung berdasar persamaan rumus: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 12 Gambar 8 Tahapan uji total fenol sampel tepung-tepungan

3.4.5 Daya cerna pati Muchtadi, 1992