Rendemen proses METODE ANALISIS

16 Menurut FAO dan WHO 1997, jumlah minimal relawan dalam pengukuran indeks glikemik adalah 6 orang. Namun untuk mengantisipasi adanya data bias sehingga data lebih valid maka digunakan relawan sebanyak 10 orang. Jumlah relawan tersebut tidak dianggap mewakili suatu populasi tertentu. Selanjutnya dilakukan uji proksimat meliputi kadar air, abu, lemak, protein, dan karbohidrat by different pada nasi menir dan nasi analog terpilih. Proksimat bertujuan menentukan jumlah sajian nasi yang akan diberikan pada pengujian indeks glikemik. Penentuan didapatkan melalui perhitungan kesetaraan 25 g karbohidrat. Pangan standar yang digunakan adalah glukosa murni. Analisis indeks glikemik menggunakan metode in-vivo dengan sampel uji darah manusia Rimbawan dan Siagian, 2004. Pada penelitian ini digunakan manusia sebagai objek pengujian indeks glikemik karena metabolisme tubuh manusia sangat rumit sehingga sulit untuk ditiru secara in-vitro. Sampel yang diuji adalah glukosa murni sebagai standar, nasi menir, dan nasi dari beras analog perlakuan teh hitam terpilih. Perbandingan IG dari produk beras analog dengan bahan baku menir bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penambahan ekstrak teh hitam cair pada proses pembuatan beras analog. Dari hasil IG dilakukan pula analisis beban glikemik BG. BG produk diperoleh melalui perhitungan.

3.4 METODE ANALISIS

3.4.1 Rendemen proses

Dalam pembuatan beras analog teknologi ekstrusi, data rendemen diperlukan untuk mengetahui produktivitas beras analog yang dihasilkan. Selain itu persen rendemen juga menunjukkan adanya kehilangan produk selama proses. Perhitungan rendemen produk beras analog yang dihasilkan didasarkan pada rumus: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1 3.4.2 Fisik 1 Derajat warna Mugendi et al., 2010 Pengukuran warna dilakukan dengan menggunakan Chromameter CR-300 Minolta. Cara kerjanya adalah melakukan kalibrasi awal dengan menekan tombol “Calibrate”. Kemudian dimasukkan data kalibrasi Y, x, dan y yang terdapat pada penutup bagian plat kalibrasi. Selanjutnya measuring head diletakkan pada plat kalibrasi yang berwarna putih dan tombol “Measure” ditekan. Alat dibiarkan bekerja secara otomatis dan ditekan sebanyak tiga kali hingga pengukuran selesai. Setelah kalibrasi selesai, pengukuran contoh atau sampel bisa dilakukan. Pertama, measuring head diletakkan pada contoh yang akan diukur dan tekan tombol “Measure”. Selanjutnya alat dibiarkan bekerja dan tunggu beberapa saat hingga pengukuran selesai. Pengujian warna dilakukan sebanyak tiga kali ulangan. Dari pengukuran didapat nilai L, a, dan b yang digunakan sebagai pencitraan objektif warna produk akhir. Selain itu, nilai a dan b digunakan untuk menghitung nilai hue. Nilai hue h dapat dikalkulasikan dengan rumus: - . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2 Keterangan: L = nilai yang menunjukkan kecerahan, berkisar antara 0-100 a = merupakan campuran warna merah-hijau a positif + antara 0-100 untuk warna merah a negatif - antara 0--80 untuk warna hijau b = merupakan campuran warna biru-kuning b positif + antara 0-70 untuk warna kuning b negatif - antara 0--80 untuk warna biru h = hue, parameter untuk kisaran warna Tabel 9 dalam derajat 17 Tabel 9 Parameter warna berdasarkan nilai h hue Warna Nilai h hue Warna Nilai h hue Merah keunguan 342-18 Hijau 162-198 Merah 18-54 Biru kehijauan 198-234 Merah kekuningan 54-90 Biru 234-270 Kuning 90-126 Biru keunguan 270-306 Kuning kehijauan 126-162 Ungu 306-342 sumber: Hutching 1999 di dalam Djuanda 2003 2 Waktu tanak modifikasi Nugraha, 2008; modifikasi Bhattacharya dan Sowbhagya, 1971 Waktu tanak dianalisis menggunakan metode parallel plates. Sebanyak 5 g beras analog dimasak ke dalam 135 ml air mendidih suhu ± 90ºC selama 5 menit. Ambil sepuluh butir beras, letakkan di salah satu sisi cawan petri, kemudian tekan dengan dua sisi cawan petri. Ulangi tiap satu menit. Waktu tanak diperoleh jika minimal 90 keseluruhan butir beras analog tidak lagi menunjukkan bagian putih atau bening di tengahnya bagian tengah sudah tidak berupa tepung.

3.4.3 Proksimat